DKI Akan Pasang Saringan Sampah Otomatis di Depok dan Bogor
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan memasang saringan sampah otomatis di hulu Sungai Ciliwung perbatasan antara wilayah DKI Jakarta dengan Kota Depok dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saringan sampah otomatis itu berfungsi untuk mengurangi sampah kiriman banjir di Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, pada 2020 pihaknya menganggarkan saringan sampah otomatis senilai Rp197 miliar yang akan dipasang di hulu Sungai Ciliwung dari wilayah DKI Jakarta dengan perbatasan Kota Depok dan Kabupaten Bogor.
"Kami perlu koordinasi lagi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku pihak yang berwenang di sungai alam tersebut untuk memastikan titik penempatan saringan sampah," kata Andono Warih di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 11 November 2019 kemarin.
Andono menjelaskan, pengadaan saringan sampah otomatis itu sangat mendesak lantaran tumpukan sampah di pintu air Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan dari hulu Jakarta sangat banyak. Khususnya ketika wilayah hulu seperti Kota Depok dan Kabupaten Bogor dilanda hujan dan membawa beragam jenis sampah hingga menumpuk di saringan sampah Manggarai.
Berdasarkan catatan, lanjut Andono, sedikitnya ada 300 truk sampah yang digunakan untuk mengangkut tumpukan sampah di Manggarai ketika daerah hulu diguyur hujan. Padahal, pada hari biasa dalam keadaan normal, pihaknya hanya memerlukan 3-4 truk saja.
"Konsep pembangunan saringan sampah ini melibatkan Institut Teknologi Bandung (ITB). Nantinya terdapat tiga jenis saringan sampah dari mulai berongga agak besar, sedang hingga kecil," ungkapnya.
Saringan itu, lanjut Andono, bisa menangkap sampah dari ukuran besar hingga yang kecil. Ketika lolos difase pertama, akan ada saringan kedua dan ketiga, sehingga peluang sampah dari hulu masuk ke Jakarta semakin kecil.
Berdasarkan paparannya, alat ini sudah diimplementasikan di negara Australia. Dia berharap, Ibu Kota yang memiliki sampah cukup besar sekitar 7.800 ton ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi bisa berkurang.
"Sampah yang berhasil terjaring ini akan mengurangi beban sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang karena terdapat alat penghancur sampah juga nantinya di alat itu," ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, pada 2020 pihaknya menganggarkan saringan sampah otomatis senilai Rp197 miliar yang akan dipasang di hulu Sungai Ciliwung dari wilayah DKI Jakarta dengan perbatasan Kota Depok dan Kabupaten Bogor.
"Kami perlu koordinasi lagi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku pihak yang berwenang di sungai alam tersebut untuk memastikan titik penempatan saringan sampah," kata Andono Warih di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 11 November 2019 kemarin.
Andono menjelaskan, pengadaan saringan sampah otomatis itu sangat mendesak lantaran tumpukan sampah di pintu air Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan dari hulu Jakarta sangat banyak. Khususnya ketika wilayah hulu seperti Kota Depok dan Kabupaten Bogor dilanda hujan dan membawa beragam jenis sampah hingga menumpuk di saringan sampah Manggarai.
Berdasarkan catatan, lanjut Andono, sedikitnya ada 300 truk sampah yang digunakan untuk mengangkut tumpukan sampah di Manggarai ketika daerah hulu diguyur hujan. Padahal, pada hari biasa dalam keadaan normal, pihaknya hanya memerlukan 3-4 truk saja.
"Konsep pembangunan saringan sampah ini melibatkan Institut Teknologi Bandung (ITB). Nantinya terdapat tiga jenis saringan sampah dari mulai berongga agak besar, sedang hingga kecil," ungkapnya.
Saringan itu, lanjut Andono, bisa menangkap sampah dari ukuran besar hingga yang kecil. Ketika lolos difase pertama, akan ada saringan kedua dan ketiga, sehingga peluang sampah dari hulu masuk ke Jakarta semakin kecil.
Berdasarkan paparannya, alat ini sudah diimplementasikan di negara Australia. Dia berharap, Ibu Kota yang memiliki sampah cukup besar sekitar 7.800 ton ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi bisa berkurang.
"Sampah yang berhasil terjaring ini akan mengurangi beban sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang karena terdapat alat penghancur sampah juga nantinya di alat itu," ucapnya.
(whb)