TNI Edukasi Pelajar Tangerang Gunakan Media Sosial
A
A
A
JAKARTA - Satgas TMMD ke-105 Kronjo Kodim 0510/Tigaraksa memberikan edukasi penggunaan media sosial (medsos) kepada puluhan siswa SMKN 2 Sepatan, Kabupaten Tangerang. Edukasi ini dinilai penting karena tantangan berat yang dihadapi kaum remaja saat ini yaitu infeksi informasi.
Kapten Arh Aris Supriyadi dari Bintaldam Jaya mengatakan, saat ini informasi dapat beredar dengan luas, apapun mudah didapatkan melalui internet dan media sosial. Namun, tak semua informasi tersebut baik untuk dikonsumsi.
Aris mencontohkan, soal peredaran hoaks yang sering meresahkan masyarakat, meski tidak jelas asal-usul serta kebenarannya itu, masih saja ada yang memercayainya. "Hoaks menjadi fenomena menarik untuk dikaji, sebab meski seringkali masyarakat diberikan edukasi, ada undang-undang yang mengatur, namun masih saja ada korban. Nah, hal demikian mengatasinya harus dari akar," kata Aris di hadapan puluhan siswa SMKN 2 pada Selasa, 16 Juli 2019 kemarin.
Menurut dia, penyelesaian terkait hoaks dari akar masalah, yaitu dengan meningkatkan kecerdasan dan sikap kritis masyarakat terhadap sebuah informasi. Pendekatan demikian menjadi benteng kokoh menghadapi perang informasi.
"Meningkatkan kemampuan literasi itu harus dimulai sejak dini. Kaum remaja kita yang notabene menjadi pengguna aktif media sosial harus dibekali perangkat berpikir kritis, agar mereka tidak mudah menjadi korban berbagai kelompok kepentingan, terlebih paham yang bertentangan dengan Pancasila," ujarnya.
Sebelumnya, Dansatgas TMMD 105 Kronjo, Letkol Inf Parada Warta Nusantara Tampubolon mengatakan, penyuluhan itu merupakan kegiatan bakti nonfisik TMMD. Tujuannya, menamankan nilai-nilai positif bagi para siswa sekolah tingkat menengah atas.
Parada memandang penting upaya itu dilakukan mengingat tantangan yang dihadapi kaum milenial saat ini semakin berat."Kami berusaha menanamkan nilai-nilai positif agar adik-adik kita terhindar dari berbagai pengaruh buruk yang dapat merusak mental dan karakter mereka," kata Parada.
Selain itu, penyuluhan yang juga melibatkan institusi lain seperti Polri, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Kabupaten Tangerang juga bagian dari gerakan revolusi mental yang dicanangkan pemerintah.
"Mengokohkan mental generasi muda adalah tugas dan tanggung jawab bersama. Kami berusaha mewujudkannya dengan berbagai pendekatan, salah satunya penyuluahan kepada kaum milenial selama program TMMD 105 Kronjo," ucapnya.
Kapten Arh Aris Supriyadi dari Bintaldam Jaya mengatakan, saat ini informasi dapat beredar dengan luas, apapun mudah didapatkan melalui internet dan media sosial. Namun, tak semua informasi tersebut baik untuk dikonsumsi.
Aris mencontohkan, soal peredaran hoaks yang sering meresahkan masyarakat, meski tidak jelas asal-usul serta kebenarannya itu, masih saja ada yang memercayainya. "Hoaks menjadi fenomena menarik untuk dikaji, sebab meski seringkali masyarakat diberikan edukasi, ada undang-undang yang mengatur, namun masih saja ada korban. Nah, hal demikian mengatasinya harus dari akar," kata Aris di hadapan puluhan siswa SMKN 2 pada Selasa, 16 Juli 2019 kemarin.
Menurut dia, penyelesaian terkait hoaks dari akar masalah, yaitu dengan meningkatkan kecerdasan dan sikap kritis masyarakat terhadap sebuah informasi. Pendekatan demikian menjadi benteng kokoh menghadapi perang informasi.
"Meningkatkan kemampuan literasi itu harus dimulai sejak dini. Kaum remaja kita yang notabene menjadi pengguna aktif media sosial harus dibekali perangkat berpikir kritis, agar mereka tidak mudah menjadi korban berbagai kelompok kepentingan, terlebih paham yang bertentangan dengan Pancasila," ujarnya.
Sebelumnya, Dansatgas TMMD 105 Kronjo, Letkol Inf Parada Warta Nusantara Tampubolon mengatakan, penyuluhan itu merupakan kegiatan bakti nonfisik TMMD. Tujuannya, menamankan nilai-nilai positif bagi para siswa sekolah tingkat menengah atas.
Parada memandang penting upaya itu dilakukan mengingat tantangan yang dihadapi kaum milenial saat ini semakin berat."Kami berusaha menanamkan nilai-nilai positif agar adik-adik kita terhindar dari berbagai pengaruh buruk yang dapat merusak mental dan karakter mereka," kata Parada.
Selain itu, penyuluhan yang juga melibatkan institusi lain seperti Polri, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Kabupaten Tangerang juga bagian dari gerakan revolusi mental yang dicanangkan pemerintah.
"Mengokohkan mental generasi muda adalah tugas dan tanggung jawab bersama. Kami berusaha mewujudkannya dengan berbagai pendekatan, salah satunya penyuluahan kepada kaum milenial selama program TMMD 105 Kronjo," ucapnya.
(whb)