Pelukan Terakhir Sang Ibu untuk Aisyah
A
A
A
JAKARTA - Fatmawati (40) sangat pucat. Darah sepertinya tidak mengalir lagi di wajahnya. Namun, tangannya tetap kuat memeluk putrinya, Aisyah, bayi berusia satu tahun. Fatmawati merupakan salah korban meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tertimpa truk tanah di Jalan Imam Bonjol, depan Hotel Olive, Karawaci, Kota Tangerang, pukul 05.30 WIB, Kamis 1 Agustus 2019.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Fatmawati yang duduk di belakang sopir taksi online Daihatsu Sigra bernomor polisi B 1932 COE itu berhasil menyelamatkan putrinya. Dengan sekuat tenaga, dia mampu menahan truk tanah yang jatuh menghantam atap mobil yang ditumpanginya.
Dia memangku dan mendekap erat tubuh putrinya sehingga anak tersebut tidak jatuh terpelanting. Bahkan dengan tenaga yang tersisa, dia mendorong putrinya keluar melalui celah jendela yang ringsek agar selamat. Suara Fatmawati yang berada di ujung tenggorokan, terdengar jelas. ( Baca Juga: Tertimpa Truk Tanah Satu Jam, Balita Selamat setelah Didekap Sang Ibu)
Menurut Ade, wanita tangguh itu masih bisa bernapas saat warga membantu menyingkirkan tumpukan tanah yang sempat mengubur mobil tersebut. Baru setelah tanah berhasil disingkirkan sedikit demi sedikit, badannya mulai bisa digerakkan.
Proses evakuasi itu memang cukup lama karena dengan alat seadanya. “Warga menggali hanya dengan cangkul dan sekop. Yang membuat warga sulit mengeluarkannya karena kondisi mobil ringsek parah, sehingga badan korban terjepit tapi masih bicara,” paparnya.
Dengan mata mulai mengawang-awang dan sisa tenaga yang tersisa, Fatmawati juga ikut mendorong putrinya ke luar jendela sehingga berhasil mendapat pertolongan. “Dia hanya berkata tolongin anak saya. Dia juga menggerakkan tangannya dan mengeluarkan Aisyah dari pangkuannya yang sempit,” ungkapnya.
Melalui usahanya yang sangat keras, akhirnya Aisyah berhasil dikeluarkan dari jendela mobil sebelah kiri. Kondisi jendela itu sangat sempit, hanya cukup untuk balita. Sementara Fatmawati berada di sisi kanan, tepatnya di belakang sopir.
Kondisi inilah yang paling parah tertimpa badan truk bermuatan tanah. Dengan tubuh penuh luka, Fatmawati berjuang untuk putrinya. “Si Ibu ngomong tolong selamatkan anak saya. Ucapan itu berulang kali dikeluarkan,” terangnya.
Angger, saksi mata lainnya, mengatakan bahwa sebelum berhasil dievakuasi, Aisyah sempat terkurung di dalam mobil selama satu jam. “Nangis sekitar satu jam. Nangis di dalam urukan tanah. Saya juga ikut sedih. Hati seperti tersayat melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang ibu berjuang menyelamatkan anaknya dari maut,” tukasnya.
Seperti diketahui, empat orang meninggal dunia, se - men tara seorang bayi selamat dalam insiden kecelakaan di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang. Kecelakaan bermula dari aksi sopir truk pengangkut tanah merah yang berkendara dalam keadaan kantuk.
Dalam keadaan mengantuk, sang sopir terkaget ketika di depannya sudah ada mobil angkot. Dengan sigap, dia membelokkan truknya menghindari kecelakaan yang ada di depan mata. Entah kenapa, saat banting setir itu, truk terlihat oleng.
Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melintas Daihatsu Sigra. Sopir lantas menghentikan kendaraannya dan truk oleng pun menimpa mobil berpenumpang tersebut. Korban meninggal diketahui bernama Edy (45), Wandi (22), Fatmawati (40), dan Nanda Saputra (24).
Sementara korban selamat Aisyah. Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan pihaknya mengamankan sopir truk karena sesaat setelah kejadian menghilang.
Sebelum ditangkap, sang sopir sebenarnya berhasil diamankan warga. Namun karena warga fokus mengevakuasi Aisyah, dia langsung kabur. “Saat ditangkap, sopir itu sedang bersembunyi. Dia mengaku ketakutan menjadi sasaran amuk warga,” tandasnya.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Fatmawati yang duduk di belakang sopir taksi online Daihatsu Sigra bernomor polisi B 1932 COE itu berhasil menyelamatkan putrinya. Dengan sekuat tenaga, dia mampu menahan truk tanah yang jatuh menghantam atap mobil yang ditumpanginya.
Dia memangku dan mendekap erat tubuh putrinya sehingga anak tersebut tidak jatuh terpelanting. Bahkan dengan tenaga yang tersisa, dia mendorong putrinya keluar melalui celah jendela yang ringsek agar selamat. Suara Fatmawati yang berada di ujung tenggorokan, terdengar jelas. ( Baca Juga: Tertimpa Truk Tanah Satu Jam, Balita Selamat setelah Didekap Sang Ibu)
Menurut Ade, wanita tangguh itu masih bisa bernapas saat warga membantu menyingkirkan tumpukan tanah yang sempat mengubur mobil tersebut. Baru setelah tanah berhasil disingkirkan sedikit demi sedikit, badannya mulai bisa digerakkan.
Proses evakuasi itu memang cukup lama karena dengan alat seadanya. “Warga menggali hanya dengan cangkul dan sekop. Yang membuat warga sulit mengeluarkannya karena kondisi mobil ringsek parah, sehingga badan korban terjepit tapi masih bicara,” paparnya.
Dengan mata mulai mengawang-awang dan sisa tenaga yang tersisa, Fatmawati juga ikut mendorong putrinya ke luar jendela sehingga berhasil mendapat pertolongan. “Dia hanya berkata tolongin anak saya. Dia juga menggerakkan tangannya dan mengeluarkan Aisyah dari pangkuannya yang sempit,” ungkapnya.
Melalui usahanya yang sangat keras, akhirnya Aisyah berhasil dikeluarkan dari jendela mobil sebelah kiri. Kondisi jendela itu sangat sempit, hanya cukup untuk balita. Sementara Fatmawati berada di sisi kanan, tepatnya di belakang sopir.
Kondisi inilah yang paling parah tertimpa badan truk bermuatan tanah. Dengan tubuh penuh luka, Fatmawati berjuang untuk putrinya. “Si Ibu ngomong tolong selamatkan anak saya. Ucapan itu berulang kali dikeluarkan,” terangnya.
Angger, saksi mata lainnya, mengatakan bahwa sebelum berhasil dievakuasi, Aisyah sempat terkurung di dalam mobil selama satu jam. “Nangis sekitar satu jam. Nangis di dalam urukan tanah. Saya juga ikut sedih. Hati seperti tersayat melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang ibu berjuang menyelamatkan anaknya dari maut,” tukasnya.
Seperti diketahui, empat orang meninggal dunia, se - men tara seorang bayi selamat dalam insiden kecelakaan di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang. Kecelakaan bermula dari aksi sopir truk pengangkut tanah merah yang berkendara dalam keadaan kantuk.
Dalam keadaan mengantuk, sang sopir terkaget ketika di depannya sudah ada mobil angkot. Dengan sigap, dia membelokkan truknya menghindari kecelakaan yang ada di depan mata. Entah kenapa, saat banting setir itu, truk terlihat oleng.
Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan melintas Daihatsu Sigra. Sopir lantas menghentikan kendaraannya dan truk oleng pun menimpa mobil berpenumpang tersebut. Korban meninggal diketahui bernama Edy (45), Wandi (22), Fatmawati (40), dan Nanda Saputra (24).
Sementara korban selamat Aisyah. Kasat Lantas Polres Metro Tangerang AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan pihaknya mengamankan sopir truk karena sesaat setelah kejadian menghilang.
Sebelum ditangkap, sang sopir sebenarnya berhasil diamankan warga. Namun karena warga fokus mengevakuasi Aisyah, dia langsung kabur. “Saat ditangkap, sopir itu sedang bersembunyi. Dia mengaku ketakutan menjadi sasaran amuk warga,” tandasnya.
(ysw)