Kajian Pengoperasian Trem di Kota Bogor Rampung Mei 2020
A
A
A
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Colas Group Indonesia terus mematangkan kajian terhadap realisasi moda transportasi massal jenis trem di kota hujan. Keduanya menargetkan hasil kajian akan tuntas pada Mei 2020 mendatang.
Country Director Colas Group Indonesia, Christophe Chassagnette mengatakan, progres kajian sudah dilakukan pihaknya sejak dua bulan terakhir dan berjalan dengan lancar.
"Progresnya sangat bagus, semuanya berjalan dengan baik. Kita sering melakukan pertemuan dengan Wakil Wali Kota Bogor. Saat ini, kita lebih produktif karena banyak informasi yang diperoleh dan mengembangkan kajian ini secepat mungkin," ujar Christophe di Balai Kota Bogor, Minggu (3/11/2019).
Terkait aspek biaya, Christophe mengaku, masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut dengan sejumlah pihak-pihak terkait. Colas Group akan menyampaikan hal tersebut setelah pihaknya menyelesaikan proses kajian.
"Untuk aspek biaya masuk juga dalam kajian ini. Saya katakan setelah kajian ini selesai tentu kita akan mencari solusi khususnya dari aspek keuangan," katanya. (Baca Juga: Bogor Dapat Tawaran Pemanfaatan 24 Trem dari Pemerintah Belanda)
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menambahkan, pada pembahasan antara Pemkot Bogor bersama Colas Group menghasilkan beberapa poin yakni dari aspek teknis dan aspek keuangan.
"Ada beberapa poin penting, yang pertama aspek finansial. Nanti bagaimana Kota Bogor bersama-sama dengan pemerintah pusat serta pihak BUMN dan swasta mencoba mencari skema pembiayaan untuk proyek di Bogor," ungkapnya.
Kedua, sambung Dedie, dari aspek teknis mulai dari kondisi jalan yang ada di Bogor, kepadatan, kontur jalan, aspek sosial, ekonomi hingga demografi. Itu semua, menurut Dedie, dijadikan satu bagian dari kajian. (Baca Juga: Trem Jadi Alternatif Transportasi Ibu Kota)
"Kemudian juga yang ketiga, mereka akan mempelajari kira-kira koridor mana saja yang akan dibangun koridor kedepannya. Tentu ada beberapa tahap dan beberapa alternatif yang mereka usulkan untuk dibangun bersama," paparnya.
Mengenai target kajian sendiri, Dedie menegaskan, akan rampung di medio Mei tahun 2020 mendatang. Kedepan, Colas Group akan melakukan komunikasi dengan para pihak, antara lain PT Industri Kereta Api (INKA) dan PT Iroda membahas teknis pengadaan Tram, Aspek keuangan, Sosial ekonomi dan lingkungan.
"Target kajian 9 bulan, terhitung sejak dimulainya kerjasama. Jadi saat ini sisa sekitar 7 bulan lagi. Nanti mereka juga akan membahas dengan PT INKA maupun PT Iroda terkait dengan hal-hal lainnya," tegasnya.
Country Director Colas Group Indonesia, Christophe Chassagnette mengatakan, progres kajian sudah dilakukan pihaknya sejak dua bulan terakhir dan berjalan dengan lancar.
"Progresnya sangat bagus, semuanya berjalan dengan baik. Kita sering melakukan pertemuan dengan Wakil Wali Kota Bogor. Saat ini, kita lebih produktif karena banyak informasi yang diperoleh dan mengembangkan kajian ini secepat mungkin," ujar Christophe di Balai Kota Bogor, Minggu (3/11/2019).
Terkait aspek biaya, Christophe mengaku, masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut dengan sejumlah pihak-pihak terkait. Colas Group akan menyampaikan hal tersebut setelah pihaknya menyelesaikan proses kajian.
"Untuk aspek biaya masuk juga dalam kajian ini. Saya katakan setelah kajian ini selesai tentu kita akan mencari solusi khususnya dari aspek keuangan," katanya. (Baca Juga: Bogor Dapat Tawaran Pemanfaatan 24 Trem dari Pemerintah Belanda)
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menambahkan, pada pembahasan antara Pemkot Bogor bersama Colas Group menghasilkan beberapa poin yakni dari aspek teknis dan aspek keuangan.
"Ada beberapa poin penting, yang pertama aspek finansial. Nanti bagaimana Kota Bogor bersama-sama dengan pemerintah pusat serta pihak BUMN dan swasta mencoba mencari skema pembiayaan untuk proyek di Bogor," ungkapnya.
Kedua, sambung Dedie, dari aspek teknis mulai dari kondisi jalan yang ada di Bogor, kepadatan, kontur jalan, aspek sosial, ekonomi hingga demografi. Itu semua, menurut Dedie, dijadikan satu bagian dari kajian. (Baca Juga: Trem Jadi Alternatif Transportasi Ibu Kota)
"Kemudian juga yang ketiga, mereka akan mempelajari kira-kira koridor mana saja yang akan dibangun koridor kedepannya. Tentu ada beberapa tahap dan beberapa alternatif yang mereka usulkan untuk dibangun bersama," paparnya.
Mengenai target kajian sendiri, Dedie menegaskan, akan rampung di medio Mei tahun 2020 mendatang. Kedepan, Colas Group akan melakukan komunikasi dengan para pihak, antara lain PT Industri Kereta Api (INKA) dan PT Iroda membahas teknis pengadaan Tram, Aspek keuangan, Sosial ekonomi dan lingkungan.
"Target kajian 9 bulan, terhitung sejak dimulainya kerjasama. Jadi saat ini sisa sekitar 7 bulan lagi. Nanti mereka juga akan membahas dengan PT INKA maupun PT Iroda terkait dengan hal-hal lainnya," tegasnya.
(ysw)