Datangi LBH Jakarta, Massa SPP Tuntut Bubarkan LSM-NGO Pendukung Makar

Rabu, 04 September 2019 - 18:05 WIB
Datangi LBH Jakarta, Massa SPP Tuntut Bubarkan LSM-NGO Pendukung Makar
Datangi LBH Jakarta, Massa SPP Tuntut Bubarkan LSM-NGO Pendukung Makar
A A A
JAKARTA - Ratusan massa tergabung Solidaritas Peduli Papua (SPP) mengepung Kantor LBH Jakarta, Rabu (4/9/2019). Mereka mendesak organisasi atau pihak-pihak jaringan asing d idalam negeri, LSM-NGO yang bekerja untuk asing dan mendukung gerakan makar atau referendum Papua segera dibubarkan.

Koordinator aksi SPP Abraham mengatakan, pihak-pihak yang menjadi kaki tangan asing dan memiliki tujuan terselubung memperkeruh situasi dalam negeri khususnya bumi Papua, sudah sepantasnya angkat kaki dari bumi Indonesia.

"Tindak tegas provokator yang memperkeruh suasana, menjadikan Papua sebagai komoditas politik alat bargaining politik untuk mendapatkan jabatan kekuasaan dan akses perekonomian nasional. Biang kerok jaringan asing harus diungkap," jelasnya.

Abraham juga mengajak semua pihak berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI. Dia menyayangkan fenomena rusuh Papua dituding bermotif ingin mencoreng wibawa Presiden Jokowi dan mengancam Kedaulatan NKRI.

"Waspadai serigala berbulu domba, orang Indonesia tapi jadi antek asing. LSM-NGO maupun elit yang masuk barisan sakit hati harus ditindak tegas tanpa pandang bulu," ucapnya lagi.

"Kita satukan tekad bersama untuk melawan kelompok begundal yang ingin mengacaukan dan memprovokasi Papua lepas dari NKRI," terangnya.

Abraham melanjutkan, masih ada NGO atau LSM di dalam negeri yang mendapatkan sokongan dana dari asing sehingga menjadi agen asing, kepanjangan tangan asing di dalam negeri untuk memuluskan agenda kepentingan asing di dalam negeri. Salah satunya NGO dan LSM tersebut ikut mensupport pergerakan kelompok Papua Merdeka.

"NGO dan LSM tersebut menjadi penghianat bangsa dan negara, karena tidak ada sumbangan dana program dari asing ke LSM atau NGO yang gratis tiada lain memiliki kepentingan untuk tujuan politik menguasai Indonesia salah satunya dengan persoalan Papua," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6504 seconds (0.1#10.140)