Polusi Udara Mengancam, Jaksel Perbanyak Tanam Pohon Anti Polutan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan terus menggiatkan penghijauan. Selain untuk meningkatkan estetika, penghijauan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan, penamanan pohon difokuskan untuk tanaman anti polutan (pencemaran). Langkah awal, dirinya melakukan penanaman pohon di lingkungan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Prapanca Raya, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru.
Terdapat dua jenis tanaman yang ditanam yakni, tanaman ketapang kencana dan bisbul. Keduanya merupakan tanaman yang sudah cukup tergolong langka sehingga sangat baik untuk lebih dibudidayakan.
"Sekarang, dalam suasana yang bahagia kita sama-sama melanjutkan apa yang telah diinisiasi Pak Gubernur untuk menambah tanaman anti polutan. Sekaligus ini juga menjadi implementasi dar Ingub Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara," ujarnya, Senin (19/8/2019).
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan Sabdo Kurnianto menambahkan, upaya memperbanyak tanaman penyerap polutan akan terus digencarkan hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan, dan sekolah-sekolah. "Kami juga mendistribusikan bibit tanaman seperti, mahoni, ketapang kencana, tanjung, dan yang lainnya," tegasnya.
Pihaknya berharap dengan ini banyak masyarakat juga yang kembali menghijaukan halaman rumahnya.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan, penamanan pohon difokuskan untuk tanaman anti polutan (pencemaran). Langkah awal, dirinya melakukan penanaman pohon di lingkungan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Prapanca Raya, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru.
Terdapat dua jenis tanaman yang ditanam yakni, tanaman ketapang kencana dan bisbul. Keduanya merupakan tanaman yang sudah cukup tergolong langka sehingga sangat baik untuk lebih dibudidayakan.
"Sekarang, dalam suasana yang bahagia kita sama-sama melanjutkan apa yang telah diinisiasi Pak Gubernur untuk menambah tanaman anti polutan. Sekaligus ini juga menjadi implementasi dar Ingub Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara," ujarnya, Senin (19/8/2019).
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan Sabdo Kurnianto menambahkan, upaya memperbanyak tanaman penyerap polutan akan terus digencarkan hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan, dan sekolah-sekolah. "Kami juga mendistribusikan bibit tanaman seperti, mahoni, ketapang kencana, tanjung, dan yang lainnya," tegasnya.
Pihaknya berharap dengan ini banyak masyarakat juga yang kembali menghijaukan halaman rumahnya.
(thm)