Luncurkan Aplikasi Online, KPP: Milenial Butuh Pasar Tradisional
A
A
A
JAKARTA - Komite Pedagang Pasar (KPP) resmi meluncurkan aplikasi online "Kepasar" untuk memudahkan masyarakat yang ingin belanja tanpa harus datang ke pasar tradisional. Peluncuran ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia (RI) di Lapangan Banteng, Menteng, Jakarta, Sabtu 17 Agustus 2019.
Ketua Umum KPP Abdul Rosyid Arsyad mengatakan aplikasi "Kepasar" sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang ingin agar pasar rakyat tidak kalah saing dengan pasar modern.
"Kami dari KPP langsung menyambut baik keinginan Bapak Jokowi dengan kami membuat aplikasi online Kepasar sebagai bentuk pedagang pelaku UMKM mampu mengikuti zaman teknologi digital dan revolusi industri 4.0," kata Rosyid dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/8/2019).
Rosyid sengaja mengambil momentum tepat 17 Agustus, untuk menunjukkan bahwa melalui aplikasi Kepasar rakyat Indonesia mampu membangun aplikasi online. Pembuatan aplikasi ini, kata dia, secara swadaya tanpa adanya bantuan dana dari asing.
"Dengan momen kemerdekaan saya ingin menunjukkan aplikasi Kepasar, bisa hidup dan merdeka tanpa adanya bantuan dana dari luar negeri," jelas pria yang biasa disapa Ocit ini.
Dimulai dari Jakarta, sambungnya, pengembangan aplikasi itu dilakukan dengan kerja sama bersama seluruh pasar yang berada di bawah naungan PD Pasar Jaya dan Dinas Koperasi juga UMKM di seluruh pasar tradisional.
"Untuk launching aplikasi online Kepasar, kami pastikan awal berjalannya aplikasi online Kepasar mulai di seluruh pasar se DKI Jakarta, kami berdayakan masyarakat yang menganggur bisa bekerja menjadi koordinator penjualan dan kurir di setiap satu pasar," katanya.
Dia pun meyakini aplikasi Kepasar ini akan menjadi primadona aplikasi online ke depannya. Terlebih jika nantinya sudah berlaku di seluruh pasar se Indonesia.
"Saat ini siapa yang tidak membutuhkan pasar khususnya pasar tradisional. Baik orang tua hingga milenial pasti membutuhkan pasar tradisional. Aplikasi ini kami bentuk untuk menjembatani mereka tanpa harus datang ke pasar," katanya.
Ketua Umum KPP Abdul Rosyid Arsyad mengatakan aplikasi "Kepasar" sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang ingin agar pasar rakyat tidak kalah saing dengan pasar modern.
"Kami dari KPP langsung menyambut baik keinginan Bapak Jokowi dengan kami membuat aplikasi online Kepasar sebagai bentuk pedagang pelaku UMKM mampu mengikuti zaman teknologi digital dan revolusi industri 4.0," kata Rosyid dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/8/2019).
Rosyid sengaja mengambil momentum tepat 17 Agustus, untuk menunjukkan bahwa melalui aplikasi Kepasar rakyat Indonesia mampu membangun aplikasi online. Pembuatan aplikasi ini, kata dia, secara swadaya tanpa adanya bantuan dana dari asing.
"Dengan momen kemerdekaan saya ingin menunjukkan aplikasi Kepasar, bisa hidup dan merdeka tanpa adanya bantuan dana dari luar negeri," jelas pria yang biasa disapa Ocit ini.
Dimulai dari Jakarta, sambungnya, pengembangan aplikasi itu dilakukan dengan kerja sama bersama seluruh pasar yang berada di bawah naungan PD Pasar Jaya dan Dinas Koperasi juga UMKM di seluruh pasar tradisional.
"Untuk launching aplikasi online Kepasar, kami pastikan awal berjalannya aplikasi online Kepasar mulai di seluruh pasar se DKI Jakarta, kami berdayakan masyarakat yang menganggur bisa bekerja menjadi koordinator penjualan dan kurir di setiap satu pasar," katanya.
Dia pun meyakini aplikasi Kepasar ini akan menjadi primadona aplikasi online ke depannya. Terlebih jika nantinya sudah berlaku di seluruh pasar se Indonesia.
"Saat ini siapa yang tidak membutuhkan pasar khususnya pasar tradisional. Baik orang tua hingga milenial pasti membutuhkan pasar tradisional. Aplikasi ini kami bentuk untuk menjembatani mereka tanpa harus datang ke pasar," katanya.
(mhd)