GoGlam Tutup, Mirror Me Home Service Siap Tampung 400 Pegawai
A
A
A
TANGERANG - Tutupnya layanan kecantikan online GoGlam, ternyata malah membawa keberuntungan bagi Mirror Me Home Service, industri start up yang masih tahap rintisan.
Didirikan dr Farah Bachtiar, bisnis kecantikan yang telah ada sejak 2016 ini awalnya mitra bisnis dari GoGlam. Namun, saat GoGlam dinyatakan tutup dan ratusan karyawannya di PHK, Farah mengaku dirinya sangat prihatin.
Apalagi, banyak mitra di GoGlam sudah punya costumer tetap yang bisa dijadikan potensi bisnis yang kuat bagi usaha kecantikan online yang sedang dirintis dan dikembangkannya.
"Kita rencananya mau merekrut mereka yang kehilangan pekerjaan di GoGlam. Jadi, pada saat ujian masuk, yang diterima tidak banyak. Sedang kita butuhnya sebanyak 400 orang," kata Farah kepada SINDOnews, Sabtu (18/1/2020).
Sebagai start up company, pihaknya sangat mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Untuk itulah, seleksi penerimaan pegawai dilakukan cukup ketat, meski kemitraan saja.
"Saat tahu GoGlam tutup, costumer banyak yang sedih. Tetapi kita juga ingin memberi tahu kepada mereka, bahwa sekarang sudah ada gantinya. Ini satu kebetulan yang sangat menguntungkan sekali bagi kami," jelasnya.
Diakui Farah, permintaan untuk bergabung di unit bisnisnya itu cukup banyak. Dari total 400 pegawai yang dibutuhkan, sekira 200 orang sudah masuk. Sisanya, masih terus diseleksi.
"Tenaga kerja yang dibutuhkan itu 400-500 orang. Kita maunya, semua pegawai punya sertifikat, tapi ada yang otodidak dan ternyata lebih jago, ya enggak apa-apa. Saat ini, sudah hampir 200 orang yang kita terima," jelasnya.
Adapun layanan yang dibukanya antara lain salon kecantikan, spa, dan lainnya. Wilayah yang dilayani pun cukup luas, meliputi daerah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.
"Aplikasi kita ada di Playstore dan App Store. Tapi sekarang kita cuma ingin memberi tahukan kepada para costumer GoGlam, jika sudah ada layanan kecantikan online lain, yakni Mirror Me Home Service," pungkasnya.
Didirikan dr Farah Bachtiar, bisnis kecantikan yang telah ada sejak 2016 ini awalnya mitra bisnis dari GoGlam. Namun, saat GoGlam dinyatakan tutup dan ratusan karyawannya di PHK, Farah mengaku dirinya sangat prihatin.
Apalagi, banyak mitra di GoGlam sudah punya costumer tetap yang bisa dijadikan potensi bisnis yang kuat bagi usaha kecantikan online yang sedang dirintis dan dikembangkannya.
"Kita rencananya mau merekrut mereka yang kehilangan pekerjaan di GoGlam. Jadi, pada saat ujian masuk, yang diterima tidak banyak. Sedang kita butuhnya sebanyak 400 orang," kata Farah kepada SINDOnews, Sabtu (18/1/2020).
Sebagai start up company, pihaknya sangat mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Untuk itulah, seleksi penerimaan pegawai dilakukan cukup ketat, meski kemitraan saja.
"Saat tahu GoGlam tutup, costumer banyak yang sedih. Tetapi kita juga ingin memberi tahu kepada mereka, bahwa sekarang sudah ada gantinya. Ini satu kebetulan yang sangat menguntungkan sekali bagi kami," jelasnya.
Diakui Farah, permintaan untuk bergabung di unit bisnisnya itu cukup banyak. Dari total 400 pegawai yang dibutuhkan, sekira 200 orang sudah masuk. Sisanya, masih terus diseleksi.
"Tenaga kerja yang dibutuhkan itu 400-500 orang. Kita maunya, semua pegawai punya sertifikat, tapi ada yang otodidak dan ternyata lebih jago, ya enggak apa-apa. Saat ini, sudah hampir 200 orang yang kita terima," jelasnya.
Adapun layanan yang dibukanya antara lain salon kecantikan, spa, dan lainnya. Wilayah yang dilayani pun cukup luas, meliputi daerah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.
"Aplikasi kita ada di Playstore dan App Store. Tapi sekarang kita cuma ingin memberi tahukan kepada para costumer GoGlam, jika sudah ada layanan kecantikan online lain, yakni Mirror Me Home Service," pungkasnya.
(mhd)