Pura-pura Beli Pulsa, Dua Pemuda Mabuk Rampas HP Pedagang
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Dua remaja yang belum diketahui identitasnya merampas handphone milik pedagang toko sembako di Jalan Raya Sumatera, RT03/02, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).
Abdurahman,33, korban perampasan menuturkan, kejadian berlangsung pada Sabtu (22/2/2020) pukul 02.30 WIB. Dia tak menaruh curiga saat dua remaja menghentikan laju sepeda motornya di depan toko. "Dia berboncengan satu sepeda motor. Terus keduanya turun mau beli pulsa, sambil mengambil minuman dingin di dalam freezer," katanya di lokasi.
Saat korban menanyakan nomor handphone yang akan diisi pulsa, di antara kedua pelaku nampak seolah kebingungan. Tiba-tiba, salah satu pelaku mendekat ke arah korban seolah ingin menyebutkan nomor ponselnya. "Waktu dia nyebutin baru beberapa nomor, dia langsung merampas handphone saya dan kabur dengan sepeda motor," imbuh Abdurahman.
Korban berupaya mengejar dengan bergegas keluar dari warung, sayang pakaiannya tersangkut tumpukan tabung gas hingga membuat tabung berukuran 3 kilo berjatuhan di dalam warungnya. "Akhirnya saya teriaki, tapi karena sepi ya nggak ada yang dengar," tuturnya.
Menurut dia, kedua pelaku tak mengenakan helm saat beraksi. Sehingga jika dilihat dari ciri-ciri fisiknya, mereka masih berusia antara 18 hingga 23 tahun. Saat beraksi, sempat tercium aroma minuman keras dari mulut kedua pelaku. "Keliatan usianya belasan, masih remaja, pakai motor matik. Bau miras juga mulutnya," ucapnya.
Situasi di Jalan Sumatera sangat sepi pada waktu kejadian. Bisa dibilang, toko sembako korban satu di antara sedikit toko yang memilih buka hingga 24 jam di wilayah itu. Karena, kata dia, kebanyakan warung sembako dari etnis Madura beroperasi siang dan malam. "Di sini kalau malam memang sepi, tapi kan rata-rata kalau pedagang Madura itu memang 24 jam tetap buka," ujarnya.
Dilanjutkan Abdurahman, peristiwa serupa sebenarnya bukanlah kali pertama terjadi di wilayah itu. Beberapa waktu lalu, pedagang di lokasi lain sempat bernasib sama. Para pelaku mengincar warung atau toko yang masih buka, meski malam beranjak mendekati fajar. "Pernah ramai juga waktu itu, biasanya korbannya itu pedagang yang buka 24 jam, kalau dibilang sering ya nggak terlalu sering juga. Dia pilih waktu sepi, bisa jadi mereka juga bawa senjata tajam," ungkapnya.
Atas kejadian itu, korban rugi hingga beberapa juta. Apalagi di dalam handphonenya tersimpan saldo pulsa dalam jumlah cukup besar, nomor-nomor penting, dan sebagainya. "Kalau rugi sampai Rp3 jutaan, itu handphone sama uang masuk. Mudah-mudahan polisi bisa menangkap komplotan ini. Besok saya akan melapor, tadi belum sempat karena sibuk," tukasnya.
Abdurahman,33, korban perampasan menuturkan, kejadian berlangsung pada Sabtu (22/2/2020) pukul 02.30 WIB. Dia tak menaruh curiga saat dua remaja menghentikan laju sepeda motornya di depan toko. "Dia berboncengan satu sepeda motor. Terus keduanya turun mau beli pulsa, sambil mengambil minuman dingin di dalam freezer," katanya di lokasi.
Saat korban menanyakan nomor handphone yang akan diisi pulsa, di antara kedua pelaku nampak seolah kebingungan. Tiba-tiba, salah satu pelaku mendekat ke arah korban seolah ingin menyebutkan nomor ponselnya. "Waktu dia nyebutin baru beberapa nomor, dia langsung merampas handphone saya dan kabur dengan sepeda motor," imbuh Abdurahman.
Korban berupaya mengejar dengan bergegas keluar dari warung, sayang pakaiannya tersangkut tumpukan tabung gas hingga membuat tabung berukuran 3 kilo berjatuhan di dalam warungnya. "Akhirnya saya teriaki, tapi karena sepi ya nggak ada yang dengar," tuturnya.
Menurut dia, kedua pelaku tak mengenakan helm saat beraksi. Sehingga jika dilihat dari ciri-ciri fisiknya, mereka masih berusia antara 18 hingga 23 tahun. Saat beraksi, sempat tercium aroma minuman keras dari mulut kedua pelaku. "Keliatan usianya belasan, masih remaja, pakai motor matik. Bau miras juga mulutnya," ucapnya.
Situasi di Jalan Sumatera sangat sepi pada waktu kejadian. Bisa dibilang, toko sembako korban satu di antara sedikit toko yang memilih buka hingga 24 jam di wilayah itu. Karena, kata dia, kebanyakan warung sembako dari etnis Madura beroperasi siang dan malam. "Di sini kalau malam memang sepi, tapi kan rata-rata kalau pedagang Madura itu memang 24 jam tetap buka," ujarnya.
Dilanjutkan Abdurahman, peristiwa serupa sebenarnya bukanlah kali pertama terjadi di wilayah itu. Beberapa waktu lalu, pedagang di lokasi lain sempat bernasib sama. Para pelaku mengincar warung atau toko yang masih buka, meski malam beranjak mendekati fajar. "Pernah ramai juga waktu itu, biasanya korbannya itu pedagang yang buka 24 jam, kalau dibilang sering ya nggak terlalu sering juga. Dia pilih waktu sepi, bisa jadi mereka juga bawa senjata tajam," ungkapnya.
Atas kejadian itu, korban rugi hingga beberapa juta. Apalagi di dalam handphonenya tersimpan saldo pulsa dalam jumlah cukup besar, nomor-nomor penting, dan sebagainya. "Kalau rugi sampai Rp3 jutaan, itu handphone sama uang masuk. Mudah-mudahan polisi bisa menangkap komplotan ini. Besok saya akan melapor, tadi belum sempat karena sibuk," tukasnya.
(cip)