Survei Mata Air, Pasutri asal Jakarta Tersesat di Gunung Salak Bogor
A
A
A
BOGOR - Franki Malau (40), dan istrinya Ledi Arisandi Sitanggang (37), warga Kramat Raya, Jakarta Pusat yang sempat dinyatakan hilang karena tersesat di Gunung Salak , Bogor akhirnya ditemukan Tim Search And Rescue (SAR), Minggu, 26 November 2019 malam.
Kepala Humas dan Kerja Sama yang juga Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), M Erlan menjelaskan terkait adanya kabar dua pendaki tersesat di Gunung Salak itu adalah masyarakat. TNGHS, lanjut Erlan, mendapat laporan dari Basarnas Jakarta pukul 19.40 WIB, tentang adanya dua orang pendaki yang tersesat di Gunung Salak, jalur wilayah Desa Tugujaya.
"Berdasarkan data di lapangan yang tersesat adalah dua orang masyarakat. Keduanya ini tergabung dalam rombongan survei mata air. Mereka berjumlah 10 orang dari Desa Tugujaya. Delapan orang kembali, dua lagi diduga tersesat," kata Erlan kepada wartawan Senin (25/11/2019).
Menurut Erlan, mereka berangkat sekitar pukul 09.00 WIB, pada Sabtu, 23 November 2019, beserta rombongan naik ke Gunung Salak lewat jalur Taman Teknologi Pertanian Cigombong untuk mencari mata air. Kemudian pada pukul 12.00 WIB survivor (pasutri) terpisah dari rombongan diketinggian + 1200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Pada pukul 17.00 WIB, Franky sempat SMS ke rekannya mengatakan kondisi cuacanya hujan deras dan sepertinya posisi mereka sudah di bukit, dan ingin mematikan handphonenya untuk menghemat baterai, sehingga sulit dihubungi," jelasnya.
Saat itu juga Tim SAR setempat gabungan dari Polsek, Koramil dan masyarakat sekitar melakukan proses pencarian. "Alhamdulillah info terakhir pukul 23.30 WIB, kedua survivor telah ditemukan di Blok Geger Buntung dalam keadaan selamat," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Cijeruk, Kompol Nurahim saat dikonfirmasi membenarkan terkait adanya laporan pasutri asal Jakarta yang tersesat di Gunung Salak dan sudah ditemukan. "Iya kita dapat laporan dari warga bahwa ada dua pendaki suami istri tidak turun-turun usai mendaki Gunung Salak.Terus kita cek kebenaran informasinya dan ternyata benar tersesat," katanya.
Dia menambahkan, kepolisian beserta TNI dan Tim SAR Khatulistiwa dibantu masyarakat sekitar langsung menyisir area terakhir kali dua pendaki itu terlihat.
"Pukul 23.30 WIB keduanya ditemukan di area Blok Geger Buntu Gunung Salak dalam keadaan selamat," ucapnya.
Kepala Humas dan Kerja Sama yang juga Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), M Erlan menjelaskan terkait adanya kabar dua pendaki tersesat di Gunung Salak itu adalah masyarakat. TNGHS, lanjut Erlan, mendapat laporan dari Basarnas Jakarta pukul 19.40 WIB, tentang adanya dua orang pendaki yang tersesat di Gunung Salak, jalur wilayah Desa Tugujaya.
"Berdasarkan data di lapangan yang tersesat adalah dua orang masyarakat. Keduanya ini tergabung dalam rombongan survei mata air. Mereka berjumlah 10 orang dari Desa Tugujaya. Delapan orang kembali, dua lagi diduga tersesat," kata Erlan kepada wartawan Senin (25/11/2019).
Menurut Erlan, mereka berangkat sekitar pukul 09.00 WIB, pada Sabtu, 23 November 2019, beserta rombongan naik ke Gunung Salak lewat jalur Taman Teknologi Pertanian Cigombong untuk mencari mata air. Kemudian pada pukul 12.00 WIB survivor (pasutri) terpisah dari rombongan diketinggian + 1200 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Pada pukul 17.00 WIB, Franky sempat SMS ke rekannya mengatakan kondisi cuacanya hujan deras dan sepertinya posisi mereka sudah di bukit, dan ingin mematikan handphonenya untuk menghemat baterai, sehingga sulit dihubungi," jelasnya.
Saat itu juga Tim SAR setempat gabungan dari Polsek, Koramil dan masyarakat sekitar melakukan proses pencarian. "Alhamdulillah info terakhir pukul 23.30 WIB, kedua survivor telah ditemukan di Blok Geger Buntung dalam keadaan selamat," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Cijeruk, Kompol Nurahim saat dikonfirmasi membenarkan terkait adanya laporan pasutri asal Jakarta yang tersesat di Gunung Salak dan sudah ditemukan. "Iya kita dapat laporan dari warga bahwa ada dua pendaki suami istri tidak turun-turun usai mendaki Gunung Salak.Terus kita cek kebenaran informasinya dan ternyata benar tersesat," katanya.
Dia menambahkan, kepolisian beserta TNI dan Tim SAR Khatulistiwa dibantu masyarakat sekitar langsung menyisir area terakhir kali dua pendaki itu terlihat.
"Pukul 23.30 WIB keduanya ditemukan di area Blok Geger Buntu Gunung Salak dalam keadaan selamat," ucapnya.
(whb)