13.866 Siswa Lolos PPDB Tingkat SMP di Bekasi, 648 Kursi Masih Kosong
A
A
A
BEKASI - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi sudah menerima sebanyak 13.886 calon siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMPN. Calon siswa yang sudah diterima bisa melakukan daftar ulang selama dua hari mulai Jumat, 5 Juli dan Sabtu, 6 Juli 2019 mendatang.
Sedangkan untuk tahap dua yang akan digulirkan pada Senin, 8 Juli 2019 mendatang, sebanyak ratusan kursi lagi akan diperebutkan oleh calon siswa lainnya.”Untuk tahap dua masih ada sebanyak 648 kursi lagi, kita buka Senin mendatang,” ungkap Kasie SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Mawardi, Kamis (4/7/2019).
Menurut Mawardi, dari 648 kursi kosong yang muncul di akhir tahap awal PPDB, jalur yang terbanyak berkontribusi ialah perpindahan orang tua. Jalur ini menyisakan 229 kursi kosong yang tak termanfaatkan. Sehingga, dari 269 kuota yang dialokasikan, hanya 40 pendaftar yang memanfaatkannya dan secara otomatis diterima di sekolah tujuan.
Sedangkan, jalur tahfiz yang baru disediakan mulai PPDB tahun ini juga menyisakan 195 kursi kosong. Seperti halnya jalur perpindahan orang tua, kuota yang dialokasikan untuk jalur tahfiz sebanyak 269 kursi, tapi hanya dimanfaatkan oleh 74 pendaftar dari warga Bekasi.
Kemudian jalur afirmasi yang menyisakan 178 kursi kosong dari alokasi awal 1.424 kursi. Sebenarnya, pendaftar jalur afirmasi cukup banyak, yakni mencapai 1.486 orang. Namun hanya 1.246 orang yang diterima di sekolah tujuannya, sisanya gagal.
"Disaat bersamaan ada sekolah yang tidak terpenuhi jalur afirmasinya, jadi total 178 kursi," ujarnya. Lalu sama halnya dengan jalur afirmasi, jalur seleksi prestasi nonakademik pun menyisakan 46 kursi kosong. Meski tersedia 130 kursi, tapi pendaftarnya hanya 99 orang.
Pendaftar itu tak semuanya diterima, karena bersaing dengan pendaftar lain dengan sekolah tujuan yang sama. “Hanya 84 orang yang diterima, sisanya dinyatakan gagal,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah menambahkan, pada pendaftaran tahap kedua Disdik mengubah metode penerimaan calon siswa. Disdik akan menerapkan sistem penerimaan lewat jalur zonasi radius murni, sehingga calon peserta didik yang namanya sempat tersingkir di sekolah pilihan pertama bisa mencoba kembali di sekolah tujuannya.
"Bagi murid yang tidak lolos di sekolah pilihan pertama kan, dialihkan ke sekolah pilihan kedua," katanya. Meski demikian, saat pendaftaran tahap kedua, mereka bisa saja kembali mengikuti pilihan sekolah pertama tanpa menggugurkan namanya di sekolah pilihan kedua sesuai dengan pilihanya.
Pada pendaftaran tahap awal, tercatat sebanyak 21.793 calon siswa yang memperebutkan 14.534 kursi di 53 SMPN. Namun hanya 13.886 kursi yang terisi. Sisa kursi yang tak termanfaatkan di setiap sekolah bisa dicek di laman www.bekasi.siap-ppdb.com.
Sedangkan untuk tahap dua yang akan digulirkan pada Senin, 8 Juli 2019 mendatang, sebanyak ratusan kursi lagi akan diperebutkan oleh calon siswa lainnya.”Untuk tahap dua masih ada sebanyak 648 kursi lagi, kita buka Senin mendatang,” ungkap Kasie SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Mawardi, Kamis (4/7/2019).
Menurut Mawardi, dari 648 kursi kosong yang muncul di akhir tahap awal PPDB, jalur yang terbanyak berkontribusi ialah perpindahan orang tua. Jalur ini menyisakan 229 kursi kosong yang tak termanfaatkan. Sehingga, dari 269 kuota yang dialokasikan, hanya 40 pendaftar yang memanfaatkannya dan secara otomatis diterima di sekolah tujuan.
Sedangkan, jalur tahfiz yang baru disediakan mulai PPDB tahun ini juga menyisakan 195 kursi kosong. Seperti halnya jalur perpindahan orang tua, kuota yang dialokasikan untuk jalur tahfiz sebanyak 269 kursi, tapi hanya dimanfaatkan oleh 74 pendaftar dari warga Bekasi.
Kemudian jalur afirmasi yang menyisakan 178 kursi kosong dari alokasi awal 1.424 kursi. Sebenarnya, pendaftar jalur afirmasi cukup banyak, yakni mencapai 1.486 orang. Namun hanya 1.246 orang yang diterima di sekolah tujuannya, sisanya gagal.
"Disaat bersamaan ada sekolah yang tidak terpenuhi jalur afirmasinya, jadi total 178 kursi," ujarnya. Lalu sama halnya dengan jalur afirmasi, jalur seleksi prestasi nonakademik pun menyisakan 46 kursi kosong. Meski tersedia 130 kursi, tapi pendaftarnya hanya 99 orang.
Pendaftar itu tak semuanya diterima, karena bersaing dengan pendaftar lain dengan sekolah tujuan yang sama. “Hanya 84 orang yang diterima, sisanya dinyatakan gagal,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah menambahkan, pada pendaftaran tahap kedua Disdik mengubah metode penerimaan calon siswa. Disdik akan menerapkan sistem penerimaan lewat jalur zonasi radius murni, sehingga calon peserta didik yang namanya sempat tersingkir di sekolah pilihan pertama bisa mencoba kembali di sekolah tujuannya.
"Bagi murid yang tidak lolos di sekolah pilihan pertama kan, dialihkan ke sekolah pilihan kedua," katanya. Meski demikian, saat pendaftaran tahap kedua, mereka bisa saja kembali mengikuti pilihan sekolah pertama tanpa menggugurkan namanya di sekolah pilihan kedua sesuai dengan pilihanya.
Pada pendaftaran tahap awal, tercatat sebanyak 21.793 calon siswa yang memperebutkan 14.534 kursi di 53 SMPN. Namun hanya 13.886 kursi yang terisi. Sisa kursi yang tak termanfaatkan di setiap sekolah bisa dicek di laman www.bekasi.siap-ppdb.com.
(whb)