Longsor, KA Pangrango Sukabumi-Bogor Hanya Sampai Stasiun Cigombong
A
A
A
BOGOR - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor pada Minggu 22 Desember 2019 petang mengakibatkan sejumlah lokasi terjadi bencana. Di antaranya longsor di Kecamatan Cigombong tepatnya di antara Stasiun Maseng dan Cigombong, sehingga jadwal perjalanan Kereta Api (KA) Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi terganggu.
Informasi dihimpun menyebutkan, bencana longsor itu terjadi sekitar pukul pukul 16.07 WIB saat sebagian besar wilayah Bogor diguyur hujan deras. Hingga saat ini, Senin (23/12/2019) petugas PT KAI Daop 1 Jabodetabek masih berusaha membersihkan tumpukan tanah dan memperbaiki rel jalur kereta api yang rusak.
Beberapa jadwal perjalanan KA yang dibatalkan yakni KA Pangrango (229) relasi Sukabumi-Bogor dibatasi hanya sampai Cigombong. Sedangkan untuk KA perjalanan KA lintas Cigombong-Bogor dibatalkan.
"Selanjutnya KA Pangrango (230) lintas Bogor-Cigombong dibatalkan, dan perjalanan hanya sampai Cigombong-Sukabumi," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa kepada wartawan, Senin (23/12/2019).
Eva menjelaskan, pihaknya langsung mengembalikan 100 persen biaya pembelian tiket penumpang KA Pangrango tujuan Bogor. Sementara itu, bagi penumpang KA Pangrango dari Bogor ke Sukabumi, sehubungan relasi KA hanya Cigombong-Sukabumi juga dikembalikan 100 persen.
"Maka dari itu, mohon maaf atas gangguan perjalanan KA Pangrango lintas Bogor-Sukabumi dampak cuaca buruk yang mengakibatkan bencana longsor di KM 17+400 jalur KA antara Stasiun Maseng-Cigombong," paparnya.
Atas kondisi tersebut, PT KAI Daop 1 Jakarta menetapkan, Senin (23/12/2019), perjalanan Kereta Pangrango Pertama yakni KA 221 keberangkatan dari Stasiun Sukabumi pukul 05.15 WIB menuju Stasiun Bogor hanya dapat dilakukan sampai dengan Stasiun Cigombong, selanjutnya KA tersebut akan beroperasi kembali dengan relasi Cigombong-Sukabumi.
PT KAI Daop 1 Jakarta memprediksi proses pengurukan longsoran dan perbaikan jalur rel dapat diselesaikan pada Senin (23/12/2019) sekitar pukul 09.00 WIB. Ia menyebutkan berdasarkan estimasi waktu tersebut, untuk perjalanan KA relasi Sukabumi-Bogor selanjutnya KA 225 dengan jadwal keberangkatan pukul 10.25 WIB diupayakan dapat beroperasi normal.
"Hingga kini petugas prasarana PT KAI Daop 1 bekerjasama dengan Satker DJKA Kemenhub terus mengupayakan percepatan perbaikan jalur rel yang terdampak longsor menggunakan alat berat," jelasnya.
Sementara itu, Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, sejumlah bencana baik longsor maupun banjir diprediksi akan terus meningkat hingga penghujung tahun.
Itu terbukti selama kurun waktu tiga bulan terakhir saja sudah ada 118 bencana yang terjadi di Kota Hujan. Antara lain, pohon tumbang 52 kejadian, kebakaran 33 kejadian, longsor 15 kejadian dan lain-lain 18 kejadian.
"Untuk itu kami menghimbau kepada msyarakat agar tetap waspada, khususnya yang tinggal di lereng atau perbukitan/dataran tinggi," ungkapnya.
Bahkan, lanjut dia, berdasarkan data BMKG sejumlah wilayah di Kota Bogor masih sangat berpotensi terjadi hujan dengan skala lebat hingga sedang antara sore hingga malam harinya.
"Terlebih saat ini sudah masuk peralihan pancaroba, di mana hujan disertai angin kencang terkadang terjadi di sore hari," pungkasnya.
Informasi dihimpun menyebutkan, bencana longsor itu terjadi sekitar pukul pukul 16.07 WIB saat sebagian besar wilayah Bogor diguyur hujan deras. Hingga saat ini, Senin (23/12/2019) petugas PT KAI Daop 1 Jabodetabek masih berusaha membersihkan tumpukan tanah dan memperbaiki rel jalur kereta api yang rusak.
Beberapa jadwal perjalanan KA yang dibatalkan yakni KA Pangrango (229) relasi Sukabumi-Bogor dibatasi hanya sampai Cigombong. Sedangkan untuk KA perjalanan KA lintas Cigombong-Bogor dibatalkan.
"Selanjutnya KA Pangrango (230) lintas Bogor-Cigombong dibatalkan, dan perjalanan hanya sampai Cigombong-Sukabumi," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa kepada wartawan, Senin (23/12/2019).
Eva menjelaskan, pihaknya langsung mengembalikan 100 persen biaya pembelian tiket penumpang KA Pangrango tujuan Bogor. Sementara itu, bagi penumpang KA Pangrango dari Bogor ke Sukabumi, sehubungan relasi KA hanya Cigombong-Sukabumi juga dikembalikan 100 persen.
"Maka dari itu, mohon maaf atas gangguan perjalanan KA Pangrango lintas Bogor-Sukabumi dampak cuaca buruk yang mengakibatkan bencana longsor di KM 17+400 jalur KA antara Stasiun Maseng-Cigombong," paparnya.
Atas kondisi tersebut, PT KAI Daop 1 Jakarta menetapkan, Senin (23/12/2019), perjalanan Kereta Pangrango Pertama yakni KA 221 keberangkatan dari Stasiun Sukabumi pukul 05.15 WIB menuju Stasiun Bogor hanya dapat dilakukan sampai dengan Stasiun Cigombong, selanjutnya KA tersebut akan beroperasi kembali dengan relasi Cigombong-Sukabumi.
PT KAI Daop 1 Jakarta memprediksi proses pengurukan longsoran dan perbaikan jalur rel dapat diselesaikan pada Senin (23/12/2019) sekitar pukul 09.00 WIB. Ia menyebutkan berdasarkan estimasi waktu tersebut, untuk perjalanan KA relasi Sukabumi-Bogor selanjutnya KA 225 dengan jadwal keberangkatan pukul 10.25 WIB diupayakan dapat beroperasi normal.
"Hingga kini petugas prasarana PT KAI Daop 1 bekerjasama dengan Satker DJKA Kemenhub terus mengupayakan percepatan perbaikan jalur rel yang terdampak longsor menggunakan alat berat," jelasnya.
Sementara itu, Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, sejumlah bencana baik longsor maupun banjir diprediksi akan terus meningkat hingga penghujung tahun.
Itu terbukti selama kurun waktu tiga bulan terakhir saja sudah ada 118 bencana yang terjadi di Kota Hujan. Antara lain, pohon tumbang 52 kejadian, kebakaran 33 kejadian, longsor 15 kejadian dan lain-lain 18 kejadian.
"Untuk itu kami menghimbau kepada msyarakat agar tetap waspada, khususnya yang tinggal di lereng atau perbukitan/dataran tinggi," ungkapnya.
Bahkan, lanjut dia, berdasarkan data BMKG sejumlah wilayah di Kota Bogor masih sangat berpotensi terjadi hujan dengan skala lebat hingga sedang antara sore hingga malam harinya.
"Terlebih saat ini sudah masuk peralihan pancaroba, di mana hujan disertai angin kencang terkadang terjadi di sore hari," pungkasnya.
(mhd)