Tanjung Priok Lebih Aman Dibanding Menteng
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan indeks kerawanan keamanan dan ketertiban Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara lebih rendah dari pada Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. Tanjung Priok berada diangka 12,83% dan Menteng diangka 15,58%. Itu artinya, Tanjung Priok lebih aman dari pada Menteng.
Fakta ini berbanding terbalik dengan ungkapan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang menyebut Tanjung Priok wilayah kumuh, miskin, serta tempat tumbuh suburnya kriminalitas.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni tidak menampik jika Tanjung Priok masa lalu adalah sebuah wilayah yang begitu lekat dengan kemiskinan dan kriminalitas. Praktik pencurian, perampokan, pembunuhan, dan narkoba kala itu menjadi pemandangan sehari-hari yang umum terjadi.
Namun, kata Sahroni, beberapa tahun belakangan stigma buruk itu mulai dikikis oleh kesadaran semua elemen masyarakat baik perangkat penegak hukum, pelaku usaha, pemerintah daerah, pemuka agama, dan masyarakat sipil yang ada di sana.
“Pak Menteri Yasonna mungkin sudah lama tidak berkunjung ke Priok sehingga kurang bisa membandingkan wajah Priok di masa lalu dengan masa kini,” katanya di Jakarta kemarin.
Sebagai gambaran, kata politikus Partai NasDem ini, Polres Jakarta Utara melaporkan terjadi konsistensi penurunan angka kriminalitas dalam beberapa tahun terakhir. Data terbaru, Polres Metro Jakarta Utara menangani 1.695 kasus tindak pidana di sepanjang 2019. Angka ini menurun 7% dibanding pada 2018 sebanyak 1.735 kasus.
Politikus yang lahir, besar, dan hingga kini masih menetap di Tanjung Priok ini menjabarkan bahwa sinergi antar elemen masyarakat secara nyata telah mengubah wajah pesisir pantai utara Jakarta itu. Menurut dia, semakin kondusif Tanjung Priok dari sisi kriminalitas, semakin menciptakan geliat pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Pelaku usaha semakin berani berinvestasi. Satu diantara sektor yang mewakili geliat perekonomian adalah properti. Kecamatan Tanjung Priok saat ini memiliki tujuh kompleks apartemen dan 18 kawasan elite, yakni Kecamatan Kelapa Gading memiliki sepuluh kompleks apartemen dan 45 kawasan elite, Kecamatan Penjaringan memiliki 17 kompleks apartemen dan 61 kawasan elite. “Logikanya sederhana saja, orang tidak akan mau berinvestasi kalau tidak aman,” ujarnya.
Yang tidak kalah penting, kata Sahroni, Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia dan menjadi barometer perekonomian Indonesia.
Fakta ini berbanding terbalik dengan ungkapan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang menyebut Tanjung Priok wilayah kumuh, miskin, serta tempat tumbuh suburnya kriminalitas.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni tidak menampik jika Tanjung Priok masa lalu adalah sebuah wilayah yang begitu lekat dengan kemiskinan dan kriminalitas. Praktik pencurian, perampokan, pembunuhan, dan narkoba kala itu menjadi pemandangan sehari-hari yang umum terjadi.
Namun, kata Sahroni, beberapa tahun belakangan stigma buruk itu mulai dikikis oleh kesadaran semua elemen masyarakat baik perangkat penegak hukum, pelaku usaha, pemerintah daerah, pemuka agama, dan masyarakat sipil yang ada di sana.
“Pak Menteri Yasonna mungkin sudah lama tidak berkunjung ke Priok sehingga kurang bisa membandingkan wajah Priok di masa lalu dengan masa kini,” katanya di Jakarta kemarin.
Sebagai gambaran, kata politikus Partai NasDem ini, Polres Jakarta Utara melaporkan terjadi konsistensi penurunan angka kriminalitas dalam beberapa tahun terakhir. Data terbaru, Polres Metro Jakarta Utara menangani 1.695 kasus tindak pidana di sepanjang 2019. Angka ini menurun 7% dibanding pada 2018 sebanyak 1.735 kasus.
Politikus yang lahir, besar, dan hingga kini masih menetap di Tanjung Priok ini menjabarkan bahwa sinergi antar elemen masyarakat secara nyata telah mengubah wajah pesisir pantai utara Jakarta itu. Menurut dia, semakin kondusif Tanjung Priok dari sisi kriminalitas, semakin menciptakan geliat pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Pelaku usaha semakin berani berinvestasi. Satu diantara sektor yang mewakili geliat perekonomian adalah properti. Kecamatan Tanjung Priok saat ini memiliki tujuh kompleks apartemen dan 18 kawasan elite, yakni Kecamatan Kelapa Gading memiliki sepuluh kompleks apartemen dan 45 kawasan elite, Kecamatan Penjaringan memiliki 17 kompleks apartemen dan 61 kawasan elite. “Logikanya sederhana saja, orang tidak akan mau berinvestasi kalau tidak aman,” ujarnya.
Yang tidak kalah penting, kata Sahroni, Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia dan menjadi barometer perekonomian Indonesia.
(ysw)