Kotori Lingkungan, Masyarakat Diajak Perhatikan Limbah Pakaian
A
A
A
JAKARTA - Limba pakaian merupakan salah satu masalah yang kerap mengotori lingkungan. Maka itu, masyarakat diajak untuk peduli bumi dengan memberikan proper care kepada pakaian, agar masa pakainya lebih lama dan tidak menumpuk menjadi limbah pakaian yang mengotori sungai dan bumi.
Presiden Direktur Electrolux Indonesia Iffan Suryanto mengatakan, sejak awal dicanangkan tahun lalu, kolaborasi Electrolux dan Attack melalui Electrolux Attack Care bertujuan memberikan manfaat positif bagi masyarakat melalui berbagai inovasi teknologi
yang ditawarkan. Terwujudnya #PerfectDuoPeduli pada 2019 menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas dengan mengangkat nilai kepedulian dalam kehidupan sehari-hari.
"Memahami saat ini limbah pakaian memiliki kontribusi besar pada kondisi lingkungan, Electrolux dan Attack mengajak masyarakat untuk kembali belajar cara mencuci
yang tepat sehingga kondisi baju tetap terjaga baik agar dapat digunakan dalam jangka waktu lebih panjang," katanya dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
VP Marketing PT Kao Indonesia Susilowati juga mengatakan, seringkali luput dari kesadaran masyarakat soal pakaian rumah tangga yang berpotensi besar menjadi limbah pakaian bagi lingkungan. Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan, dia mengimbau, agar masyarakat menjalankan conscious lifestyle.
"Bersama-sama kita maksimalkan pakaian yang kita miliki supaya awet dan tahan lama. Pakaian selalu dapat kita rawat dengan baik, dibuat lebih bergaya melalui mix and match, atau didonasikan bagi sesama kita yang membutuhkan," katanya.
Menurut Ayudia Bing Slamet, Public Figure dan Ibu Rumah tangga yang telah mulai mempraktikkannya, anaknya saat ini sedang dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan pergantian pakaian cukup cepat. Perawatan yang baik menjadikan pakaian lama anaknya yang bernama Sekala tetap terjaga kondisinya, sehingga ketika diberikan untuk digunakan anak lain yang membutuhkan masih dalam kondisi terbaiknya.
"Saya berharap masyarakat semakin terbuka bahwa dengan melakukan sebuah langkah kecil sederhana dalam merawat pakaian, dapat memberikan kontribusi besar pada lingkungan dan menambah wawasan masyarakat tentang cara terbaik menjaga bumi kita," imbuhnya.
Sementara itu, Intan Anggita Pertiwie selaku Co-Founder Komunitas Setali yang memberikan perhatian pada limbah pakaian serta donasi pakaian bekas turut mendukung langkah #PerfectDuoPeduli. Kata dia, salah satu langkah untuk mengurangi pakaian terbuang adalah reduce.
"Caranya adalah dengan memaksimalkan dan merawat pakaian yang kita miliki dengan seksama. Dengan demikian, pakaian tetap dalam kondisi yang baik dan bisa digunakan lebih lama," katanya.
Presiden Direktur Electrolux Indonesia Iffan Suryanto mengatakan, sejak awal dicanangkan tahun lalu, kolaborasi Electrolux dan Attack melalui Electrolux Attack Care bertujuan memberikan manfaat positif bagi masyarakat melalui berbagai inovasi teknologi
yang ditawarkan. Terwujudnya #PerfectDuoPeduli pada 2019 menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas dengan mengangkat nilai kepedulian dalam kehidupan sehari-hari.
"Memahami saat ini limbah pakaian memiliki kontribusi besar pada kondisi lingkungan, Electrolux dan Attack mengajak masyarakat untuk kembali belajar cara mencuci
yang tepat sehingga kondisi baju tetap terjaga baik agar dapat digunakan dalam jangka waktu lebih panjang," katanya dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
VP Marketing PT Kao Indonesia Susilowati juga mengatakan, seringkali luput dari kesadaran masyarakat soal pakaian rumah tangga yang berpotensi besar menjadi limbah pakaian bagi lingkungan. Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan, dia mengimbau, agar masyarakat menjalankan conscious lifestyle.
"Bersama-sama kita maksimalkan pakaian yang kita miliki supaya awet dan tahan lama. Pakaian selalu dapat kita rawat dengan baik, dibuat lebih bergaya melalui mix and match, atau didonasikan bagi sesama kita yang membutuhkan," katanya.
Menurut Ayudia Bing Slamet, Public Figure dan Ibu Rumah tangga yang telah mulai mempraktikkannya, anaknya saat ini sedang dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan pergantian pakaian cukup cepat. Perawatan yang baik menjadikan pakaian lama anaknya yang bernama Sekala tetap terjaga kondisinya, sehingga ketika diberikan untuk digunakan anak lain yang membutuhkan masih dalam kondisi terbaiknya.
"Saya berharap masyarakat semakin terbuka bahwa dengan melakukan sebuah langkah kecil sederhana dalam merawat pakaian, dapat memberikan kontribusi besar pada lingkungan dan menambah wawasan masyarakat tentang cara terbaik menjaga bumi kita," imbuhnya.
Sementara itu, Intan Anggita Pertiwie selaku Co-Founder Komunitas Setali yang memberikan perhatian pada limbah pakaian serta donasi pakaian bekas turut mendukung langkah #PerfectDuoPeduli. Kata dia, salah satu langkah untuk mengurangi pakaian terbuang adalah reduce.
"Caranya adalah dengan memaksimalkan dan merawat pakaian yang kita miliki dengan seksama. Dengan demikian, pakaian tetap dalam kondisi yang baik dan bisa digunakan lebih lama," katanya.
(mhd)