Tol Japek Elevated Akan Diperpanjang, Rest Area KM 50 Ditutup
A
A
A
JAKARTA - Komisi V DPR menggelar rapat evaluasi Mudik Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) bersama dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kakorlantas Polri, Selasa (28/1/2020).
Meski Komisi V DPR mengapresiasi menurunnya angka kecelakaan pada mudik Nataru 2020, kemacetan setelah Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated masih menjadi catatan. Sehingga, disepakati bahwa rest area di KM 50 akan ditutup dan dibangun perpanjangan Japek Elevated di satu jalur.
“Kita apresiasi pemerintah di mana tingkat kecelakaan dan korban menurun. Kemaren waktu Lebaran atau Idul Fitri, kecelakaan dan korban juga menurun,” kata Ketua Komisi V Lasarus seusai rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. (Baca juga: YLKI Sebut Tol Japek Elevated Tak Efektif Atasi Macet Akhir Pekan )
Menurut Lasarus, terjadinyua peningkatan penanganan arus balik mudik Lebaran maupun Nataru ini tidak terlepas dari perbaikan infrastrukur yang dilakukan oleh pemerintah. Komisi V DPR tentu mengawal segenap perbaikan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah.
“Karena ini ada kaitannya dengan tingkat keselamatan bagi siapapun yang melewati jalan atau fasilitas pelabuhan, bandara yang kita bangun selama ini,” imbuhnya. (Baca juga: 8 Tangga Darurat Jalan Tol Japek Layang Ditarget Selesai Akhir Januari 2020)
Namun, Politisi PDIP itu menuturkan bahwa ada beberapa catatan dalam rapat terkait Nataru. Salah satunya mengenai Japek Elevated, di mana terjadi kemacetan di jalan setelah Japek Elevated dan rest area KM 50. Sehingga, Komisi V DPR bersama Menhub dan Menteri PUPR sepakat bahwa rest area itu akan dibongkar.
“Tadi sudah sepakat itu akan dibongkar. Rest areanya akan ditutup dan mulai dari ujung elevated, akan dibangun elevated satu jalur lagi. Ini solusi yang diambil, buah dari rapat hari ini,” terangnya.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan sudah melakukan persiapan untuk mudik Idul Fitri 2020 mendatang. Pihaknya sudah membicarakan dengan berbagai pihak, khususnya berkaitan dengan waktu dan infrastruktur. (Baca juga:Jajal Tol Japek Elevated, Pengamat Sarankan Kecepatan Tak Lebihi 80 Km per Jam )
“Seperti, katakanlah Japek, bagaimana Japek difungsikan. Selanjutnya, bagaimana angkutan massal itu ditingkatkan dengan fungsi-fungsi yang lebih efektif, sehingga angkutan mobil pribadi akan berkurang. Yang terakhir adalah berkaitan dengan safety,” tandasnya.
Meski Komisi V DPR mengapresiasi menurunnya angka kecelakaan pada mudik Nataru 2020, kemacetan setelah Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated masih menjadi catatan. Sehingga, disepakati bahwa rest area di KM 50 akan ditutup dan dibangun perpanjangan Japek Elevated di satu jalur.
“Kita apresiasi pemerintah di mana tingkat kecelakaan dan korban menurun. Kemaren waktu Lebaran atau Idul Fitri, kecelakaan dan korban juga menurun,” kata Ketua Komisi V Lasarus seusai rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. (Baca juga: YLKI Sebut Tol Japek Elevated Tak Efektif Atasi Macet Akhir Pekan )
Menurut Lasarus, terjadinyua peningkatan penanganan arus balik mudik Lebaran maupun Nataru ini tidak terlepas dari perbaikan infrastrukur yang dilakukan oleh pemerintah. Komisi V DPR tentu mengawal segenap perbaikan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah.
“Karena ini ada kaitannya dengan tingkat keselamatan bagi siapapun yang melewati jalan atau fasilitas pelabuhan, bandara yang kita bangun selama ini,” imbuhnya. (Baca juga: 8 Tangga Darurat Jalan Tol Japek Layang Ditarget Selesai Akhir Januari 2020)
Namun, Politisi PDIP itu menuturkan bahwa ada beberapa catatan dalam rapat terkait Nataru. Salah satunya mengenai Japek Elevated, di mana terjadi kemacetan di jalan setelah Japek Elevated dan rest area KM 50. Sehingga, Komisi V DPR bersama Menhub dan Menteri PUPR sepakat bahwa rest area itu akan dibongkar.
“Tadi sudah sepakat itu akan dibongkar. Rest areanya akan ditutup dan mulai dari ujung elevated, akan dibangun elevated satu jalur lagi. Ini solusi yang diambil, buah dari rapat hari ini,” terangnya.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan sudah melakukan persiapan untuk mudik Idul Fitri 2020 mendatang. Pihaknya sudah membicarakan dengan berbagai pihak, khususnya berkaitan dengan waktu dan infrastruktur. (Baca juga:Jajal Tol Japek Elevated, Pengamat Sarankan Kecepatan Tak Lebihi 80 Km per Jam )
“Seperti, katakanlah Japek, bagaimana Japek difungsikan. Selanjutnya, bagaimana angkutan massal itu ditingkatkan dengan fungsi-fungsi yang lebih efektif, sehingga angkutan mobil pribadi akan berkurang. Yang terakhir adalah berkaitan dengan safety,” tandasnya.
(thm)