Pemkot Bogor Simulasikan Perubahan Jalur Angkot di Pasar Anyar
A
A
A
BOGOR - Guna mengurai kemacetan di kawasan Pasar Anyar, tepatnya di ruas Jalan Dewi Sartika, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor melakukan simulasi jalur angkutan kota (angkot) trayek 10 dan 12. Simulasi yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB pagi itu, dipantau langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wakilnya Dedie A Rachim.
Tepat di Jalan Masjid I, beberapa petugas Dishub mengarahkan angkot trayek 10 dan 12 masuk ke Jalan Masjid I lalu berbelok kanan ke Jalan Nyi Raja Permas, Jalan MA Salmun, lalu kembali ke Jalan Dewi Sartika dan Jalan Pengadilan. Pengalihan trayek angkot ini untuk menindaklanjuti permintaan PKL yang direlokasi ke Jalan Nyi Raja Permas untuk memberikan akses kepada pembeli.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengatakan, perubahan jalur angkot bertujuan selain sebagai langkah penataan kawasan Dewi Sartika juga untuk mengakomodir permintaan pedagang yang direlokasi ke Nyi Raja Permas.
"Cuma dibelokkan dikit sekitar 300 meter. Kan itu juga atas permintaan pedagang yang direlokasi. Kita rubah alurnya yang tadi lurus, sekarang belok ke Nyi Raja Permas," ujarnya.
Meski demikian, Dedie mengaku bahwa perubahan jalur ini belum tentu akan diterapkan untuk seterusnya. "Kita coba dulu 3 hari. Sekarang hari kedua, kemudian evaluasi setelah 3 hari ini, kalau menguntungkan semua pihak kita permanenkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bogor, Jimmy Hutapea, mengatakan, simulasi di hari pertama dan kedua berjalan lancar karena tujuannya jelas untuk mendekatkan akses masyarakat yang ingin ke Pasar Anyar.
Jika melihat pola pergerakannya, angkot 10 dan 12 sama-sama ke arah pengadilan. Meski akibat pengalihan ini membuat jarak tempuh angkot bertambah, tetapi ini juga selaras dengan bertambahnya kantong penumpang. Yang artinya bisa menambah jumlah penumpang.
"Kami akan coba simulasi selama tiga hari. Setelah itu evaluasi melihat apa saja masalah yang mungkin terjadi," imbuhnya.
Jika setelah evaluasi pengalihan angkot ini dinyatakan berhasil, maka akan segera diterapkan untuk permanen. Mengingat ini bagian dari penataan Pasar Anyar yang beberapa waktu dimulai dari relokasi PKL.
"Harapan kami bisa berjalan dengan baik kemudian juga niat untuk melakukan penataan PKL bisa berjalan sesuai dengan harapan PKL dan warga Kota Bogor," pungkasnya.
Tepat di Jalan Masjid I, beberapa petugas Dishub mengarahkan angkot trayek 10 dan 12 masuk ke Jalan Masjid I lalu berbelok kanan ke Jalan Nyi Raja Permas, Jalan MA Salmun, lalu kembali ke Jalan Dewi Sartika dan Jalan Pengadilan. Pengalihan trayek angkot ini untuk menindaklanjuti permintaan PKL yang direlokasi ke Jalan Nyi Raja Permas untuk memberikan akses kepada pembeli.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengatakan, perubahan jalur angkot bertujuan selain sebagai langkah penataan kawasan Dewi Sartika juga untuk mengakomodir permintaan pedagang yang direlokasi ke Nyi Raja Permas.
"Cuma dibelokkan dikit sekitar 300 meter. Kan itu juga atas permintaan pedagang yang direlokasi. Kita rubah alurnya yang tadi lurus, sekarang belok ke Nyi Raja Permas," ujarnya.
Meski demikian, Dedie mengaku bahwa perubahan jalur ini belum tentu akan diterapkan untuk seterusnya. "Kita coba dulu 3 hari. Sekarang hari kedua, kemudian evaluasi setelah 3 hari ini, kalau menguntungkan semua pihak kita permanenkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bogor, Jimmy Hutapea, mengatakan, simulasi di hari pertama dan kedua berjalan lancar karena tujuannya jelas untuk mendekatkan akses masyarakat yang ingin ke Pasar Anyar.
Jika melihat pola pergerakannya, angkot 10 dan 12 sama-sama ke arah pengadilan. Meski akibat pengalihan ini membuat jarak tempuh angkot bertambah, tetapi ini juga selaras dengan bertambahnya kantong penumpang. Yang artinya bisa menambah jumlah penumpang.
"Kami akan coba simulasi selama tiga hari. Setelah itu evaluasi melihat apa saja masalah yang mungkin terjadi," imbuhnya.
Jika setelah evaluasi pengalihan angkot ini dinyatakan berhasil, maka akan segera diterapkan untuk permanen. Mengingat ini bagian dari penataan Pasar Anyar yang beberapa waktu dimulai dari relokasi PKL.
"Harapan kami bisa berjalan dengan baik kemudian juga niat untuk melakukan penataan PKL bisa berjalan sesuai dengan harapan PKL dan warga Kota Bogor," pungkasnya.
(thm)