APBD 2020 Tembus Rp2,5 Triliun, Bogor Luncurkan Program BUKA
A
A
A
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meluncurkan program Bedah Anggaran Untuk Kita (BUKA) Kota Bogor 2020. Program ini merupakan bagian dari aspek transparansi pemerintah daerah dalam mewujudkan good governance.
"Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 yang nilainya mencapai Rp2,5 triliun ini bisa diakses oleh publik melalui website kotabogor.go.id. Keterbukaan informasi ini sebagai sarana masyarakat untuk mengetahui sejauh mana pemerintahnya bisa melaksanakan tugas dan fungsi kepada masyarakat itu sendiri," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Rabu (18/12/2019).
Dia mengatakan, APBD Bogor 2020 sebesar Rp2,5 triliun itu bisa diakses oleh masyarakat. Bahkan, kata dia, masyarakat juga bisa mengetahui program Pemkot Bogor.
"Prinsipnya kita ingin menguatkan tradisi transparansi yang telah berjalan sejak periode pertama. Kalau selama ini yang dibuat transparan itu dalam aspek perencanaan dan lain sebagainya, kali ini yang kita buka adalah anggaran yang akan dialokasikan di 2020," katanya.
Menurutnya RAPBD Kota Bogor pada 2020 dialokasikan sebesar Rp2,5 triliun. Lebih banyak belanja langsung, yakni 55 persen. Sementara 45 persen belanja tidak langsung.
"Di situ ada penghematan terjadi dari aspek belanja makan dan minum, perjalanan dinas dan lain-lain. Banyak sekali pengurangan dari aspek-aspek itu, kita lebih alokasikan untuk yang berdampak positif bagi warga," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto menilai, peluncuran program BUKA Kota Bogor 2020 merupakan langkah yang cukup baik. Pasalnya, kata dia, ini sebagai wujud tata kelola pemerintahan daerah yang transparan, partisipatif, akuntabel dan responsif.
"Ketika perencanaan sudah diselesaikan, maka tugas berikutnya adalah memastikan yang sudah direncanakan terimplementasi secara optimal dengan memastikan anggaran yang dibutuhkan masyarakat bisa dijalankan dengan baik," jelasnya.
Pada APBD 2020 sudah banyak memuat perubahan strategis dari Wali Kota Bogor dan Wakilnya. DPRD sendiri menginginkan agar di tahun 2020 ada hal yang disempurnakan terkait kebutuhan mendasar masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur publik dan ekonomi.
"Kami dari DPRD Kota Bogor, selama program dari pemerintah, anggaran dan sebagainya serta masukan dari masyarakat bagus kita akan dukung, sehingga anggaran ini bisa dirasakan seluruh komponen masyarakat Kota Bogor," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Periode 2003-2007, Erry Riyana Hardjapamekas yang hadir dalam peluncuran program BUKA 2020 Kota Bogor menekankan, transparansi hadir jika ada persamaan persepsi semua stakeholder dan transparansi hadir untuk menghilangkan rasa curiga.
"APBD bukan tujuan tapi alat untuk mengendalikan agar program tercapai. Anggaran adalah alat pengendali mencapai tujuan untuk mensejahterakan rakyat," katanya.
"Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 yang nilainya mencapai Rp2,5 triliun ini bisa diakses oleh publik melalui website kotabogor.go.id. Keterbukaan informasi ini sebagai sarana masyarakat untuk mengetahui sejauh mana pemerintahnya bisa melaksanakan tugas dan fungsi kepada masyarakat itu sendiri," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Rabu (18/12/2019).
Dia mengatakan, APBD Bogor 2020 sebesar Rp2,5 triliun itu bisa diakses oleh masyarakat. Bahkan, kata dia, masyarakat juga bisa mengetahui program Pemkot Bogor.
"Prinsipnya kita ingin menguatkan tradisi transparansi yang telah berjalan sejak periode pertama. Kalau selama ini yang dibuat transparan itu dalam aspek perencanaan dan lain sebagainya, kali ini yang kita buka adalah anggaran yang akan dialokasikan di 2020," katanya.
Menurutnya RAPBD Kota Bogor pada 2020 dialokasikan sebesar Rp2,5 triliun. Lebih banyak belanja langsung, yakni 55 persen. Sementara 45 persen belanja tidak langsung.
"Di situ ada penghematan terjadi dari aspek belanja makan dan minum, perjalanan dinas dan lain-lain. Banyak sekali pengurangan dari aspek-aspek itu, kita lebih alokasikan untuk yang berdampak positif bagi warga," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto menilai, peluncuran program BUKA Kota Bogor 2020 merupakan langkah yang cukup baik. Pasalnya, kata dia, ini sebagai wujud tata kelola pemerintahan daerah yang transparan, partisipatif, akuntabel dan responsif.
"Ketika perencanaan sudah diselesaikan, maka tugas berikutnya adalah memastikan yang sudah direncanakan terimplementasi secara optimal dengan memastikan anggaran yang dibutuhkan masyarakat bisa dijalankan dengan baik," jelasnya.
Pada APBD 2020 sudah banyak memuat perubahan strategis dari Wali Kota Bogor dan Wakilnya. DPRD sendiri menginginkan agar di tahun 2020 ada hal yang disempurnakan terkait kebutuhan mendasar masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur publik dan ekonomi.
"Kami dari DPRD Kota Bogor, selama program dari pemerintah, anggaran dan sebagainya serta masukan dari masyarakat bagus kita akan dukung, sehingga anggaran ini bisa dirasakan seluruh komponen masyarakat Kota Bogor," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Periode 2003-2007, Erry Riyana Hardjapamekas yang hadir dalam peluncuran program BUKA 2020 Kota Bogor menekankan, transparansi hadir jika ada persamaan persepsi semua stakeholder dan transparansi hadir untuk menghilangkan rasa curiga.
"APBD bukan tujuan tapi alat untuk mengendalikan agar program tercapai. Anggaran adalah alat pengendali mencapai tujuan untuk mensejahterakan rakyat," katanya.
(mhd)