Bogor Utara Jadi Pusat Perniagaan Baru

Senin, 08 Juli 2019 - 09:01 WIB
Bogor Utara Jadi Pusat...
Bogor Utara Jadi Pusat Perniagaan Baru
A A A
BOGOR - Wilayah Bogor Utara khususnya Kedunghalang bakal menjadi pusat perekonomian baru Kota Bogor. Pemindahan pusat perniagaan ini untuk mengurangi beban pusat kota yang terkonsentrasi di sekitar Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor.

Ide pemindahan pusat perekonomian ini sudah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2015-2019 oleh Bima Arya Sugiarto yang saat itu memimpin Kota Bogor pada periode pertama. “Nanti Kota Bogor akan terbagi beberapa zonasi seperti zonasi pelayanan, pemerintahan, dan permukiman. Untuk Bogor Utara khususnya Kelurahan Kedunghalang diproyeksikan sebagai pusat perniagaan baru," ujar Bima di Central Bisnis District (CBD) Olympic City, Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor, beberapa waktu lalu.

Penyebaran kawasan perekonomian diperlukan untuk mendukung pembangunan di Kota Bogor agar lebih merata. Kawasan Kedunghalang yang saat ini dikembangkan oleh Olympic City sangat ideal dan layak dijadikan alternatif pemindahan pusat ekonomi. "Pusat kota dan pemerintahan saat ini akan menjadi pusat bangunan heritage saja. Pusat pemerintahan tidak bisa disatukan dengan pusat perekonomian," katanya.

Alasan pemindahan pusat ekonomi juga mendesak dan krusial ketika pusat kota sudah sesak. "Apalagi jumlah penduduk terus bertambah dan 10 tahun lagi akan menjadi 1,5 juta jiwa. Jadi, tidak bisa kita mengandalkan pusat kota saat ini," ucap Bima.

Upaya merealisasikan pemindahan pusat ekonomi ke Bogor Utara mendapat dukungan dari kalangan legislatif. Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudrajat menilai pemindahan perniagaan ke wilayah Bogor Utara memang sudah seharusnya. "Usulan pemindahan itu sudah masuk rencana jangka menengah dan jangka panjang daerah Kota Bogor hingga 2025," ujarnya.

Dia menyarankan Wali Kota Bogor segera menuntaskannya pada periode terakhir (2019-2024). "Saya kira kendalanya ada pada keinginan dan niat pemerintah daerah yang belum sungguh-sungguh," ungkapnya.

Menurut dia, belum terealisasinya pembagian zonasi antara wilayah bisnis dan pemerintahan lantaran political will Pemkot Bogor saja yang selama ini belum serius. "Memang harus merealisasikan zonasi tersebut secepatnya dimana Kedunghalang berkaitan dengan pembangunan CBD Olympic City. Jadi sebenarnya bukan hanya pemerintah yang harus menjadi satu-satunya pihak untuk merealisasikan, tapi harus ada peran dan bantuan swasta," ujar Jajat.

Direktur Marketing Olympic City Imelda Fransisca menyambut baik percepatan realisasi pemindahan pusat perniagaan Kota Bogor ke Kedunghalang. Sebab, pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 25 hektare untuk dibangun mal, perumahan, serta apartemen dalam satu kawasan. "Ini upaya membantu program pemerintah dalam mewujudkan Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga, go digital, dan pusat pariwisata. Nanti kawasan pabrik furniture di Kedunghalang akan berubah menjadi kawasan pusat bisnis terpadu," katanya.

Pihaknya telah menyelesaikan semua proses perizinan baik izin prinsip hingga Izin Mendirikan Bangunan (IMB). "Bahkan, peluncuran tahap awal saat itu juga dihadiri langsung Wali Kota Bogor. Yang jelas pembangunan CBD ini dilakukan secara bertahap dan kami optimistis karena aksesnya 0 Km dari jalan tol. Kalau ada mal tentu akan ramai," ujar mantan Miss Indonesia 2005 itu.

Menurut Imelda, Olympic City yang dikembangkan PT Olympic Bangun Persada merupakan CBD pertama dan terbesar di Kota Bogor dengan konsep Nature, High Technology, and Entertainment dengan menawarkan hunian banyak fasilitas sekaligus terhubung langsung akses tol. Nantinya juga dibangun pusat entertainment seperti mal, hotel, dan fasilitas lainnya.

"Kita ketahui pusat kota Bogor sudah padat. Pastinya pengembangan itu ke pinggiran. Saat ini ada infrastruktur yang terbangun seperti Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) dan Jalan Raya Besar KS Tubun (Jalan Raya Bogor-Jakarta). Memang sudah tepat wali kota memilih Kedunghalang sebagai solusi mengurangi beban pusat kota," ungkapnya.

Pihaknya sudah banyak bekerjasama dengan investor dalam mengembangkan CBD Olympic City baik skala nasional maupun internasional. "Seperti tahap awal ini kita sudah membangun perumahan Cluster Pine Garden," ucapnya.

Olympic City tertarik mengembangkan Kota Bogor karena peduli ditambah lagi founding father Olympic Group memiliki visi cukup besar dengan lahan bekas pabrik furniturenya dengan membangun sebuah kota one stop living. "Sebelum mulai pengembangan kita sudah mengkaji dengan konsultan dari Amerika. Mereka banyak memberikan masukan. Saat itulah wacana muncul ketika relokasi pabrik furniture Olympic ke luar Kota Bogor," kata Imelda.

Selain karena UMK di Bogor cukup tinggi juga sudah tak sesuai lagi dengan perkembangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor. "Apalagi banyak pembangunan properti seperti apartemen di Bogor Utara ini kemudian terus berlanjutnya pembangunan jalan tol sehingga terpikir sudah tak cocok lagi lokasi ini dijadikan pabrik," ucapnya.

Pihaknya terpikir menggunakan lahan ini dengan konsep CBD. Selain infrastruktur jalan tol sudah tersedia juga sangat dekat dengan Stasiun Cilebut dan rencana pembangunan Stasiun Sukaresmi. Kemudian pemerintah pusat juga berencana melanjutkan pembangunan jalur light rail transit (LRT) hingga Kota Bogor. (Haryudi)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0884 seconds (0.1#10.140)