Banjir Jabodetabek, Muhammadiyah Kerahkan Personel untuk Bantu Warga
A
A
A
JAKARTA - Merespons kejadian banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mengerahkan personelnya untuk ikut membantu warga yang terdampak banjir. Respons awal dilakukan sejak Rabu, 1 Januari 2020 di DKI Jakarta dan Bekasi.
“Kami coba dukung optimal operasi tanggap darurat di Jabodetabek ini, mengingat prediksi BMKG yang menyatakan musim hujan pada bulan januari ini puncaknya bisa terjadi di akhir Januari” kata Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (2/1/2019). (Baca Juga: Banjir Besar Awal Tahun 2020, BNPB Sebut 16 Orang Meninggal Dunia)
Menurutnya, unit bantuan lain juga sudah disiapkan untuk membantu bila diperlukan, seperti tim dari RS Muhammadiyah dan Aisyiyah. “Kami juga harus fokus kepada semua daerah yang berpotensi banjir selain Jabodetabek," terangnya. Menurutnya dukungan bantuan juga disiagakan dari berbagai elemen seperti LAZISMU, KOKAM, ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah.
Sementara itu tim bantuan dari beberapa daerah dikerahkan untuk membantu operasi tanggap darurat di Jabodetabek. Malam ini empat personel tim asistensi MDMC bergerak dari Yogyakarta dan Bandung untuk beroperasi membantu Pimpinan Muhammadiyah setempat mengelola bantuan darurat. (Baca Juga: DKI Siapkan Dapur Umum Bagi korban Banjir)
Sementara 20 personel anggota SAR Muhammadiyah digerakkan dari relawan Muhammadiyah DIY dan Jawa Tengah. Satu unit mobil Taktis UHAMKA, satu unit mobil taktis dari UMJ, satu unit mobil dapur umum digerakkan untuk mendukung operasi dan pergerakan relawan.
Tim Relawan Mahasiswa UHAMKA sudah di daerah Klender untuk koordinasi pihak kelurahan, Tim Relawan UMJ sudah ke Ciledug melakukan assessment, anggota Korps Relawan Muhammdiyah (KawanMU) Majelis Pelayanan Sosial sebanyak 15 orang juga sudah bergabung. Dilaporkan juga tim dari LazisMU Manggarai sudah menghimpun bantuan masyarakat, seperti paket makanan, dan paket alat-alat kebersihan.
“Kami coba dukung optimal operasi tanggap darurat di Jabodetabek ini, mengingat prediksi BMKG yang menyatakan musim hujan pada bulan januari ini puncaknya bisa terjadi di akhir Januari” kata Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (2/1/2019). (Baca Juga: Banjir Besar Awal Tahun 2020, BNPB Sebut 16 Orang Meninggal Dunia)
Menurutnya, unit bantuan lain juga sudah disiapkan untuk membantu bila diperlukan, seperti tim dari RS Muhammadiyah dan Aisyiyah. “Kami juga harus fokus kepada semua daerah yang berpotensi banjir selain Jabodetabek," terangnya. Menurutnya dukungan bantuan juga disiagakan dari berbagai elemen seperti LAZISMU, KOKAM, ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah.
Sementara itu tim bantuan dari beberapa daerah dikerahkan untuk membantu operasi tanggap darurat di Jabodetabek. Malam ini empat personel tim asistensi MDMC bergerak dari Yogyakarta dan Bandung untuk beroperasi membantu Pimpinan Muhammadiyah setempat mengelola bantuan darurat. (Baca Juga: DKI Siapkan Dapur Umum Bagi korban Banjir)
Sementara 20 personel anggota SAR Muhammadiyah digerakkan dari relawan Muhammadiyah DIY dan Jawa Tengah. Satu unit mobil Taktis UHAMKA, satu unit mobil taktis dari UMJ, satu unit mobil dapur umum digerakkan untuk mendukung operasi dan pergerakan relawan.
Tim Relawan Mahasiswa UHAMKA sudah di daerah Klender untuk koordinasi pihak kelurahan, Tim Relawan UMJ sudah ke Ciledug melakukan assessment, anggota Korps Relawan Muhammdiyah (KawanMU) Majelis Pelayanan Sosial sebanyak 15 orang juga sudah bergabung. Dilaporkan juga tim dari LazisMU Manggarai sudah menghimpun bantuan masyarakat, seperti paket makanan, dan paket alat-alat kebersihan.
(ysw)