Pembangunan PLTSa ITF Sunter Sudah Masuk Pra-Konstruksi

Selasa, 29 Oktober 2019 - 17:41 WIB
Pembangunan PLTSa ITF...
Pembangunan PLTSa ITF Sunter Sudah Masuk Pra-Konstruksi
A A A
JAKARTA - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ITF Sunter, Jakarta Utara, sudah memasuki pra-konstruksi pekerjaan sipil pondasi bangunan dan mesin ITF yang tengah melalui proses pabrikasi oleh BW Volund di Denmark.

Direktur Utama Project Strategic Bisnis Unit Intermediate Treatment Facility (SBU ITF) Aditya Bakti Laksana mengatakan, setelah memperoleh tanda tangan perjanjian kerja sama tipping fee dengan Dinas LH DKI dan Perjanjian Jual Beli Listrik dengan PT PLN pada16 Oktober 2019, pihaknya langsung menyiapkan proses konstruksi pekerjaan.

"Tidak ada kendala, kita langsung masuk ke tahap pra-konstruksi. Pekerjaan sipil pondasi bangunan dan mesin ITF sedang proses pabrikasi oleh BW Volund di Denmark," kata Aditya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (29/10/2019).

Adapun untuk pengerjaan investigasi dan daya dukung tanah telah diselesaikan oleh pihak kontraktor Wijaya Karya. "Proses pembersihan beton pondasi SPA Sunter dan penyiapan fasilitas pendukung pekerjaan proyek," ujar Aditya. (Baca juga: Bangun Fasilitas Pengolahan Sampah Sunter, Jakarta Butuh Rp3,5 Triliun)

Untuk pengasaan mesin PTLSa ITF Sunter, dibuat oleh perusahaan Babcock & Wilcox Volund. Dimana sebuah perusahaan asal negara Denmark yang sangat berpengalaman dan teruji (proven) dalam membangun fasilitas dan peralatan Waste to Energy lebih dari 100 tahun di seluruh dunia, termasuk beberapa negara di Asia yang sudah memakai produk mereka antara lain China dan Singapura.

"Teknologi yang di Sunter ini sudah generasi ke-3 yang terbaru, termutakhir, dimana teknologi ini dipasang dan sudah beroperasi di Denmark sejak akhir 2017 lalu. Jadi termasuk dalam teknologi terkini," terangnya. (Baca juga: Kelola Sampah 100 Ton per Hari, PLTSa Bukan Solusi Bantar Gebang)

Untuk cara kerja dari teknologi tersebut yakni dengan cara memanaskan sampah-sampah ke dalam sebuah ruangan tertutup dengan suhu mencapai 1000 derajat celcius. Pembakaran tersebut dapat menghilangkan sebanyak 80 hingga 90 persen dari bobot sampah awal yang dimasukkan kedalam alat tersebut.

"Jadi sisa dari pembakaran itu jatuh ke bawah dan sisa residu masuk dalam kategori ramah lingkungan," pungkasnya. (Baca juga: Pembangkit Pertama Beroperasi, PLTSa Energi Baru dari Sampah Kota)

Sementara Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Edward Napitupulu, mengatakan, setelah pembangunan ITF selesai maka akan ada alokasi jumlah energi berlimpah di Jakarta. Karena itu, akan diperuntukan bagi kepentingan kantor-kantor.

"Sebagian kecilnya akan dipakai untuk kebutuhan ITF Sunter sebagai percontohan. Sisanya akan didistribusikan ke PLN Disjaya dan PLN yang akan membeli daya energinya," kata Edward saat dihubungi SINDOnews.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1641 seconds (0.1#10.140)