HUT RI-74, Bendera Raksasa Bakal Diarak dari Cibinong ke Balai Kota Bogor
A
A
A
BOGOR - Guna memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-74, Pemkot dan Pemkab Bogor bersama elemen masyarakat yang tergabung dalam panitia Festival Merah Putih (FMP) 2019 akan mengarak atau kirab bendera raksasa dari Cibinong, Kabupaten Bogor hingga ke Balai Kota Bogor, Minggu 18 Agustus 2019 mendatang.
Sebelum dilakukan kirab FMP juga telah menyelenggarakan sejumlah rangkaian kegiatan diantaranya bertajuk Merah Putihkan Lawang Salapan dan pemasangan umbul-umbul Merah Putih sejak akhir Juli lalu di seluruh ruas jalan protokol di Bogor.
"Pada peringatan Kemerdekaan RI ke-74, Kota Bogor mengusung tema" Merah Putih Satukan Kebhinekaan".
Event tahunan yang sudah memasuki tahun keempat ini menjadi simbol persatuan di Bogor," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Balai Kota Bogor, Kamis (15/8/2019).
Bahkan momen oleh generasi muda dianggap sebuah ajang pemersatu bangsa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Jadi mari kita tunjukan bukan saja kepada teman, saudara kita, tapi siapa pun yang datang ke Bogor bisa melihat bahwa bulan Agustus adalah bulannya merah putih di Kota Bogor dan semuanya berjiwa merah putih serta Pancasila," ujarnya.
Bima mengatakan, FMP ini bisa menjadi stimulus bagi banyak orang mengenai pentingnya memiliki jiwa nasionalisme. Namun tentu bukan hanya sekedar mengibarkan bendera, bukan hanya sekedar merah putih di luar saja. Tapi mudah-mudahan merah putihnya juga di dada, merah putihnya juga merasuk dalam jiwa.
"Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kekuatan bagi kita untuk menyatukan antara kata dan perbuatan, untuk menyatukan antara kostum dengan kelakuan kita semuanya. Mudah-mudahan betul-betul kita merah putih sejati, bukan karena trend bukan karena Festival Merah Putih saja," imbuhnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua FMP 2019, Awaluddin Sarmidi menuturkan, FMP sangat kental dengan rasa gotong royong, persatuan dan kesatuan, cinta tanah air dari masyarakat Bogor. Mulai dari saling mendukung kegiatan FMP yang berlangsung selama Agustus ini tanpa melihat latar belakang masing-masing. Mengingat festival ini berlangsung di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
"FMP bisa memberikan dampak ekonomi, selain tujuan lainnya untuk memperkokoh kebersamaan agama, budaya, dan sosial," terangnya.
Ia melanjutkan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya Bendera Merah Putih dipasang juga di Lawang Salapan. Kegiatan FMP tidak berhenti dengan pemasangan bendera, tidak lama lagi akan digelar Kirab Bendera Merah Putih dari Kabupaten Bogor ke Kota Bogor sejauh kurang lebih 17,5 kilometer. Kirab ini membawa bendera raksasa yang akan diarak di Kota Bogor pada Minggu (18/08) mendatang.
"Kegiatan lain akan terus digelar mulai dari lomba melukis diatas kanvas, Pabaru Sunda, lomba mewarnai dan baca puisi, lomba gerak jalan baris berbaris, festival dan bazar kuliner, kemah kebangsaan, cerdas cermat serta fun bike sekaligus penutupan," katanya.
Sebelum dilakukan kirab FMP juga telah menyelenggarakan sejumlah rangkaian kegiatan diantaranya bertajuk Merah Putihkan Lawang Salapan dan pemasangan umbul-umbul Merah Putih sejak akhir Juli lalu di seluruh ruas jalan protokol di Bogor.
"Pada peringatan Kemerdekaan RI ke-74, Kota Bogor mengusung tema" Merah Putih Satukan Kebhinekaan".
Event tahunan yang sudah memasuki tahun keempat ini menjadi simbol persatuan di Bogor," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Balai Kota Bogor, Kamis (15/8/2019).
Bahkan momen oleh generasi muda dianggap sebuah ajang pemersatu bangsa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Jadi mari kita tunjukan bukan saja kepada teman, saudara kita, tapi siapa pun yang datang ke Bogor bisa melihat bahwa bulan Agustus adalah bulannya merah putih di Kota Bogor dan semuanya berjiwa merah putih serta Pancasila," ujarnya.
Bima mengatakan, FMP ini bisa menjadi stimulus bagi banyak orang mengenai pentingnya memiliki jiwa nasionalisme. Namun tentu bukan hanya sekedar mengibarkan bendera, bukan hanya sekedar merah putih di luar saja. Tapi mudah-mudahan merah putihnya juga di dada, merah putihnya juga merasuk dalam jiwa.
"Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kekuatan bagi kita untuk menyatukan antara kata dan perbuatan, untuk menyatukan antara kostum dengan kelakuan kita semuanya. Mudah-mudahan betul-betul kita merah putih sejati, bukan karena trend bukan karena Festival Merah Putih saja," imbuhnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua FMP 2019, Awaluddin Sarmidi menuturkan, FMP sangat kental dengan rasa gotong royong, persatuan dan kesatuan, cinta tanah air dari masyarakat Bogor. Mulai dari saling mendukung kegiatan FMP yang berlangsung selama Agustus ini tanpa melihat latar belakang masing-masing. Mengingat festival ini berlangsung di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
"FMP bisa memberikan dampak ekonomi, selain tujuan lainnya untuk memperkokoh kebersamaan agama, budaya, dan sosial," terangnya.
Ia melanjutkan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya Bendera Merah Putih dipasang juga di Lawang Salapan. Kegiatan FMP tidak berhenti dengan pemasangan bendera, tidak lama lagi akan digelar Kirab Bendera Merah Putih dari Kabupaten Bogor ke Kota Bogor sejauh kurang lebih 17,5 kilometer. Kirab ini membawa bendera raksasa yang akan diarak di Kota Bogor pada Minggu (18/08) mendatang.
"Kegiatan lain akan terus digelar mulai dari lomba melukis diatas kanvas, Pabaru Sunda, lomba mewarnai dan baca puisi, lomba gerak jalan baris berbaris, festival dan bazar kuliner, kemah kebangsaan, cerdas cermat serta fun bike sekaligus penutupan," katanya.
(ysw)