Obati Chikungunya, Azizah Ma'ruf: Daun Kelor Juga Antisantet

Kamis, 13 Februari 2020 - 08:49 WIB
Obati Chikungunya, Azizah Maruf: Daun Kelor Juga Antisantet
Obati Chikungunya, Azizah Ma'ruf: Daun Kelor Juga Antisantet
A A A
TANGERANG SELATAN - Penyakit chikungunya dan demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk yang sama yakni aedes aegypti. Di Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), penyakit ini tengah mewabah.

Merespons kondisi ini, Bakal Calon Wali Kota Tangsel Siti Nur Azizah Maruf mengajak warga Tangsel memakan daun kelor. Karena, kata dia, jenis sayuran ini dianggap bisa menyembuhkan penyakit chikungunya.

"Persoalan munculnya penyakit bukan hanya kuratif, jadi jangan sampai hilirnya saja yang dilihat, hulunya juga dilihat. Bahwa munculnya penyakit seperti chikungunya kan sudah ada obatnya, obatnya itu kalau dia memiliki daya tahan tubuh. Tentu kembali kepada kualitas kesehatannya masyarakat itu," kata Azizah usai mengikuti pemaparan visi-misi oleh Partai Hanura di Remaja Kuring, Serpong, Rabu 12 Februari 2020 malam.

Tidak hanya itu, Azizah juga mengajak warga Tangsel untuk menanam pohon kelor. Karena, menurut dia, tanaman itu mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. "Kita punya program sejuta kelor. Itu kan jenis tanaman rakyat yang punya manfaat besar meningkatkan daya tahan tubuh," kata Azizah.

Dilanjutkan Azizah, memakan daun kelor ini sangat baik untuk ketahanan tubuh anak-anak dan orang tua. Sehingga, keluarga tercinta di rumah pun akan terlindung dari ancaman chikungunya dan antisantet.

"Itu mampu meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi anak-anak dan orang tua. Gerakan sejuta kelor ini akan mendorong masyarakat menanam dan makan daun kelor. Daun kelor juga antisantet," kata Azizah.

Menurut Azizah, daun kelor memiliki banyak kandungan protein, gizi, vitamin, zat besi, yang sangat diperlukan bagi daya tahan tubuh. Di antara manfaatnya adalah meredakan peradangan, memberi zak antioksidan, menurunkan kadar gula, menurunkan kolesterol, mengatasi kanker dan sebagainya.

"Karena kaya akan gizi, ada vitamin, protein, zat besi, yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh bagi mereka yang rentan terhadap penyakit misalnya anak-anak, orang tua usia lanjut, itu kan rentan sekali," jelasnya.

Tanaman kelor sangat mudah ditanam, dan bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang, berbunga sepanjang tahun, dan tahan dengan terpaan cuaca panas ekstrem. (Baca Juga: Puluhan Warga Tangsel Terserang Chikungunya, Kenali Penanganannya
Daun kelor bisa digunakan untuk makan dam stamina, juga banyak digunakan untuk obat. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO bahkan menyarankan anak-anak pada masa pertumbuhan untuk memakan sayur kelor.

Tiap satu lembar daun kelor mengandung 7x vitamin C pada jeruk, 4x calcium pada susu, 4x vitamin A pada wortel, 2x protein susu, dan mengandung 3x potasium pada pisang. (Baca Juga: Suhendar Mundur dari Calon Perseorangan Pilkada Tangsel
Di samping itu, kata dia, menangani chikungunya yang dibawa nyamuk aedes aegypti harus pula membasmi dari mana sarangnya berasal. Misalnya dengan menjaga kebersihan melalui pola 3 M, yaitu mengubur barang bekas, menguras bak penampungan air, dan menutup tempat-tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk.

"Juga persoalan sanitasi. Sanitasi ini maka kita dorong program tadi yang saya sebutkan, Jelita. Membangun budaya DAS (Daerah Aliran Sungai) itu, agar masyarakat tidak memiliki perilaku yang merusak, menahan lajunya air, buang sampah sembarangan, sampahnya tidak diolah sehingga menumpuk, jadi tidak sehat," ungkapnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4208 seconds (0.1#10.140)