Dapat Hibah dari Jabar, Pemkot Bekasi Akan Operasikan Bus Wisata
A
A
A
BEKASI - Pemkot Bekasi akan mengoperasikan bus wisata mulai bulan depan yang akan dioperatori oleh Organda Kota Bekasi. Bus wisata ini merupakan bus hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Bus yang terparkir di kantor Organda di Jalan Jalan Insinyur Juanda, Kecamatan Bekasi Timur ini mengusung konsep art deco yang dibalut dengan warna biru tua dan putih. Bus wisata itu cukup unik dan klasik. Pada bagian depan bus itu bertuliskan Patriot Kota Bekasi.
Kemudian disamping bus wisata bertuliskan Bank BJB maupun logo Dishub Jawa Barat, Organda Jawa Barat hingga lambang Provinsi Jawa Barat. Bus wisata itu berkapasitas 25 orang.
Ketua Organda Kota Bekasi, Ahmad Juaini mengatakan bus wisata itu sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jawa Barat yang kemudian diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat. Kemudian Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke DPD Organda Provinsi Jawa Barat.
Lalu dari Organda Jawa Barat diserahkan ke DPC Organda Kota Bekasi sebagai bus bantuan hibah dari Pemprov Jawa Barat. "Kami mendapatkan hibah dari Jawa Barat pada September lalu dengan disaksikan oleh kepala daerah dan kepala lembaga lainya," katanya.
Rencananya, kata dia, bus wisata itu akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2019 ini. Bus wisata itu nantinya difungsikan sebagai transportasi ke sejumlah lokasi wisata di Kota Bekasi. "Kami yang akan menjadi operatornya langsung, dan bus wisata ini akan beroperasi ketempat wisata," ujarnya.
Sedang untuk rute bus ini, direncanakan akan dimulai dari wisata salju di Transmart Juanda, wisata Hutan Bambu, kuliner batik khas Kota Bekasi di Pasar Proyek, hingga ke wisata belanja Summarecon Mal Bekasi. "Itu baru gambaran rutenya ya. Kita masih bicarakan rutenya dengan pemerintah," tegasnya.
Juaini mengaku, untuk tarif pihaknya belum bisa memastikan berapa biaya yang harus di keluarkan warga Kota Bekasi untuk menaiki bis tersebut. Akan tetapi, pihaknya akan berusahan agar warga Kota Bekasi bisa gratis menaiki bus wisata itu dengan subsidi dari pemerintah atau dari sponsor.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Fatikhun mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan proses pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Nantinya bus wisata itu akan menggunakan pelat kuning. Saat ini, regulasi terkait pengoperasian bus wisata ini sudah rampung.
"Tinggal nanti setelah STNK itu keluar dan Dinas Pariwisata menentukan titik titik destinasinya baru saya menentukan rute dan tarifnya," katanya. Akan tetapi untuk tarif, dia menyusulkan agar Organda menggratiskannya. Organda diminta untuk mencari sponsor agar masyarakat tidak perlu membayar tarif.
"Kalau saya berharap itu digratiskan, nanti Organda bisa mencari pengganti misal menggandeng sponsor atau bagaimana teknisnya kan dengan pihak perizinan. Ya kita lagi bahas soal itu juga," ungkapnya. Sebab, kata dia, Dishub kewenangannya membuat regulasi terkait dengan rute dan tarifnya nanti.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi Tedy Hafni menambahkan rute bus wisata itu akan menyasar wisata alam maupun wisata belanja. Wisata alam seperti Situ Rawa Gede di Rawalumbu, Hutan Bambu di Bekasi Timur, Sentral Kuliner dan Batik khas Bekasi di Pasar Proyek.
"Nanti kita juga kan ada wisata air di Kalimalang. Kita akui wisata alam kita masih minimalis. Maka saya harap agar unsur masyarakat turut memajukan area wisata-wisata yang ada atau bahkan membuka area wisata baru. Kami Pemkot pasti terus kembangkan itu," katanya.
Bus yang terparkir di kantor Organda di Jalan Jalan Insinyur Juanda, Kecamatan Bekasi Timur ini mengusung konsep art deco yang dibalut dengan warna biru tua dan putih. Bus wisata itu cukup unik dan klasik. Pada bagian depan bus itu bertuliskan Patriot Kota Bekasi.
Kemudian disamping bus wisata bertuliskan Bank BJB maupun logo Dishub Jawa Barat, Organda Jawa Barat hingga lambang Provinsi Jawa Barat. Bus wisata itu berkapasitas 25 orang.
Ketua Organda Kota Bekasi, Ahmad Juaini mengatakan bus wisata itu sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Jawa Barat yang kemudian diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat. Kemudian Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke DPD Organda Provinsi Jawa Barat.
Lalu dari Organda Jawa Barat diserahkan ke DPC Organda Kota Bekasi sebagai bus bantuan hibah dari Pemprov Jawa Barat. "Kami mendapatkan hibah dari Jawa Barat pada September lalu dengan disaksikan oleh kepala daerah dan kepala lembaga lainya," katanya.
Rencananya, kata dia, bus wisata itu akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2019 ini. Bus wisata itu nantinya difungsikan sebagai transportasi ke sejumlah lokasi wisata di Kota Bekasi. "Kami yang akan menjadi operatornya langsung, dan bus wisata ini akan beroperasi ketempat wisata," ujarnya.
Sedang untuk rute bus ini, direncanakan akan dimulai dari wisata salju di Transmart Juanda, wisata Hutan Bambu, kuliner batik khas Kota Bekasi di Pasar Proyek, hingga ke wisata belanja Summarecon Mal Bekasi. "Itu baru gambaran rutenya ya. Kita masih bicarakan rutenya dengan pemerintah," tegasnya.
Juaini mengaku, untuk tarif pihaknya belum bisa memastikan berapa biaya yang harus di keluarkan warga Kota Bekasi untuk menaiki bis tersebut. Akan tetapi, pihaknya akan berusahan agar warga Kota Bekasi bisa gratis menaiki bus wisata itu dengan subsidi dari pemerintah atau dari sponsor.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Fatikhun mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan proses pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Nantinya bus wisata itu akan menggunakan pelat kuning. Saat ini, regulasi terkait pengoperasian bus wisata ini sudah rampung.
"Tinggal nanti setelah STNK itu keluar dan Dinas Pariwisata menentukan titik titik destinasinya baru saya menentukan rute dan tarifnya," katanya. Akan tetapi untuk tarif, dia menyusulkan agar Organda menggratiskannya. Organda diminta untuk mencari sponsor agar masyarakat tidak perlu membayar tarif.
"Kalau saya berharap itu digratiskan, nanti Organda bisa mencari pengganti misal menggandeng sponsor atau bagaimana teknisnya kan dengan pihak perizinan. Ya kita lagi bahas soal itu juga," ungkapnya. Sebab, kata dia, Dishub kewenangannya membuat regulasi terkait dengan rute dan tarifnya nanti.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi Tedy Hafni menambahkan rute bus wisata itu akan menyasar wisata alam maupun wisata belanja. Wisata alam seperti Situ Rawa Gede di Rawalumbu, Hutan Bambu di Bekasi Timur, Sentral Kuliner dan Batik khas Bekasi di Pasar Proyek.
"Nanti kita juga kan ada wisata air di Kalimalang. Kita akui wisata alam kita masih minimalis. Maka saya harap agar unsur masyarakat turut memajukan area wisata-wisata yang ada atau bahkan membuka area wisata baru. Kami Pemkot pasti terus kembangkan itu," katanya.
(ysw)