DPR Nilai Penunjukan Nana Sudjana Jadi Kapolda Metro Sudah Tepat
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI I Wayan Sudirta menilai penunjukan Irjen Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Gatot Eddy Pramono, langkah yang tepat dan tidak keliru. Sebab, Nana memiliki latar belakang yang cukup bagus di institusi Polri.
“Mungkin banyak polisi bagus, tapi kalau ditunjuk Nana rasanya tidak masalah. Memang kalau lihat, banyak polisi yang layak jadi Kapolda Metro Jaya,” ujar Wayan di Jakarta, Selasa (24/12/2019).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan, ada banyak alasan Nana layak jadi Kapolda Metro Jaya, di antaranya melihat latar belakangnya di bidang intelijen dan keamanan (intelkam). Menurut dia, ini salah satu unsur penting yang dibutuhkan seorang Kapolda Metro Jaya.
“Dengan kompleksitas permasalahan, berbagai kerumitan yang ada di Jakarta, maka intel yang paling tahu terhadap segala dan kemungkinan kejadian ketimbang satuan-satuan lain di kepolisian. Jadi, kemampuan intel yang memadai,” ucapnya.
Kemudian, Nana juga terbilang sosok yang memiliki karier cemerlang di kepolisian. Nana pernah menjabat sebagai pimpinan di pucuk Korps Bhayangkara mulai dari Kapolsek, Kapolres, hingga Wakapolda. Sehingga, tidak perlu lagi diragukan pengalamannya.
“Selain berkecimpung di bidang intelkam, Nana juga punya pengalaman relatif lengkap,” ucapnya.
Selanjutnya, Wayan mengatakan menjadi Kapolda Metro Jaya sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memang penting sekali. Sebab, Kapolda Metro Jaya harus orang yang dapat dipercaya oleh Kapolri, pemerintah pusat terutama Presiden Jokowi.
“Memang seorang Kapolda Metro Jaya itu penting sekali, jadi butuh orang yang dapat dipercaya Presiden, Kapolri,” jelas dia.
Menurut dia, Presiden Jokowi pasti membutuhkan kepercayaan dari Panglima TNI, Kapolri, Pangdam Jaya, termasuk Kapolda Metro Jaya. Sehingga, sulit jika penunjukan Kapolda Metro Jaya tidak ada komunikasi dengan Presiden.
“Pasti ada komunikasi sebelum Kapolri menempatkan Kapolda Metro Jaya kepada Presiden. Maka, saya mendukung dan apresiasi kalau Kapolda Metro adalah orang yang sudah diketahui track record-nya oleh Presiden, orang yang sudah dikenal. Bukan hanya dikenal, tapi dapat dipercaya oleh Presiden,” katanya.
Terakhir, Wayan menilai Kapolda Metro Jaya juga harus bisa berkomunikasi dan koordinasi dengan berbagai instansi pusat. Karena, jabatan Kapolda Metro Jaya itu berbeda dengan kapolda-kapolda lain yang paling memerlukan komunikasi maksimal dan setiap saat.
“Itu sekali lagi, rasanya pilihan Presiden tidaklah keliru. Mari kita dukung dan percayakan, mudah-mudahan Jakarta akan lebih lancar lalin, lebih aman kondisinya bisa menyeimbangkan antara demokrasi dan kehadiran negara,” pungkasnya.
“Mungkin banyak polisi bagus, tapi kalau ditunjuk Nana rasanya tidak masalah. Memang kalau lihat, banyak polisi yang layak jadi Kapolda Metro Jaya,” ujar Wayan di Jakarta, Selasa (24/12/2019).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan, ada banyak alasan Nana layak jadi Kapolda Metro Jaya, di antaranya melihat latar belakangnya di bidang intelijen dan keamanan (intelkam). Menurut dia, ini salah satu unsur penting yang dibutuhkan seorang Kapolda Metro Jaya.
“Dengan kompleksitas permasalahan, berbagai kerumitan yang ada di Jakarta, maka intel yang paling tahu terhadap segala dan kemungkinan kejadian ketimbang satuan-satuan lain di kepolisian. Jadi, kemampuan intel yang memadai,” ucapnya.
Kemudian, Nana juga terbilang sosok yang memiliki karier cemerlang di kepolisian. Nana pernah menjabat sebagai pimpinan di pucuk Korps Bhayangkara mulai dari Kapolsek, Kapolres, hingga Wakapolda. Sehingga, tidak perlu lagi diragukan pengalamannya.
“Selain berkecimpung di bidang intelkam, Nana juga punya pengalaman relatif lengkap,” ucapnya.
Selanjutnya, Wayan mengatakan menjadi Kapolda Metro Jaya sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memang penting sekali. Sebab, Kapolda Metro Jaya harus orang yang dapat dipercaya oleh Kapolri, pemerintah pusat terutama Presiden Jokowi.
“Memang seorang Kapolda Metro Jaya itu penting sekali, jadi butuh orang yang dapat dipercaya Presiden, Kapolri,” jelas dia.
Menurut dia, Presiden Jokowi pasti membutuhkan kepercayaan dari Panglima TNI, Kapolri, Pangdam Jaya, termasuk Kapolda Metro Jaya. Sehingga, sulit jika penunjukan Kapolda Metro Jaya tidak ada komunikasi dengan Presiden.
“Pasti ada komunikasi sebelum Kapolri menempatkan Kapolda Metro Jaya kepada Presiden. Maka, saya mendukung dan apresiasi kalau Kapolda Metro adalah orang yang sudah diketahui track record-nya oleh Presiden, orang yang sudah dikenal. Bukan hanya dikenal, tapi dapat dipercaya oleh Presiden,” katanya.
Terakhir, Wayan menilai Kapolda Metro Jaya juga harus bisa berkomunikasi dan koordinasi dengan berbagai instansi pusat. Karena, jabatan Kapolda Metro Jaya itu berbeda dengan kapolda-kapolda lain yang paling memerlukan komunikasi maksimal dan setiap saat.
“Itu sekali lagi, rasanya pilihan Presiden tidaklah keliru. Mari kita dukung dan percayakan, mudah-mudahan Jakarta akan lebih lancar lalin, lebih aman kondisinya bisa menyeimbangkan antara demokrasi dan kehadiran negara,” pungkasnya.
(thm)