Kota Bogor Segera Miliki Gedung Pusat Ekonomi Kreatif Senilai Rp41 M
A
A
A
BOGOR - Pemkot Bogor bersama Pemprov Jawa Barat segera merealisasikan pembangunan Gedung Pusat Ekonomi Kreatif di atas lahan bekas bangunan Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil) Jawa Barat di Jalan Ir H Juanda, Bogor Tengah, Kota Bogor pada tahun depan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat mendampingi rombongan tim Ekonomi Kreatif (Ekraf) Provinsi Jawa Barat saat meninjau langsung lokasi pembangunan Gedung Pusat Ekonomi Kreatif Kota Bogor.
Disela-sela peninjauan pembangunan, Dedie mengungkapkan proyek ini dibiayai oleh Pemprov Jabar dan diharapkan rampung pada pertengahan hingga akhir tahun 2020 mendatang.
"Kita bisa melihat langsung progres pembangunan gedung pusat kreatif hub atau pusat ekonomi kreatif Kota Bogor. Asetnya milik Pemprov Jabar, pembiayaan pembangunan juga dilakukan oleh Pemprov Jabar. Mudah-mudahan tahun depan sudah masuk tahap finalisasi, artinya pertengahan atau akhir tahun depan sudah selesai," ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/12/2019).
Dedie melanjutkan, saat ini Pemkot Bogor kedatangan rombongan Tim Ekraf Jabar berjumlah tiga orang. Mereka merupakan tim ahli yang ditunjuk oleh Provinsi Jabar untuk melakukan pendampingan persiapan dari segi non teknis.
"Pembangunan fisiknya dikerjakan melalui dua tahapan. Tahapan pertama dikerjakan PT Luxindo Putra Mandiri. Kalau dari fisik kita lihat Insya Allah akhir bulan ini targetnya 28 Desember struktur pembangunan pertama ini sudah selesai, lalu nanti dilakukan proses lelang lagi di Jabar untuk proses finalisasi interior tahun depan termasuk penataan lanskapnya, tamannya, kita tunggu saja," paparnya.
Terkait non fisik, Tim Ahli Jabar Juara Bidang Ekraf, Ben Wirawan mengatakan, kunjungannya ke lokasi pembangunan Gedung Pusat Ekonomi Kreatif bersama Wakil Wali Kota Bogor ini lebih membahas tentang rencana konsep kedepannya akan dimanfaatkan seperti apa.
"Tadi kami membahas nilai ekonomi dari potensi kreatif yang ada disini. Kemudian ekraf ini kan ada kuliner, fashion. Jadi, ini nanti untuk menaikkan nilai tambah secara digital, jadi kalau bicara ruang pameran kurang tepat, tetapi lebih ke ruang pameran Internasional yang dapat mengakses digital marketing, konten generation, bagaimana memecahkan masalah financial, tapi secara digital, itu nanti kelas kelasnya disini, jadi pelaku ekonomi di Bogor itu diupgrade kemampuannya, diperluas networknya agar pertumbuhannya lebih tinggi," ungkapnya.
Menurutnya, dengan adanya Gedung Pusat Ekonomi Kreatif ini tidak semata menjadi ruang pameran, akan tetapi bisa dimanfaatkan lebih kepada pengembangan kemampuan para pelaku usaha lebih meningkat.
"Konsepnya memang Ekraf ini agak berbeda dengan ruang showroom biasa, pelatihan, edukasi, dan diklat. Justru mereka belajar digital marketing disini, orang yang bisa menggambar mudah-mudahan menjadi pengusaha fashion, arsitek meluaskan networknya, jadi sebenarnya disini nilai ekonomi dan kreatif inilah yang jadi pusatnya," tuturnya.
Sementara di lain pihak, pembangunan Gedung Pusat Ekonomi Kreatif tahap awal ini dikerjakan oleh PT Luxindo Putra Mandiri dengan biaya yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat senilai Rp4,1 miliar.
Lama waktu pengerjaan selama 90 hari kalender yang akan berakhir pada 28 Desember 2019 nanti. Kemudian, pembangunan tahap kedua akan dilanjutkan kembali setelah melalui proses lelang oleh Provinsi Jabar.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat mendampingi rombongan tim Ekonomi Kreatif (Ekraf) Provinsi Jawa Barat saat meninjau langsung lokasi pembangunan Gedung Pusat Ekonomi Kreatif Kota Bogor.
Disela-sela peninjauan pembangunan, Dedie mengungkapkan proyek ini dibiayai oleh Pemprov Jabar dan diharapkan rampung pada pertengahan hingga akhir tahun 2020 mendatang.
"Kita bisa melihat langsung progres pembangunan gedung pusat kreatif hub atau pusat ekonomi kreatif Kota Bogor. Asetnya milik Pemprov Jabar, pembiayaan pembangunan juga dilakukan oleh Pemprov Jabar. Mudah-mudahan tahun depan sudah masuk tahap finalisasi, artinya pertengahan atau akhir tahun depan sudah selesai," ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/12/2019).
Dedie melanjutkan, saat ini Pemkot Bogor kedatangan rombongan Tim Ekraf Jabar berjumlah tiga orang. Mereka merupakan tim ahli yang ditunjuk oleh Provinsi Jabar untuk melakukan pendampingan persiapan dari segi non teknis.
"Pembangunan fisiknya dikerjakan melalui dua tahapan. Tahapan pertama dikerjakan PT Luxindo Putra Mandiri. Kalau dari fisik kita lihat Insya Allah akhir bulan ini targetnya 28 Desember struktur pembangunan pertama ini sudah selesai, lalu nanti dilakukan proses lelang lagi di Jabar untuk proses finalisasi interior tahun depan termasuk penataan lanskapnya, tamannya, kita tunggu saja," paparnya.
Terkait non fisik, Tim Ahli Jabar Juara Bidang Ekraf, Ben Wirawan mengatakan, kunjungannya ke lokasi pembangunan Gedung Pusat Ekonomi Kreatif bersama Wakil Wali Kota Bogor ini lebih membahas tentang rencana konsep kedepannya akan dimanfaatkan seperti apa.
"Tadi kami membahas nilai ekonomi dari potensi kreatif yang ada disini. Kemudian ekraf ini kan ada kuliner, fashion. Jadi, ini nanti untuk menaikkan nilai tambah secara digital, jadi kalau bicara ruang pameran kurang tepat, tetapi lebih ke ruang pameran Internasional yang dapat mengakses digital marketing, konten generation, bagaimana memecahkan masalah financial, tapi secara digital, itu nanti kelas kelasnya disini, jadi pelaku ekonomi di Bogor itu diupgrade kemampuannya, diperluas networknya agar pertumbuhannya lebih tinggi," ungkapnya.
Menurutnya, dengan adanya Gedung Pusat Ekonomi Kreatif ini tidak semata menjadi ruang pameran, akan tetapi bisa dimanfaatkan lebih kepada pengembangan kemampuan para pelaku usaha lebih meningkat.
"Konsepnya memang Ekraf ini agak berbeda dengan ruang showroom biasa, pelatihan, edukasi, dan diklat. Justru mereka belajar digital marketing disini, orang yang bisa menggambar mudah-mudahan menjadi pengusaha fashion, arsitek meluaskan networknya, jadi sebenarnya disini nilai ekonomi dan kreatif inilah yang jadi pusatnya," tuturnya.
Sementara di lain pihak, pembangunan Gedung Pusat Ekonomi Kreatif tahap awal ini dikerjakan oleh PT Luxindo Putra Mandiri dengan biaya yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat senilai Rp4,1 miliar.
Lama waktu pengerjaan selama 90 hari kalender yang akan berakhir pada 28 Desember 2019 nanti. Kemudian, pembangunan tahap kedua akan dilanjutkan kembali setelah melalui proses lelang oleh Provinsi Jabar.
(ysw)