Bangkitkan Minat Baca, Sudinpusip-Koruka Gelar Panggung Literasi
A
A
A
JAKARTA - Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Sudinpusip) Jakarta Pusat berkolaborasi dengan Komunitas Rupa Kata (Koruka) menggelar acara Panggung Literasi di halaman kantornya di Jalan Tanah Abang 1, Nomor 1, RW 11/08, Petojo Selatan, Gambir, pada Sabtu (14/9) mendatang.
Acara bertajuk 'Dari Buku Aku Berkarya' tersebut bakal diramaikan pertunjukan seni dan budaya hingga lokakarya (workshop) yang diikuti ratusan peserta dari beragam komunitas, pelajar sekolah dan elemen masyarakat di lingkungan RT dan RW setempat.
Kepala Sudinpusip Jakarta Pusat, Meti Lastri mengatakan, acara tersebut diselenggarakan untuk mendorong minat dan kegemaran membaca di kalangan anak-anak dan remaja, khususnya di wilayahnya. "Selain itu juga untuk mempromosikan kegiatan Cinta Membaca Cinta Perpustakaan," ujarnya, Rabu (10/9).
Meti menjelaskan, di acara Panggung Literasi ini, pihaknya melibatkan berbagai komunitas, pelajar sekolah dan perwakilan masyarakat dari wilayah Petojo Selatan. Mereka dihadirkan sebagai penampil yang akan menghibur pengunjung melalui pertunjukan seni dan budaya dari pukul 08.00-20.00 WIB. "Masyarakat setempat kita ajak tampil untuk unjuk kebolehan di panggung ini," katanya.
Selama pertunjukan di panggung, acara ini juga diramaikan dengan kegiatan workshop mural, menulis puisi, teater, dan resensi buku yang diikuti peserta dari anak-anak sekolah hingga masyarakat umum. Dalam workshop tersebut, peserta dibekali materi dan praktek mengenai cara membuat mural, menulis puisi dan olah peran teater dari sejumlah nara sumber profesional.
Di antaranya aktor Bambang Ismantoro (Bei), aktor Bambang Wahyudin (seni teater), Irmansyah dan Lukman Asya (sastra), Bambang Asrini Widjanarko dan Ridwan Manantik (seni rupa). "Untuk puisi, prakteknya para peserta diminta membuat satu puisi lalu dibawakan di Panggung Literasi. Begitu juga dengan teater. Khusus untuk mural, kita siapkan ruang di basement untuk mereka praktek mural," ungkap Meti.
Kepala Seksi Perpustakaan Sudinpusip Jakarta Pusat, Tanwil menambahkan, kegiatan ini baru kali pertama digelar dengan melibatkan komunitas, akademisi, jurnalis, praktisi seni, karang taruna, kader PKK, kelompok masyarakat, para aparatur kelurahan dan kecamatan.
Mereka diajak berkolaborasi menyusun acara edukatif yang ditargetkan mampu menyedot 700 hingga 1.000 pengunjung ini. "Selain itu kegiatan ini juga melibatkan partisipasi anak-anak berkebutuhan khusus, baik secara personal maupun kelompok," sambungnya. Tanwil berharap, melalui acara ini bisa muncul euoforia dari masyarakat akan budaya membaca.
Panggung Literasi ini juga diharapkan dapat mempromosikan perpustakaan menjadi rumah ketiga masyarakat. "Bagi anak pelajar, rumah pertamanya itu tempat tinggalnya, rumah keduanya sekolah dan rumah ketiganya perpustakaan. Konsep pemikiran ini yang mau kita tularkan. Gemar membaca menjadi bagian dari gaya hidup," harapnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Rupa Kata (Koruka) sekaligus Ketua Panitia Acara Panggung Literasi, Frans Eko Dhanto menuturkan, pada momen ini juga dibuat sebuah instalasi buku berukuran raksasa karya Agus Firmansyah yang diletakkan di atas panggung.
Karya Firman yang lain adalah instalasi 1000 buku yang digelar di seantero pelataran Kantor Sudin Pusip Jakarta Pusat. "Saya berharap keberadaan karya buku raksasa dan instalasi 1000 buku dapat memancing masyarakat untuk semakin mencintai dunia perbukuan," tandas Frans.
Acara bertajuk 'Dari Buku Aku Berkarya' tersebut bakal diramaikan pertunjukan seni dan budaya hingga lokakarya (workshop) yang diikuti ratusan peserta dari beragam komunitas, pelajar sekolah dan elemen masyarakat di lingkungan RT dan RW setempat.
Kepala Sudinpusip Jakarta Pusat, Meti Lastri mengatakan, acara tersebut diselenggarakan untuk mendorong minat dan kegemaran membaca di kalangan anak-anak dan remaja, khususnya di wilayahnya. "Selain itu juga untuk mempromosikan kegiatan Cinta Membaca Cinta Perpustakaan," ujarnya, Rabu (10/9).
Meti menjelaskan, di acara Panggung Literasi ini, pihaknya melibatkan berbagai komunitas, pelajar sekolah dan perwakilan masyarakat dari wilayah Petojo Selatan. Mereka dihadirkan sebagai penampil yang akan menghibur pengunjung melalui pertunjukan seni dan budaya dari pukul 08.00-20.00 WIB. "Masyarakat setempat kita ajak tampil untuk unjuk kebolehan di panggung ini," katanya.
Selama pertunjukan di panggung, acara ini juga diramaikan dengan kegiatan workshop mural, menulis puisi, teater, dan resensi buku yang diikuti peserta dari anak-anak sekolah hingga masyarakat umum. Dalam workshop tersebut, peserta dibekali materi dan praktek mengenai cara membuat mural, menulis puisi dan olah peran teater dari sejumlah nara sumber profesional.
Di antaranya aktor Bambang Ismantoro (Bei), aktor Bambang Wahyudin (seni teater), Irmansyah dan Lukman Asya (sastra), Bambang Asrini Widjanarko dan Ridwan Manantik (seni rupa). "Untuk puisi, prakteknya para peserta diminta membuat satu puisi lalu dibawakan di Panggung Literasi. Begitu juga dengan teater. Khusus untuk mural, kita siapkan ruang di basement untuk mereka praktek mural," ungkap Meti.
Kepala Seksi Perpustakaan Sudinpusip Jakarta Pusat, Tanwil menambahkan, kegiatan ini baru kali pertama digelar dengan melibatkan komunitas, akademisi, jurnalis, praktisi seni, karang taruna, kader PKK, kelompok masyarakat, para aparatur kelurahan dan kecamatan.
Mereka diajak berkolaborasi menyusun acara edukatif yang ditargetkan mampu menyedot 700 hingga 1.000 pengunjung ini. "Selain itu kegiatan ini juga melibatkan partisipasi anak-anak berkebutuhan khusus, baik secara personal maupun kelompok," sambungnya. Tanwil berharap, melalui acara ini bisa muncul euoforia dari masyarakat akan budaya membaca.
Panggung Literasi ini juga diharapkan dapat mempromosikan perpustakaan menjadi rumah ketiga masyarakat. "Bagi anak pelajar, rumah pertamanya itu tempat tinggalnya, rumah keduanya sekolah dan rumah ketiganya perpustakaan. Konsep pemikiran ini yang mau kita tularkan. Gemar membaca menjadi bagian dari gaya hidup," harapnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Rupa Kata (Koruka) sekaligus Ketua Panitia Acara Panggung Literasi, Frans Eko Dhanto menuturkan, pada momen ini juga dibuat sebuah instalasi buku berukuran raksasa karya Agus Firmansyah yang diletakkan di atas panggung.
Karya Firman yang lain adalah instalasi 1000 buku yang digelar di seantero pelataran Kantor Sudin Pusip Jakarta Pusat. "Saya berharap keberadaan karya buku raksasa dan instalasi 1000 buku dapat memancing masyarakat untuk semakin mencintai dunia perbukuan," tandas Frans.
(don)