Kekurangan Fasilitas dan Tenaga Kesehatan, Bogor Akan Bangun RSUD

Senin, 18 November 2019 - 15:23 WIB
Kekurangan Fasilitas...
Kekurangan Fasilitas dan Tenaga Kesehatan, Bogor Akan Bangun RSUD
A A A
JAKARTA - Terus meningkatnya populasi penduduk yang mencapai 5,9 juta jiwa, Pemkab Bogor merasa kekurangan fasilitas dan tenaga kesehatan di tingkat I atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

"Saya kira dengan terus bertambahnya jumlah penduduk, empat RSUD yang ada saat ini masih terasa kurang. Terlebih wilayah Kabupaten Bogor ini sangat luas. Sehingga di masa kepemimpinan saya ini, perlu dibangun satu RSUD lagi, tepatnya di wilayah utara Kabupaten Bogor bagian Utara," kata Bupati Bogor Ade Yasin saat menghadiri penilaian Kegiatan Akreditasi SNARS Edisi I RSUD Cibinong yang dilakukan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), di Cibinong, Bogor, Senin (18/11/2019).

Dia menjelaskan untuk mengantisipasi kebutuhan layanan kesehatan, selain bergantung kepada RSUD, pihaknya juga membutuhkan peran aktif dari rumah sakit swasta maupun puskesmas.

"Selain terbantu dengan adanya rumah sakit swasta, kami juga mengandalkan 101 Puskesmas yang sebagian besar di antaranya memilki fasilitas rawat inap untuk melayani pasien yang mengalami sakit ringan," terangnya.

Selain kekurangan RSUD, menurutnya Kabupaten Bogor juga masih kekurangan dokter spesialis. Maka dari itu, pihaknya siap memberikan menaikkan fasilitas atau tunjangan agar para dokter ahli ini tidak pindah tugas ke rumah sakit lain.

"Saya minta dokter spesialis jangan pindah ke rumah sakit lain. Kepada Kepala Dinas Kesehatan saya minta bagaimana caranya agar mereka tetap bertugas di RSUD di Kabupaten Bogor ini. Selain masih kekurangan dokter spesialis kami juga masih kekurangan tenaga medis atau bahkan kebersihan karena kami ingin RSUD lainnya meniru RSUD Cibinong yang bersih layaknya di rumah sakit swasta ternama," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Anggaran DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menjelaskan, untuk bidang kesehatan pihaknya berharap Pemkab Bogor mulai menyiapkan anggaran untuk penyediaan dokter spesialis di masing-masing RSUD.

"Meski tak tahu jumlah rincian berapa jumlah dokter spesialis yang ada di RSUD se-Kabupaten Bogor saat ini. Yang jelas, kalau di wilayah sepertinya memang minim sehingga banyak dilempar ke RSUD Cibinong dan Ciawi yang sudah memiliki tenaga dan alat kesehatan cukup lengkap," katanya.

Pihaknya mencontohkan, kasus warga Jasinga yang digigit monyet beberapa waktu lalu dan dilarikan ke RSUD Leuwiliang, kemudian kembali dirujuk ke RSUD Cibinong.

"Waktu itu katanya nggak ada vaksinnya. Kenapa harus begitu. Padahal kan tinggal minta vaksin saja ke Dinkes Provinsi Jabar. Berarti SDM-nya yang perlu ditingkatkan," jelasnya.

Maka dari itu, pihaknya juga mendorong selain membangun RSUD baru, perlu adanya peningkatan kelas di RSUD yang memang wilayahnya cukup jauh dari perkotaan yakni Leuwiliang dan Cileungsi.

"Iya klasifikasinya juga harus ditingkatkam supaya bisa melakukan intervensi pada SDM-nya," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1128 seconds (0.1#10.140)