Kampung Kota Jakarta Padat dan Tak Berkualitas
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja menilai saat ini kampung Kota Jakarta sudah padat secara jumlah penduduk dan kegiatan, namun tidak berkualitas.
"Terlebih jika dibandingkan dengan jumlah lantai dan luas lantai yang rendah. Karenanya, pembangunan kawasan hunian vertikal secara bertahap yang memiliki ruang mitigasi bencana, adaptif terhadap krisis iklim, perbaikan lingkungan, dan dilengkapi interaksi sosial dan ruang mobilitas publik dapat menjadi solusi," ujar Elisa di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).
Ketua Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia Hadi Prabowo mengatakan, di Jakarta kepemilikan hunian milik sendiri sekitar 47,12%, sedangkan yang tidak merupakan milik sendiri mencapai 52,88%. "Karena itu, backlog DKI Jakarta pada 2015 sebanyak 1.276.424 rumah. Dengan kondisi seperti ini, pengembangan vertikal dengan kepadatan tinggi dapat menjadi solusi terkait kepemilikan hunian bagi warga Jakarta," ucapnya. (Baca juga: 92 RW di Jakarta Barat Masuk Kategori Kumuh)
"Terlebih jika dibandingkan dengan jumlah lantai dan luas lantai yang rendah. Karenanya, pembangunan kawasan hunian vertikal secara bertahap yang memiliki ruang mitigasi bencana, adaptif terhadap krisis iklim, perbaikan lingkungan, dan dilengkapi interaksi sosial dan ruang mobilitas publik dapat menjadi solusi," ujar Elisa di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).
Ketua Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia Hadi Prabowo mengatakan, di Jakarta kepemilikan hunian milik sendiri sekitar 47,12%, sedangkan yang tidak merupakan milik sendiri mencapai 52,88%. "Karena itu, backlog DKI Jakarta pada 2015 sebanyak 1.276.424 rumah. Dengan kondisi seperti ini, pengembangan vertikal dengan kepadatan tinggi dapat menjadi solusi terkait kepemilikan hunian bagi warga Jakarta," ucapnya. (Baca juga: 92 RW di Jakarta Barat Masuk Kategori Kumuh)
(jon)