Masyarakat Menanti Tol Cijago Seksi II Beroperasi
A
A
A
DEPOK - Masyarakat sangat berharap Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi II Cisalak-Kukusan sepanjang 5,5 km segera beroperasi. Selain meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kota Depok juga dapat mengurai kemacetan di Jalan Margonda dan Jalan Juanda.
Jalan Tol Cijago Seksi II ini sudah 100% selesai dan siap digunakan. Bahkan sudah dua kali dilakukan ujicoba. Rencananya pengoperasian ruas tol tersebut terus ditunda. Informasi terakhir akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Agustus lalu namun urung dilakukan. Padahal jalan tol ini diyakini sangat membantu menghubungkan kawasan Jalan Raya Bogor, Jalan Margonda dengan kawasan Kukusan dan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok.
"Jadi jalur pembuka antarwilayah, tidak harus berputar lagi untuk menuju Jalan Raya Bogor, Jalan Juanda dan Jalan Margonda, begitu juga sebaliknya. Saya yakin warga Kota Depok sangat berharap segera diresmikan," ungkap Tika, warga Tugu Tanah Baru.
Tol Cijago merupakan bagian dari Tol JORR 2 (Jakarta Outer Ring Road 2) yang melingkar dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng ke Cilincing sepanjang 111 Km. Ruas Tol JORR 2 lainnya adalah Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran (14,2 km), Kunciran-Serpong (11,1 km), Serpong-Cinere (10,1 km), Cimanggis-Cibitung (26,5 km), dan Cibitung-Cilincing (34 km).
Tol Cijago sendiri memiliki tiga seksi dengan total panjang 14,7 km dengan pengusahaan yang dilakukan oleh PT Translingkar Kita Jaya. Tol Cijago Seksi 2 terhubung dengan ruas Tol Cijago seksi I (Jagorawi – Jalan Raya Bogor) sepanjang 3,7 km yang telah beroperasi sejak tahun 2012, sedangkan seksi III Kukusan-Cinere sepanjang 5,5 km. Tol Cijago juga tersambung dengan jalan Tol Depok-Antasari (Desari) yang ditargetkan dapat beroperasi pada 2020.
Abdurahman, warga lainnya berharap agar tol tersebut bisa segera dioperasikan sehingga waktu tempuh dari rumahya ke tempat kerja bisa menjadi lebih singkat. "Kami sih maunya segera dioperasikan karena sangat membantu sekali dari sisi waktu tempuh. Saat ujicoba kemarin saya sempat nyoba dan efisien banget waktunya," katanya.
Saat itu, dia bisa mempersingkat waktu tempuh ketika melintas di seksi 2. Dari kawasan TMII menuju Tanah Baru, dia hanya memerlukan waktu 15 menit saja. "Lancar cuma 15 menit. Sangat membantu untuk mempersingkat waktu tempuh,”ceritanya.
Direktur Operasi PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Teddy Rosadi mengungkapkan, Tol Cijago seksi II belum dioperasionalkan secara komersil karena masih menunggu persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selaku pengelola jalan tol tersebut pihaknya sempat melakukan operasional fungsional beberapa waktu lalu, tepatnya ketika saat Lebaran 2019. Operasi fungsional ini diberlakukan sekitar dua pekan dan dianggap berhasil mengatasi kemacetan di ruas Jalan Margonda. "Pengoperasian tol saat itu sebagai operasi fungsional untuk mengurai kemacetan di Margonda," katanya.
Teddy menuturkan, fasilitas persyaratan dan ketentuan Tol Cijago seksi 2 ini sudah seluruhnya terpenuhi. "Ini pembangunannya udah selesai sudah dapat difungsikan. Kemarin juga bersama tim kami telah memasang marka, rambu, reflektor, dan lampu penerangan," ucapnya.
Dikatakan Teddy, berdasarkan evaluasi keberadaan tol tersebut dapat mengurangi kemacetan di Jalan Juanda dan Margonda. Jika dibandingkan tahun lalu, kata dia, kepadatan di Jalan Juanda dan Margonda pada saat Lebaran tak terelakkan. “Dengan adanya seksi II ini kami melihat dapat mengurai kemacetan di Depok,” ujarnya.
Menurut dia, traffic kendaraan yang mellintas di seksi 1 Cijago mencapai 39.000 kendaraan per hari. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70% kendaraan keluar di pintu Cisalak 2. Sedangkan sisanya 30% keluar di pintu Margonda dan Kukusan. Atau dengan kata lain ada sekitar 27.300 kendaraan yang melintas di Seksi II Cijago. “Ini tentunya berdampak pada tingkat kemacetan di Raya Bogor dan Juanda,” papar Teddy.
Sebelumya, pengguna jalan hanya bisa keluar atau masuk dari pintu Cimanggis di Jalan Raya Bogor. Hal ini pun berdampak pada kepadatan kendaraan di ruas jalan tersebut. Namun tahun ini pengguna jalan bisa masuk atau keluar di pintu Margonda ataupun Kukusan. “Nah ini tentu berdampak pada jumlah kendaraan di Jalan Raya Bogor, Margonda dan Juanda. Tahun ini reltif lancar. Artinya ini efektif mengurai kepadatan,” paparnya.
Sementara untuk seksi III kata Teddy, baru pada tahap pembebasan lahan. Proses pembebasan lahan ini baru berjalan 20%. “Kalau sudah selesai baru kami lakukan pengerjaan fisik. Kalau pembebasan cepat maka pengerjaan fisik pun cepat,” ungkapnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit mengatakan Jalan Tol Cijago Seksi II Cisalak-Kukusan berserta delapan jalan tol lainnya di seluruh Indonesia akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pembangunan Jalan Tol Cijago sepanjang 14,64 km dilaksanakan oleh PT TLKJ terbagi menjadi tiga seksi. Tol Cijago Seksi I dimulai dari Interchange Jagorawi hingga ke Jalan Raya Bogor, Seksi II dimulai dari Jalan Raya Bogor hingga Kukusan, dan Seksi III Kukusan ke Cinere. "Ditunggu saja kapan diresmikannya, mudah-mudahan bulan ini," ucap Danang singkat. (R Ratna Purnama)
Jalan Tol Cijago Seksi II ini sudah 100% selesai dan siap digunakan. Bahkan sudah dua kali dilakukan ujicoba. Rencananya pengoperasian ruas tol tersebut terus ditunda. Informasi terakhir akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Agustus lalu namun urung dilakukan. Padahal jalan tol ini diyakini sangat membantu menghubungkan kawasan Jalan Raya Bogor, Jalan Margonda dengan kawasan Kukusan dan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok.
"Jadi jalur pembuka antarwilayah, tidak harus berputar lagi untuk menuju Jalan Raya Bogor, Jalan Juanda dan Jalan Margonda, begitu juga sebaliknya. Saya yakin warga Kota Depok sangat berharap segera diresmikan," ungkap Tika, warga Tugu Tanah Baru.
Tol Cijago merupakan bagian dari Tol JORR 2 (Jakarta Outer Ring Road 2) yang melingkar dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng ke Cilincing sepanjang 111 Km. Ruas Tol JORR 2 lainnya adalah Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran (14,2 km), Kunciran-Serpong (11,1 km), Serpong-Cinere (10,1 km), Cimanggis-Cibitung (26,5 km), dan Cibitung-Cilincing (34 km).
Tol Cijago sendiri memiliki tiga seksi dengan total panjang 14,7 km dengan pengusahaan yang dilakukan oleh PT Translingkar Kita Jaya. Tol Cijago Seksi 2 terhubung dengan ruas Tol Cijago seksi I (Jagorawi – Jalan Raya Bogor) sepanjang 3,7 km yang telah beroperasi sejak tahun 2012, sedangkan seksi III Kukusan-Cinere sepanjang 5,5 km. Tol Cijago juga tersambung dengan jalan Tol Depok-Antasari (Desari) yang ditargetkan dapat beroperasi pada 2020.
Abdurahman, warga lainnya berharap agar tol tersebut bisa segera dioperasikan sehingga waktu tempuh dari rumahya ke tempat kerja bisa menjadi lebih singkat. "Kami sih maunya segera dioperasikan karena sangat membantu sekali dari sisi waktu tempuh. Saat ujicoba kemarin saya sempat nyoba dan efisien banget waktunya," katanya.
Saat itu, dia bisa mempersingkat waktu tempuh ketika melintas di seksi 2. Dari kawasan TMII menuju Tanah Baru, dia hanya memerlukan waktu 15 menit saja. "Lancar cuma 15 menit. Sangat membantu untuk mempersingkat waktu tempuh,”ceritanya.
Direktur Operasi PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Teddy Rosadi mengungkapkan, Tol Cijago seksi II belum dioperasionalkan secara komersil karena masih menunggu persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selaku pengelola jalan tol tersebut pihaknya sempat melakukan operasional fungsional beberapa waktu lalu, tepatnya ketika saat Lebaran 2019. Operasi fungsional ini diberlakukan sekitar dua pekan dan dianggap berhasil mengatasi kemacetan di ruas Jalan Margonda. "Pengoperasian tol saat itu sebagai operasi fungsional untuk mengurai kemacetan di Margonda," katanya.
Teddy menuturkan, fasilitas persyaratan dan ketentuan Tol Cijago seksi 2 ini sudah seluruhnya terpenuhi. "Ini pembangunannya udah selesai sudah dapat difungsikan. Kemarin juga bersama tim kami telah memasang marka, rambu, reflektor, dan lampu penerangan," ucapnya.
Dikatakan Teddy, berdasarkan evaluasi keberadaan tol tersebut dapat mengurangi kemacetan di Jalan Juanda dan Margonda. Jika dibandingkan tahun lalu, kata dia, kepadatan di Jalan Juanda dan Margonda pada saat Lebaran tak terelakkan. “Dengan adanya seksi II ini kami melihat dapat mengurai kemacetan di Depok,” ujarnya.
Menurut dia, traffic kendaraan yang mellintas di seksi 1 Cijago mencapai 39.000 kendaraan per hari. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70% kendaraan keluar di pintu Cisalak 2. Sedangkan sisanya 30% keluar di pintu Margonda dan Kukusan. Atau dengan kata lain ada sekitar 27.300 kendaraan yang melintas di Seksi II Cijago. “Ini tentunya berdampak pada tingkat kemacetan di Raya Bogor dan Juanda,” papar Teddy.
Sebelumya, pengguna jalan hanya bisa keluar atau masuk dari pintu Cimanggis di Jalan Raya Bogor. Hal ini pun berdampak pada kepadatan kendaraan di ruas jalan tersebut. Namun tahun ini pengguna jalan bisa masuk atau keluar di pintu Margonda ataupun Kukusan. “Nah ini tentu berdampak pada jumlah kendaraan di Jalan Raya Bogor, Margonda dan Juanda. Tahun ini reltif lancar. Artinya ini efektif mengurai kepadatan,” paparnya.
Sementara untuk seksi III kata Teddy, baru pada tahap pembebasan lahan. Proses pembebasan lahan ini baru berjalan 20%. “Kalau sudah selesai baru kami lakukan pengerjaan fisik. Kalau pembebasan cepat maka pengerjaan fisik pun cepat,” ungkapnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit mengatakan Jalan Tol Cijago Seksi II Cisalak-Kukusan berserta delapan jalan tol lainnya di seluruh Indonesia akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pembangunan Jalan Tol Cijago sepanjang 14,64 km dilaksanakan oleh PT TLKJ terbagi menjadi tiga seksi. Tol Cijago Seksi I dimulai dari Interchange Jagorawi hingga ke Jalan Raya Bogor, Seksi II dimulai dari Jalan Raya Bogor hingga Kukusan, dan Seksi III Kukusan ke Cinere. "Ditunggu saja kapan diresmikannya, mudah-mudahan bulan ini," ucap Danang singkat. (R Ratna Purnama)
(nfl)