Industri Media Harus Siap Hadapi Derasnya Informasi
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh membeberkan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi industri media pada era derasnya informasi.
Menurut dia, dulu bagi seseorang mencari informasi membutuhkan waktu lama. "Panjenengan (kamu) ngirim berita sekarang pakai teks, artinya apa ada tantangan dari aspek how to call. Dulu dengan media untuk mencari data harus pergi ke perpustakaan dan seterusnya, sekarang tidak perlu lagi. Kalau dulu beritanya model single input ke multiple output," ungkap Nuh di kantor Dewan Pers, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Di era derasnya informasi, Dewan Pers dan industri media lebih banyak lagi tantangannya. "Sekarang bukan lagi dari satu sumber ke banyak pemirsa atau banyak pendengar atau pembaca, tapi sekarang banyak sumbernya banyak juga penerimanya. Banyak, jadi itulah sekarang kita menghadapi kalau tidak diatur, tidak dikelola dengan baik, maka apapun yang tidak dikelola dengan baik akan amburadul," ujar Nuh.
Dia mencontohkan sekitar tahun 2006-2007 persaingan antarpenyelenggara seluler begitu ketat. Makanya, perlu aturan dan ekosistem yang tepat. "Saya bilang ini dibiarkan kayak begini atau kita kendalikan atau kita atur sehingga tidak saling memangsa. Penyelenggara itu bilang paling berapa yang bisa bertahan. Nah, ini juga begitu, sekarang sudah bergeser ke ekosistem," ucapnya.
Menurut dia, dulu bagi seseorang mencari informasi membutuhkan waktu lama. "Panjenengan (kamu) ngirim berita sekarang pakai teks, artinya apa ada tantangan dari aspek how to call. Dulu dengan media untuk mencari data harus pergi ke perpustakaan dan seterusnya, sekarang tidak perlu lagi. Kalau dulu beritanya model single input ke multiple output," ungkap Nuh di kantor Dewan Pers, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Di era derasnya informasi, Dewan Pers dan industri media lebih banyak lagi tantangannya. "Sekarang bukan lagi dari satu sumber ke banyak pemirsa atau banyak pendengar atau pembaca, tapi sekarang banyak sumbernya banyak juga penerimanya. Banyak, jadi itulah sekarang kita menghadapi kalau tidak diatur, tidak dikelola dengan baik, maka apapun yang tidak dikelola dengan baik akan amburadul," ujar Nuh.
Dia mencontohkan sekitar tahun 2006-2007 persaingan antarpenyelenggara seluler begitu ketat. Makanya, perlu aturan dan ekosistem yang tepat. "Saya bilang ini dibiarkan kayak begini atau kita kendalikan atau kita atur sehingga tidak saling memangsa. Penyelenggara itu bilang paling berapa yang bisa bertahan. Nah, ini juga begitu, sekarang sudah bergeser ke ekosistem," ucapnya.
(jon)