Peduli Lingkungan, PT RLU Kembali Raih Green Company Award
A
A
A
JAKARTA - PT Royal Lestari Utama (RLU) kembali memenangkan penghargaan Green Company Award yang diselenggarakan oleh SWA bekerja sama dengan Yayasan Kehati, baru-baru ini. Penghargaan Green Company Award 2019 diserahkan secara langsung oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Kehati Ismid Hadad kepada Corporate Affairs Director RLU Meizani Irmadhiany didampingi Arifadi Budiarjo, Public Affairs General Manager Yasmine Sagita, serta Sustainability General Manager dan tim.
Dalam kesempatan tersebut juga turut hadir para dewan juri yang diketuai oleh Emil Salim, ahli ekonomi, cendikiawan dan tokoh pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Emil Salim menyampaikan, RLU yang mengelola tiga izin Hutan Tanaman Industri karet alam, memiliki komitmen kuat dalam berkontribusi bagi lingkungan hidup dan masyarakat di sekitarnya.
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, RLU juga melindungi area konservasinya, termasuk hutan alam tersisa seluas 2.500 hektare di tengah konsesi yang sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem di lansekap Taman Nasional Bukit Tigapuluh di Jambi dan juga melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat.
RLU merupakan perusahaan joint venture antara Barito Pacific Group dan Michelin Group yang didirikan tahun 2015 untuk mengelola izin Hutan Tanaman Industri PT Lestari Asri Jaya dan PT Wanmukti Wisesa di Jambi dan PT Multi Kusuma Cemerlang di Kalimantan Timur. RLU memiliki visi untuk menjadi menjadi pelopor produsen karet alam berkelanjutan di Indonesia dengan empat pilar utama dalam menjalankan kinerja bisnisnya yaitu planet (lingkungan), people (sosial), product (produk) dan profit (bisnis).
"Saat ini RLU sedang fokus mengembangkan Wildlife Conservation Area yakni area lindung atau konservasi selus 9000 ha yang diharapkan mendapatkan ruang hidup yang baik bagi satwa kurang 150 ekor gajah di lansekap Bukit Tiga Puluh" ujar Meizani Irmadhiany, Corporate Affairs Director RLU, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/10/2019).
Dia mengatakan, pada aspek sosial RLU juga tengah untuk merintis program kemitraan yang saling menguntungkan dengan petani kecil melalui peningkatan kapasitas bagi para petani kecil dalam budidaya karet terbaik dengan menerapkan teknik budiaya intensif, pembentukan kelompok, perluasan akses petani ke pasar dan juga memperkuat ketercukupan pangan melalui program pertanian terpadu.
RLU juga tengah mengembangkan berbagai upaya dukungan dan kerjasama dengan komunitas Orang Rimba (Suku Anak Dalam) di Jambi yang merupakan Kelompok Adat Terpencil (KAT). Dalam melaksanakan berbagai program tersebut, RLU juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah dan juga NGO/LSM.
Dalam kesempatan tersebut juga turut hadir para dewan juri yang diketuai oleh Emil Salim, ahli ekonomi, cendikiawan dan tokoh pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Emil Salim menyampaikan, RLU yang mengelola tiga izin Hutan Tanaman Industri karet alam, memiliki komitmen kuat dalam berkontribusi bagi lingkungan hidup dan masyarakat di sekitarnya.
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, RLU juga melindungi area konservasinya, termasuk hutan alam tersisa seluas 2.500 hektare di tengah konsesi yang sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem di lansekap Taman Nasional Bukit Tigapuluh di Jambi dan juga melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat.
RLU merupakan perusahaan joint venture antara Barito Pacific Group dan Michelin Group yang didirikan tahun 2015 untuk mengelola izin Hutan Tanaman Industri PT Lestari Asri Jaya dan PT Wanmukti Wisesa di Jambi dan PT Multi Kusuma Cemerlang di Kalimantan Timur. RLU memiliki visi untuk menjadi menjadi pelopor produsen karet alam berkelanjutan di Indonesia dengan empat pilar utama dalam menjalankan kinerja bisnisnya yaitu planet (lingkungan), people (sosial), product (produk) dan profit (bisnis).
"Saat ini RLU sedang fokus mengembangkan Wildlife Conservation Area yakni area lindung atau konservasi selus 9000 ha yang diharapkan mendapatkan ruang hidup yang baik bagi satwa kurang 150 ekor gajah di lansekap Bukit Tiga Puluh" ujar Meizani Irmadhiany, Corporate Affairs Director RLU, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/10/2019).
Dia mengatakan, pada aspek sosial RLU juga tengah untuk merintis program kemitraan yang saling menguntungkan dengan petani kecil melalui peningkatan kapasitas bagi para petani kecil dalam budidaya karet terbaik dengan menerapkan teknik budiaya intensif, pembentukan kelompok, perluasan akses petani ke pasar dan juga memperkuat ketercukupan pangan melalui program pertanian terpadu.
RLU juga tengah mengembangkan berbagai upaya dukungan dan kerjasama dengan komunitas Orang Rimba (Suku Anak Dalam) di Jambi yang merupakan Kelompok Adat Terpencil (KAT). Dalam melaksanakan berbagai program tersebut, RLU juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah dan juga NGO/LSM.
(whb)