Sakit Hati Dihalangi Rujuk, Jaya Tebas Leher Kakak Ipar hingga Tewas
A
A
A
TANGERANG - Nahas dialami H Yahya, warga Kampung Nanggung, RT 04/01, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Pria kelahiran 56 tahun ini, tewas ditebas golok oleh adik iparnya sendiri, Sarjaya alias Jaya (63).
Peristiwa pembunuhan ini membuat warga sekitar heboh, karena saat kejadian, keluarga korban sedang ramai. Usai membacok Yahya, Jaya masih sempat mengamuk dan mengayunkan goloknya kesejumlah warga. Beruntung, tidak ada lagi warga yang menjadi korban aksi brutalnya.
Menurut Kapolsek Cikupa AKP Uka Subakti, aksi pembacokan yang menyebabkan korban tewas ini dipicu oleh dendam antara pelaku dengan korban yang terjadi sejak lama. Namun, baru memuncak pada hari ini.
"Dipicu dendam pelaku kepada korban. Jadi, pelaku sakit hati. Korban merupakan ipar pelaku yang menghalangi istri pelaku kembali ke rumah pelaku," kata Uka, kepada Koran Sindo, di Jayanti, Selasa (2/7/2019).
Dijelaskan Uka, hubungan pelaku dengan istrinya sedang tidak harmonis. Pelaku juga sudah melayangkan talak 3 terhadap istrinya. Mereka pun sudah pisah ranjang.
"Istrinya udah enam bulan pergi, dan tinggal bersama korban di rumahnya. Jadi, pelaku ini marah dengan korban. Karena dianggap menghalang-halangi istrinya untuk kembali pulang ke rumahnya," sambung Uka lagi.
Kemarahan pelaku memuncak, saat korban mengatakan, tidak akan membiarkan istri pelaku pulang ke rumahnya dan akan memberikannya uang sebagai modal usaha.
"Saat itu, pelaku sedang menebang pohon mangga di dekat rumah korban dan bertemu dengan korban. Lalu korban bilang kepada pelaku, bahwa tidak akan membiarkan adiknya pulang," ungkapnya.
Saat mendengar keterangan korban inilah, pelaku seperti tersambar petir dan langsung mengayunkan golok yang digunakannya menebang pohon mangga ke leher korban.
Mendapat bacokan itu, korban pun jatuh seketika, dan meninggal dunia. Aksi pelaku yang disaksikan keluarga korban pun disambut teriak histeris keluarga korban, dan mengundang warga untuk berdatangan.
"Pelaku sempat mengamuk, mengayunkan goloknya kepada warga. Petugas yang datang ke lokasi sampai mengeluarkan beberapa tembakan ke udara," sambungnya.
Jaya pun akhirnya ditangkap polisi, dan langsung digiring ke Polsek Cikupa untuk menghindari amukan warga. Saat diinterogasi, Jaya mengakui perbuatannya.
"Saya membacok Yahya, karena kesal dan sakit hati dengan ucapannya. Saya ini belum cerai dengan istri saya. Tetapi, dia malah melarang istri saya pulang ke rumah. Saya dan istri sudah jatuh talak 3," ungkapnya.
Dilanjutkan Jaya, ucapan Yahya membuat dirinya sakit hati. Korban bilang kepada tersangka, "Adik gue engga bakal gua kasih sama loe, mau gue modalin buka toko."
"Saya salah. Saya langsung membacokkan golok yang sedang saya pegang ke arah leher korban yang mengakibatkan korban langsung meninggal dunia. Saya sudah 6 bulan lebih pisah ranjang," pungkasnya.
Peristiwa pembunuhan ini membuat warga sekitar heboh, karena saat kejadian, keluarga korban sedang ramai. Usai membacok Yahya, Jaya masih sempat mengamuk dan mengayunkan goloknya kesejumlah warga. Beruntung, tidak ada lagi warga yang menjadi korban aksi brutalnya.
Menurut Kapolsek Cikupa AKP Uka Subakti, aksi pembacokan yang menyebabkan korban tewas ini dipicu oleh dendam antara pelaku dengan korban yang terjadi sejak lama. Namun, baru memuncak pada hari ini.
"Dipicu dendam pelaku kepada korban. Jadi, pelaku sakit hati. Korban merupakan ipar pelaku yang menghalangi istri pelaku kembali ke rumah pelaku," kata Uka, kepada Koran Sindo, di Jayanti, Selasa (2/7/2019).
Dijelaskan Uka, hubungan pelaku dengan istrinya sedang tidak harmonis. Pelaku juga sudah melayangkan talak 3 terhadap istrinya. Mereka pun sudah pisah ranjang.
"Istrinya udah enam bulan pergi, dan tinggal bersama korban di rumahnya. Jadi, pelaku ini marah dengan korban. Karena dianggap menghalang-halangi istrinya untuk kembali pulang ke rumahnya," sambung Uka lagi.
Kemarahan pelaku memuncak, saat korban mengatakan, tidak akan membiarkan istri pelaku pulang ke rumahnya dan akan memberikannya uang sebagai modal usaha.
"Saat itu, pelaku sedang menebang pohon mangga di dekat rumah korban dan bertemu dengan korban. Lalu korban bilang kepada pelaku, bahwa tidak akan membiarkan adiknya pulang," ungkapnya.
Saat mendengar keterangan korban inilah, pelaku seperti tersambar petir dan langsung mengayunkan golok yang digunakannya menebang pohon mangga ke leher korban.
Mendapat bacokan itu, korban pun jatuh seketika, dan meninggal dunia. Aksi pelaku yang disaksikan keluarga korban pun disambut teriak histeris keluarga korban, dan mengundang warga untuk berdatangan.
"Pelaku sempat mengamuk, mengayunkan goloknya kepada warga. Petugas yang datang ke lokasi sampai mengeluarkan beberapa tembakan ke udara," sambungnya.
Jaya pun akhirnya ditangkap polisi, dan langsung digiring ke Polsek Cikupa untuk menghindari amukan warga. Saat diinterogasi, Jaya mengakui perbuatannya.
"Saya membacok Yahya, karena kesal dan sakit hati dengan ucapannya. Saya ini belum cerai dengan istri saya. Tetapi, dia malah melarang istri saya pulang ke rumah. Saya dan istri sudah jatuh talak 3," ungkapnya.
Dilanjutkan Jaya, ucapan Yahya membuat dirinya sakit hati. Korban bilang kepada tersangka, "Adik gue engga bakal gua kasih sama loe, mau gue modalin buka toko."
"Saya salah. Saya langsung membacokkan golok yang sedang saya pegang ke arah leher korban yang mengakibatkan korban langsung meninggal dunia. Saya sudah 6 bulan lebih pisah ranjang," pungkasnya.
(ysw)