Ini Kronologis Rumah Ambles karena Proyek Saluran Air di Matraman

Minggu, 15 Desember 2019 - 07:05 WIB
Ini Kronologis Rumah...
Ini Kronologis Rumah Ambles karena Proyek Saluran Air di Matraman
A A A
JAKARTA - Joko Suseno warga yang rumahnya ambles akibat proyek saluran air di Jalan Kayu Manis IX, Matraman, Jakarta Timur, mengatakan kejadian bermula saat dirinya hendak pergi ke toilet. Malam itu, Jumat 13 Desember pukul 23.15 WIB lantai dekat toilet mengalami keretakan.

"Di rumah saya pas mau masuk (toilet), keramik lantai sudah retak-retak. Sebagian tanah di sini memang ambles ke bawah. Bunyi kayak gedung mau runtuh, krekkk begitu," kata Seno ditemui di lokasi kejadian Jalan Kayu Manis IX, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (14/12/2019).

Setelah mendengar bunyi tersebut, Seno berlari menghampiri para pekerja dan memberitahu bahwa rumahnya ambles. Pekerja galian pun tak bisa berbuat banyak, karena tak lama kemudian teras rumah Seno dan tetangganya ambruk.

"Banyak yang menyaksikan, tukangnya pun itu melihat kejadian ini (runtuh). Material yang ambruk hanya disini (depan rumah), di dalam Alhamdulillah tidak ada. Kalau seandainya ada, pasti ada korban," tuturnya.

Seno dan keluarga yang kehilangan tempat tinggalnya, saat ini terpaksa harus menumpang ke rumah saudara yang tinggal tak jauh dari lingkungannya. Dia berharap agar pihak kontraktor maupun pemerintah setempat mengganti kerugian dengan cara membangun kembali rumah yang ambles, karena tidak bisa ditempati.

"Intinya, saya minta pertanggung jawaban saja. Belum ada tanggapan. Katanya sih, mau menyelesaikan proyek ini dulu, tapi menurut saya selesaikan dulu bangunan (runtuh) ini. Mekanisme kerjanya seperti apa? Kalau sih tidak muluk-muluk, intinya kembalikan rumah saya seperti semula," ungkapnya.

Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri, membenarkan bahwasannya proyek pengerjaan saluaran air yang ada di Jalan Kayu Manis IX Matraman merupakan miliki Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur. Namun, dia belum dapat memastikan penyebab robohnya rumah warga tersebut.

"Sebenarnya, struktur runah dan pagar berada dipinggir saluran kita. Waktu kita gali enggak kenapa-napa, 4-5 jam setelah itu tiba-tiba roboh," kata Saugi kepada SINDOnews.

Dia menambahkan, semua itu terjadi di luar dugaan. Makanya dia tidak mau menyalahkan pihak manapun, karena bukan sepenuhnya kesalahan kontraktor. "Fondasinya berada di atas atau bahu badan saluran kita, jadi itu merupakan resiko pekerjaan. Saluran air kan harus lurus dan terhubung," ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, pihaknya telah melakukan proses ganti rugi dengan memanggil pihak kontraktor untuk mengurus semuanya setelah proses pengerjaan saluran air rampung. "Kita akan ambil langkah-langkah untuk perbaikan, kita akan tetap tanggung jawab," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)