Pemprov DKI Siapkan Tujuh Konsep Pesisir Jakarta

Sabtu, 25 Januari 2020 - 07:34 WIB
Pemprov DKI Siapkan Tujuh Konsep Pesisir Jakarta
Pemprov DKI Siapkan Tujuh Konsep Pesisir Jakarta
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta siapkan wajah baru pesisir Jakarta. Tujuannya agar warga pesisir mendapatkan kemajuan pelayanan umum serta revitalisasi kegiatan ekonomi. Sehingga, akan ada intensitas pembangunan di berbagai sektor.

Mantan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bidang Pengelolaan Pesisir, Marco Kusumawijaya mengatakan konsep penataan pesisir Jakarta terdiri dari tujuh aspek utama. Di antaranya yaitu interkoneksi akses; penambahan luas dan peningkatan kualitas pantai publik, pengelolaan persampahan dan sanitasi; Perbaikan ekosistem pesisir (kualitas air serta pemulihan keragaman biota); Permukiman pesisir layak huni; Penataan pelabuhan dan dermaga; dan Penataan tanggul pesisir dengan melakukan review dan penataan terkait fungsi dan desain tanggul yang sesuai dengan tujuan pengamanan pesisir dan tata air kota.

"Dalam menata pesisir Jakarta, memang perlu adanya kolaborasi bersama masyarakat. Kini, masyarakat sejatinya telah terbuka untuk berkolaborasi memajukan wilayah pesisir Jakarta, terbukti dari beberapa insiatif yang sudah berjalan di sejumlah permukiman di pesisir," ujar Marco di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Marco menjelaskan, interkoneksi akses yaitu pengembangan jalur transportasi publik dan pribadi untuk menghubungkan jalur utama, sekunder dan tersier yang dapat dicapai dengan mudah untuk kepentingan sosial, ekonomi dan pengembangan wilayah, disamping untuk membuka akses ke arah pesisir.

Sedangkan untuk penambahan luas dan peningkatan kualitas pantai publik itu bertujuan memberi proporsi yang seimbang antara area publik dan peruntukan lain di pesisir Jakarta dengan adanya penambahan pantai publik. "Pengelolaan persampahan dan sanitasi untuk menekan tingkat pencemaran lingkungan," ucapnya.

Selanjutnya yaitu perbaikan ekosistem pesisir (kualitas air serta pemulihan keragaman biota) itu untuk mendukung dan menjaga keseimbangan ekosistem di Kawasan Pesisir Jakarta yang mana menjadi kawasan pendukung yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna.

Permukiman pesisir layak huni yaitu penataan permukiman dengan pengelolaan yang mandiri melalui prinsip kolaborasi antara pemerintah daerah dan warga, dengan memperhatikan hal-hal, seperti kualitas ruang meningkat, sistem utilitas lebih efisien ditata, suplai air bersih tercukupi, air limbah dikelola dengan baik, ruang serapan air hujan meningkat. Contohnya adalah penataan Kampung Akuarium.

Penataan pelabuhan dan dermaga: Terdapat alur pelayaran yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke dan jalur sirkulasi pelabuhan yakni pelabuhan yang melintasi tanggul. Titik lokasi pelabuhan penumpang yaitu PPN Muara Angke dan Marina Ancol; titik lokasi pelabuhan barang yaitu Pelabuhan Tanjung Priok; titik lokasi pelabuhan perikanan yaitu TPI Kamal Muara, PPN Muara Angke, PPS Nihzam Zachman, TPI Pasar Ikan, dan TPI Cilincing.

"Penataan tanggul pesisir dengan melakukan review dan penataan terkait fungsi dan desain tanggul yang sesuai dengan tujuan pengamanan pesisir dan tata air kota. Perencanaannya harus komperhensif dan terintegrasi dengan rencana drainase dari hulu-hilir, barat-timur, utara-selatan. Penataan tanggul pesisir adalah sebagian dari pengelolaan tata air di daerah pesisir. Hal ini perlu dilengkapi dengan penataan system polder di wilayah pesisir," pungkasnya.

Untuk mewujudkan Wajah Baru Pesisir Jakarta, diperlukan sinkronisasi, integrasi dan kolaborasi dalam penataan dan implementasi pembangunan. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menunjuk Walikota Jakarta Utara sebagai penanggung jawab melakukan sinkronisasi, integrasi dan kolaborasi tersebut. Wali Kota diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembangunan yang melibatkan berbagai sektor (dinas) dan pemangku kepentingan.

"Wajah Baru Pesisir Jakarta tidak hanya bicara masalah secara infrastruktur, tetapi bagaimana kita menetapkan sebuah pola rencana, ada yang jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Jadi, unsur pembangunan, baik itu pembangunan fisik maupun pembangunan manusianya sampai dengan sustainability-nya, kita berpikir secara konteks," kata Wali Kota Kota Administrasi Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko.

Sigit menuturkan, pemaparan konsep ini sifatnya adalah ‘visioning’ dan meletakkan/menetapkan tata nilai pada tujuh konsep tersebut yang dijadikan garis dasar dalam penataan kawasan pesisir Jakarta.

"Rencana yang disampaikan masih akan berkembang. Dalam kesempatan ini, kami mengajak berbagai pihak untuk ikut berkolaborasi menjadi bagian dalam menata pesisir Jakarta," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3229 seconds (0.1#10.140)