Gempa Berkekuatan 4,8 SR Guncang Pangandaran Jawa Barat
A
A
A
BANDUNG - Gempa bumi berkekuatan 4,8 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat Kamis (31/10/2019) sekitar pukul 08.56 WIB. BMKG merilis, gempa bumi itu berpusat pada koordinat 8.23 LS - 108.25 BT, berada di laut berjarak 64 kilometer (km) Barat Daya, Kabupaten Pangandaran di kedalaman 25 kilometer.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, dilihat dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang mengguncang Pangandaran ini dangkal. Genpa itu akibat aktivitas intraslab Lempeng Eurasia.
Agus mengatakan, peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat, gempa bumi tersebut dirasakan di wilayah Cilacap dengan skala Intensitas II MMI. Kemudian di Ciamis, Tasikmalaya, dan Banjar dengan skala I-II MMI.
"Sedangkan di Pangandaran dengan skala Intensitas II-III MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa bumi tersebut," kata Agus.
Hasil monitoring BMKG, ujar dia, belum ada aktivitas gempa susulan atau aftershock. "Masyarakat diimbau tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG. Karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempa tersebut," ujar Agus.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, dilihat dari lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang mengguncang Pangandaran ini dangkal. Genpa itu akibat aktivitas intraslab Lempeng Eurasia.
Agus mengatakan, peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan masyarakat, gempa bumi tersebut dirasakan di wilayah Cilacap dengan skala Intensitas II MMI. Kemudian di Ciamis, Tasikmalaya, dan Banjar dengan skala I-II MMI.
"Sedangkan di Pangandaran dengan skala Intensitas II-III MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa bumi tersebut," kata Agus.
Hasil monitoring BMKG, ujar dia, belum ada aktivitas gempa susulan atau aftershock. "Masyarakat diimbau tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG. Karena BMKG akan terus memantau perkembangan gempa tersebut," ujar Agus.
(nag)