HUT ke-74 RI, Komando Perjuangan Minta Masyarakat Jaga Persatuan
A
A
A
JAKARTA - Berbagai kemeriahan mewarnai gegap gempita Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia (RI) di berbagai pelosok tanah air. Tak ketinggalan sejumlah perayaan kemerdekaan dilakukan di Jakarta.
Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP), Ki Kusumo memaknai kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara berbeda. Menurutnya, setiap tanggal 17 Agustus bangsa ini bergandengan tangan mendengarkan kembali memori proklamasi.
Tidak sekadar itu, Ki Kusumo mengajak, masyarakat untuk merenungi kembali semangat pahlawan yang gagah berani dan menysukuri semua yang ada di ibu pertiwi.
"Tapi jika hari ini dilewati dengan caci maki, dijalani dengan hati yang dengki dan kemudian menjadi sebuah tragedi, semua yang para pahlawan lakukan menjadi tidak berarti," tegasnya dalam video yang beredar di jejaring sosial, Sabtu (17/8/2019).
Dia juga mengingatkan, walaupun kita berbeda agama, berbeda suku, berbeda ras dan berbeda keyakinan, tapi kita tetap bersaudara.
"Karena kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang harus kita jaga sampai mati, NKRI harga mati," kata Ki Kusumo.
"Ini tempat beta tinggal. Tempat saya, tempat kalian membuka mata, ini tempat berlindung kita semua, sampai hari tua, bahkan nanti kelak menutup mata," sambungnya.
Oleh sebab itu, melaui KPMP Ki Kusumo menyatakan sikap, mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dan mendukung penuh pemerintahan yang sah sejak awal sampai akhir. KPMP akan terus menjaga NKRI, KPMP akan terus berjuang melawan tirani, KPMP akan terus melindungi ibu pertiwi, tanpa melihat apa agamamu, apa keyakinanmu, apa sukumu dan apa pilihan politikmu," katanya.
Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP), Ki Kusumo memaknai kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara berbeda. Menurutnya, setiap tanggal 17 Agustus bangsa ini bergandengan tangan mendengarkan kembali memori proklamasi.
Tidak sekadar itu, Ki Kusumo mengajak, masyarakat untuk merenungi kembali semangat pahlawan yang gagah berani dan menysukuri semua yang ada di ibu pertiwi.
"Tapi jika hari ini dilewati dengan caci maki, dijalani dengan hati yang dengki dan kemudian menjadi sebuah tragedi, semua yang para pahlawan lakukan menjadi tidak berarti," tegasnya dalam video yang beredar di jejaring sosial, Sabtu (17/8/2019).
Dia juga mengingatkan, walaupun kita berbeda agama, berbeda suku, berbeda ras dan berbeda keyakinan, tapi kita tetap bersaudara.
"Karena kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang harus kita jaga sampai mati, NKRI harga mati," kata Ki Kusumo.
"Ini tempat beta tinggal. Tempat saya, tempat kalian membuka mata, ini tempat berlindung kita semua, sampai hari tua, bahkan nanti kelak menutup mata," sambungnya.
Oleh sebab itu, melaui KPMP Ki Kusumo menyatakan sikap, mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dan mendukung penuh pemerintahan yang sah sejak awal sampai akhir. KPMP akan terus menjaga NKRI, KPMP akan terus berjuang melawan tirani, KPMP akan terus melindungi ibu pertiwi, tanpa melihat apa agamamu, apa keyakinanmu, apa sukumu dan apa pilihan politikmu," katanya.
(mhd)