Kali Angke Meluap, Permukiman Warga Kedoya Kembali Terendam
A
A
A
JAKARTA - Banjir kembali merendam kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Minggu (2/2/2020). Penyebabnya lantaran Kali Angke belum di sheet pile.
“Sejak pagi rumah kami terendam,” ujar Lani Maesaroh, warga RT 08/RW 02, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Lani mengatakan, pagi tadi genangan tiba-tiba masuk dari sejumlah lubang saluran yang ada di rumahnya. Toilet, saluran pembungan cucian, hingga saluran air mulai meluap sejak pukul 6 pagi. Kurang dari satu jam, air kemudian menggenangi rumahnya hingga selutut.
Bagi Lani, banjir yang terjadi bukan yang pertama. Sebelumnya di awal Januari 2020 lalu, banjir juga merendam rumahnya selama 14 hari, persisnya sejak 1 hingga 15 Januari, dan kembali banjir pada tanggal 20 Januari.
Lani mengaku tak bisa berbuat banyak menghadapi banjir yang merendam rumahnya. Ia hanya pasrah melihat rumahnya tergenang. Beruntung banjir kali ini telah diantisipasi. Ia sudah memindahkan sejumlah barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. “Benda elektronik masih bisa di selamatkan,” ucapnya.
Hal sama diungkapkan Tami, warga Kedoya lainnya. Meski rumah Tami hanya kebanjiran se mata kaki, namun hal itu membuatnya kerepotan.
Pantauan SINDOnews, banjir yang merendam kawasan ini membuat sejumlah warga mulai mengungsikan kendaraanya di jalur kereta yang lebih tinggi dua meter.
Tak hanya membanjiri kawasan pemukiman. Genangan juga merendam jalanan di Green Garden dan Jalan Panjang. Genangan juga terlihat di depan Pasar Kedoya menuju jalan inspeksi Kali Sekretaris.
Di kawasan itu genangan tercatat cukup tinggi berkisar 30-50 sentimeter. Penulusuran SINDOnews, selain karena drainase yang buruk dan dipenuhi sampah.
Genangan juga disebabkan Kali Angke yang belum di sheet pile. Terlihat di kali itu genangan tinggi masuk ke rumah warga membuat kawasan perumahan dan kali angke sulit dibedakan.
Warga kemudian menancapkan bambu panjang sebagai penanda itu merupakan Kali Angke. “Takut aja ada yang kejebur mas,” ucap Abdul, warga sekitar.
“Sejak pagi rumah kami terendam,” ujar Lani Maesaroh, warga RT 08/RW 02, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Lani mengatakan, pagi tadi genangan tiba-tiba masuk dari sejumlah lubang saluran yang ada di rumahnya. Toilet, saluran pembungan cucian, hingga saluran air mulai meluap sejak pukul 6 pagi. Kurang dari satu jam, air kemudian menggenangi rumahnya hingga selutut.
Bagi Lani, banjir yang terjadi bukan yang pertama. Sebelumnya di awal Januari 2020 lalu, banjir juga merendam rumahnya selama 14 hari, persisnya sejak 1 hingga 15 Januari, dan kembali banjir pada tanggal 20 Januari.
Lani mengaku tak bisa berbuat banyak menghadapi banjir yang merendam rumahnya. Ia hanya pasrah melihat rumahnya tergenang. Beruntung banjir kali ini telah diantisipasi. Ia sudah memindahkan sejumlah barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. “Benda elektronik masih bisa di selamatkan,” ucapnya.
Hal sama diungkapkan Tami, warga Kedoya lainnya. Meski rumah Tami hanya kebanjiran se mata kaki, namun hal itu membuatnya kerepotan.
Pantauan SINDOnews, banjir yang merendam kawasan ini membuat sejumlah warga mulai mengungsikan kendaraanya di jalur kereta yang lebih tinggi dua meter.
Tak hanya membanjiri kawasan pemukiman. Genangan juga merendam jalanan di Green Garden dan Jalan Panjang. Genangan juga terlihat di depan Pasar Kedoya menuju jalan inspeksi Kali Sekretaris.
Di kawasan itu genangan tercatat cukup tinggi berkisar 30-50 sentimeter. Penulusuran SINDOnews, selain karena drainase yang buruk dan dipenuhi sampah.
Genangan juga disebabkan Kali Angke yang belum di sheet pile. Terlihat di kali itu genangan tinggi masuk ke rumah warga membuat kawasan perumahan dan kali angke sulit dibedakan.
Warga kemudian menancapkan bambu panjang sebagai penanda itu merupakan Kali Angke. “Takut aja ada yang kejebur mas,” ucap Abdul, warga sekitar.
(thm)