Bantu Masyarakat Miskin, YCAB Gandeng Sekolah Internasional Berikan Beasiswa
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) bekerja sama dengan sekolah internasional Global Sevilla School memberikan beasiswa pendidikan formal kepada masyarakat tidak mampu. Kegiatan itu merupakan tahun ketiga Global Sevilla School menyediakan beasiswa kepada anak-anak YCAB untuk mengenyam pendidikan formal tingkat SMA.
Superintendent Global Sevilla School, Michael Thia mengatakan, selama tiga tahun bekerja sama, total sudah ada 24 anak YCAB yang mendapat beasiswa di sekolah elite tersebut. Michael menilai dipilihnya YCAB lantaran organiasi itu telah terbukti berpengalaman dan memiliki rumah belajar yang memberikan solusi bagi anak-anak dari ekonomi kurang mampu.
Terlebih, YCAB memang fokus pada layanan pendidikan informal kepada anak-anak kurang mampu. Termasuk, mereka yang sempat alami putus sekolah. "Salah satu cita-cita pendiri sekolah ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi berprestasi namun kurang beruntung secara ekonomi," kata Michael di Global Sevilla School, Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat, Kamis, 18 Juli 2019 kemarin.
Sebelum mendapatkan beasiswa sepenuhnya, para siswa dari YCAB menjalani seleksi ketat oleh Global Sevilla School. Selain dipastikan nilai rapor harus bagus, mereka juga mengikuti psikotes dan sejumlah tes lainnya.
Tak hanya itu, wawancara terhadap keluarga dari calon siswa juga dilakukan oleh pihak sekolah.
"Jadi dapat dipastikan anak-anak yang mendapat beasiswa ini memang adalah anak-anak yang terbaik," ujarnya. Michael memastikan para siswa pendapat beasiswa ini mendapat pendidikan yang sama dengan para siswa reguler.
Mereka tak mendapatkan sikap diskriminasi, apalagi pemisahan terhadap anak-anak dari YCAB."Penerimaan beasiswa ini untuk menunjukan kepada para siswa tentang penerapan nilai-nilai pemberian, kasih dan pengendalian diri," katanya.
Sementara itu, founder dan CEO YCAB, Veronica Colondam mengapresiasi diteruskannya kerja sama ini. Dia mengatakan, hal itu dapat menjadi pemacu semangat bagi anak anak kurang mampu untuk terus melanjutkan pendidikannya di sekolah formal.
"Harapannya kedepan anak anak disini harus bertarung, ubah mindset dan menjadi anak-anak yang tangguh untuk mewujudkan mimpi besarnya. Karena mimpi itu gratis tapi harus kerja keras untuk mewujudkannya," kata Veronica.
Superintendent Global Sevilla School, Michael Thia mengatakan, selama tiga tahun bekerja sama, total sudah ada 24 anak YCAB yang mendapat beasiswa di sekolah elite tersebut. Michael menilai dipilihnya YCAB lantaran organiasi itu telah terbukti berpengalaman dan memiliki rumah belajar yang memberikan solusi bagi anak-anak dari ekonomi kurang mampu.
Terlebih, YCAB memang fokus pada layanan pendidikan informal kepada anak-anak kurang mampu. Termasuk, mereka yang sempat alami putus sekolah. "Salah satu cita-cita pendiri sekolah ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi berprestasi namun kurang beruntung secara ekonomi," kata Michael di Global Sevilla School, Jalan Kembangan Raya, Jakarta Barat, Kamis, 18 Juli 2019 kemarin.
Sebelum mendapatkan beasiswa sepenuhnya, para siswa dari YCAB menjalani seleksi ketat oleh Global Sevilla School. Selain dipastikan nilai rapor harus bagus, mereka juga mengikuti psikotes dan sejumlah tes lainnya.
Tak hanya itu, wawancara terhadap keluarga dari calon siswa juga dilakukan oleh pihak sekolah.
"Jadi dapat dipastikan anak-anak yang mendapat beasiswa ini memang adalah anak-anak yang terbaik," ujarnya. Michael memastikan para siswa pendapat beasiswa ini mendapat pendidikan yang sama dengan para siswa reguler.
Mereka tak mendapatkan sikap diskriminasi, apalagi pemisahan terhadap anak-anak dari YCAB."Penerimaan beasiswa ini untuk menunjukan kepada para siswa tentang penerapan nilai-nilai pemberian, kasih dan pengendalian diri," katanya.
Sementara itu, founder dan CEO YCAB, Veronica Colondam mengapresiasi diteruskannya kerja sama ini. Dia mengatakan, hal itu dapat menjadi pemacu semangat bagi anak anak kurang mampu untuk terus melanjutkan pendidikannya di sekolah formal.
"Harapannya kedepan anak anak disini harus bertarung, ubah mindset dan menjadi anak-anak yang tangguh untuk mewujudkan mimpi besarnya. Karena mimpi itu gratis tapi harus kerja keras untuk mewujudkannya," kata Veronica.
(whb)