DPR Minta Semua Elemen Bergerak Cegah Virus Corona
A
A
A
JAKARTA - Komisi IX DPR meminta semua elemen untuk bekerja sama mencegah masuknya virus corona asal Wuhan, China. Komisi IX juga menyayangkan atas temuan petugas kesehatan di Otoritas Bandara dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) tidak maksimal dalam memastikan orang-orang yang masuk ke Indonesia bebas virus tersebut.
"Jadi sebenarnya virus itu seperti Sars, lewat unggas, nah pertama yang harus dilakukan adalah di setiap bandara atau pelabuhan di KKP itu berfungsi," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
"Di bandara atau pelabuhan itu kan ada sektor untuk suhu badan kan, nah itu kemarin saya check di Soeta (Bandara Soekarno-Hatta), sektornya ada, hanya saja pegawainya tidak ada. Jadi percuma. Di KKP itu tempatnya kecil tidak representatif, pekerjanya on/off," tambahnya.
(Baca juga: Beredar Kabar Karyawan di Jakarta Terjangkit Virus Corona, Ini Kata Huawei)
Kata Nihayatul, itu yang perlu ditingkatkan untuk memastikan orang asing atau masyarakat yang masuk ke Indonesia itu clean dari corona.
Kemudian, perempuan yang akrab disapa Ninik ini menekankan, pentingnya sosialisasi ke masyarakat. Jangan sampai masyarakat menjadi resah karena virus ini tanpa tahu apa yang harus mereka lakukan.
Dia mencontohkan pada kasus flu burung yang mana, masyarakat panik tanpa tahu cara pencegahannya bagaimana dan juga cara mendeteksinya.
"Jadi ini penting. Bisa dilakukan oleh orang 2 puskesmas, karena puskesmas memiliki peran untuk tindakan preventif bukan hanya pengobatan atau administrasi saja," terang Ninik.
Politikus PKB ini juga mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah menunjuk sejumlah rumah sakit (RS) yang bisa menjadi rujukan apabila menemukan kasus virus corona.
Tetapi, dia mempertanyakan apakah RS tersebut sudah memadai atau belum. Sosialisasi juga harus dilakukan kepada RS karena dikhawatirkan nanyinya jumlah pasiennya tinggi sehingga, seluruh rumah sakit bisa melakukan penanganan. "Seluruh elemen harus bergerak," imbaunya.
Lebih dari itu, Ninik menambahkan, pemerintah juga harus memastikan bahwa, orang-orang yang keluar negeri itu imunitas atau daya tahan tubuhnya baik. Jangan sampai mereka terpapar virus saat berada di luar negeri. "Tapi utamanya di sini adalah sosialisasi," tuturnya.
Soal isu bahwa penyebarannya lewat unggas atau barang asal China, Ninik menjelaskan bahwa harus dilihat terlebih dulu virus ini seperti apa dan bagaimana cara penyebarannya.
Karena, kalau mendengar isu yang berkembang tanpa tahu kebenarannya, ia khawatir itu hanya dijadikan mainan oleh pihak tertentu.
"Kan ada KKP untuk meneliti barang dari luar. Kita juga kan sudah punya undang-undang soal kesehatan di pelabuhan atau perbatasan," tandasnya.
"Jadi sebenarnya virus itu seperti Sars, lewat unggas, nah pertama yang harus dilakukan adalah di setiap bandara atau pelabuhan di KKP itu berfungsi," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
"Di bandara atau pelabuhan itu kan ada sektor untuk suhu badan kan, nah itu kemarin saya check di Soeta (Bandara Soekarno-Hatta), sektornya ada, hanya saja pegawainya tidak ada. Jadi percuma. Di KKP itu tempatnya kecil tidak representatif, pekerjanya on/off," tambahnya.
(Baca juga: Beredar Kabar Karyawan di Jakarta Terjangkit Virus Corona, Ini Kata Huawei)
Kata Nihayatul, itu yang perlu ditingkatkan untuk memastikan orang asing atau masyarakat yang masuk ke Indonesia itu clean dari corona.
Kemudian, perempuan yang akrab disapa Ninik ini menekankan, pentingnya sosialisasi ke masyarakat. Jangan sampai masyarakat menjadi resah karena virus ini tanpa tahu apa yang harus mereka lakukan.
Dia mencontohkan pada kasus flu burung yang mana, masyarakat panik tanpa tahu cara pencegahannya bagaimana dan juga cara mendeteksinya.
"Jadi ini penting. Bisa dilakukan oleh orang 2 puskesmas, karena puskesmas memiliki peran untuk tindakan preventif bukan hanya pengobatan atau administrasi saja," terang Ninik.
Politikus PKB ini juga mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah menunjuk sejumlah rumah sakit (RS) yang bisa menjadi rujukan apabila menemukan kasus virus corona.
Tetapi, dia mempertanyakan apakah RS tersebut sudah memadai atau belum. Sosialisasi juga harus dilakukan kepada RS karena dikhawatirkan nanyinya jumlah pasiennya tinggi sehingga, seluruh rumah sakit bisa melakukan penanganan. "Seluruh elemen harus bergerak," imbaunya.
Lebih dari itu, Ninik menambahkan, pemerintah juga harus memastikan bahwa, orang-orang yang keluar negeri itu imunitas atau daya tahan tubuhnya baik. Jangan sampai mereka terpapar virus saat berada di luar negeri. "Tapi utamanya di sini adalah sosialisasi," tuturnya.
Soal isu bahwa penyebarannya lewat unggas atau barang asal China, Ninik menjelaskan bahwa harus dilihat terlebih dulu virus ini seperti apa dan bagaimana cara penyebarannya.
Karena, kalau mendengar isu yang berkembang tanpa tahu kebenarannya, ia khawatir itu hanya dijadikan mainan oleh pihak tertentu.
"Kan ada KKP untuk meneliti barang dari luar. Kita juga kan sudah punya undang-undang soal kesehatan di pelabuhan atau perbatasan," tandasnya.
(maf)