Keseruan Bereksperimen Saat Puncak Gerhana Matahari Cincin di Planetarium
A
A
A
JAKARTA - Pengunjung planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat begitu antusias menyambut puncak gerhana matahari cincin yang terjadi di Jakarta pada pukul 12.36 WIB, Kamis (26/12/2019). Ribuan pengunjung menyaksikan fenomena alam tersebut menggunakan alat bantu berupa teleskop dan kacamata matahari yang disediakan pengelola Planetarium TIM, Jakarta Pusat.
Namun ada hal yang unik terjadi saat pihak pengelola membuat pertunjukan kecil dengan menggunakan alat masak yakni panci kukusan. Dari celah panci kukusan tersebut mengeluarkan pantulan sinar matahari, sehingga membuat bayangan celah panci terlihat jelas karena adanya proyeksi.
Tenaga ahli Planetarium TIM Cecep Nurwendaya, menuturkan, fenomena itu biasa terjadi saat gerhana matahari muncul. Matahari, yang ditutupi bulan akan memantul cahaya ke tanah atau dalam bentuk sabit.
Hal itu dapat dijadikan sebagai eksperimen sederhana guna melihat keajaiban yang ditimbulkan dari proyeksi gerhana matahari. "Ini disebut prinsip lubang jarum. Jadi setiap lubang kecil, dia memantulkan cahaya dan membentuk bayangan sabit, sesuai penampakan matahari saat ini," ujar Cecep kepada para pengunjung, Kamis (26/12/2019).
Iwan (27) seorang pengunjung yang melakukan eksprimen, mencoba hal tersebut dan berhasil melakukannya dengan menggunakan teropong bintang miliknya. “Iya iya ada bayangannya sinarnya jelas banget, keren banget," ujarnya. (Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari Cincin di Jakarta Hanya Terlihat 72 Persen)
Adapun penampakan gerhana matahari cincin di Jakarta mulai pukul 10.52 WIB, dan memuncak pukul 12.36, dengan pembentukan cincin 72 persen atau cincin tak sempurna berbentuk sabit atau pisang.
Namun ada hal yang unik terjadi saat pihak pengelola membuat pertunjukan kecil dengan menggunakan alat masak yakni panci kukusan. Dari celah panci kukusan tersebut mengeluarkan pantulan sinar matahari, sehingga membuat bayangan celah panci terlihat jelas karena adanya proyeksi.
Tenaga ahli Planetarium TIM Cecep Nurwendaya, menuturkan, fenomena itu biasa terjadi saat gerhana matahari muncul. Matahari, yang ditutupi bulan akan memantul cahaya ke tanah atau dalam bentuk sabit.
Hal itu dapat dijadikan sebagai eksperimen sederhana guna melihat keajaiban yang ditimbulkan dari proyeksi gerhana matahari. "Ini disebut prinsip lubang jarum. Jadi setiap lubang kecil, dia memantulkan cahaya dan membentuk bayangan sabit, sesuai penampakan matahari saat ini," ujar Cecep kepada para pengunjung, Kamis (26/12/2019).
Iwan (27) seorang pengunjung yang melakukan eksprimen, mencoba hal tersebut dan berhasil melakukannya dengan menggunakan teropong bintang miliknya. “Iya iya ada bayangannya sinarnya jelas banget, keren banget," ujarnya. (Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari Cincin di Jakarta Hanya Terlihat 72 Persen)
Adapun penampakan gerhana matahari cincin di Jakarta mulai pukul 10.52 WIB, dan memuncak pukul 12.36, dengan pembentukan cincin 72 persen atau cincin tak sempurna berbentuk sabit atau pisang.
(ysw)