Gerhana Matahari Cincin, LAPAN: Terlihat Jelas di Bagian Barat Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Bagi masyarakat Indonesia di bagian barat, fenomena Gerhana Matahari Cincin yang diprediksi bakal terjadi pada Kamis (26/12/2019) siang ini akan sangat terlihat jelas. Fenomena alam ini hanya terjadi sekitar empat tahun sekali dan lokasi pengamatan terbaiknya selalu berpindah-pindah.
"Gerhana Matahari Cincin ini terjadi sekitar 1 tahun 4 tahun sekali terjadi tetapi daerahnya pindah-pindah," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin saat dihubungi SINDOnews, Kamis (26/12/2019).
Thomas mengatakan, untuk wilayah Indonesia yang terakhir terlihat itu pada 22 Agustus 1998 dan 26 Januari 2009. "Kemudian pada hari ini 26 Desember 2019 dan dapat disaksikan lansung lagi pada 21 Mei 2031," terangnya. (Baca Juga: Taman Ismail Marzuki Adakan Pengamatan Gerhana Matahari Cincin)
Thomas menambahkan, gerhana ini terjadi karena bulan berada diantara matahari dan bumi. Ukuran bulan lebih kecil karena bulan pada posisi terjauh.
"Jadi lebih kecil dibanding dengan piringan matahari. Sehingga hanya bagian tengah matahari yang tertutup maka terbentuklah gerhana matahari cincin," tambahnya.
Fenomena tersebut bisa diamati secara sempurna di antaranya di Sibolga, Padang Sidampuan, Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Makulit, Tanjung Selor dan Berau. (Baca Juga: Ulama Ini Luruskan Pemahaman yang Salah Soal Gerhana Matahari)
"Hanya wilayah tertentu yang mengalami gerhana matahari cincin secara total. Antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur itu yang Gerhana Matahari Cincin sempurna," tutupnya.
"Gerhana Matahari Cincin ini terjadi sekitar 1 tahun 4 tahun sekali terjadi tetapi daerahnya pindah-pindah," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin saat dihubungi SINDOnews, Kamis (26/12/2019).
Thomas mengatakan, untuk wilayah Indonesia yang terakhir terlihat itu pada 22 Agustus 1998 dan 26 Januari 2009. "Kemudian pada hari ini 26 Desember 2019 dan dapat disaksikan lansung lagi pada 21 Mei 2031," terangnya. (Baca Juga: Taman Ismail Marzuki Adakan Pengamatan Gerhana Matahari Cincin)
Thomas menambahkan, gerhana ini terjadi karena bulan berada diantara matahari dan bumi. Ukuran bulan lebih kecil karena bulan pada posisi terjauh.
"Jadi lebih kecil dibanding dengan piringan matahari. Sehingga hanya bagian tengah matahari yang tertutup maka terbentuklah gerhana matahari cincin," tambahnya.
Fenomena tersebut bisa diamati secara sempurna di antaranya di Sibolga, Padang Sidampuan, Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Makulit, Tanjung Selor dan Berau. (Baca Juga: Ulama Ini Luruskan Pemahaman yang Salah Soal Gerhana Matahari)
"Hanya wilayah tertentu yang mengalami gerhana matahari cincin secara total. Antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur itu yang Gerhana Matahari Cincin sempurna," tutupnya.
(ysw)