7 Kasus Bunuh Diri Anak di Bawah Umur di Jabodetabek

Jum'at, 28 Juni 2019 - 06:01 WIB
7 Kasus Bunuh Diri Anak di Bawah Umur di Jabodetabek
7 Kasus Bunuh Diri Anak di Bawah Umur di Jabodetabek
A A A
JAKARTA - Tekanan hidup di kota metropolitan seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sangat tinggi. Terkadang hal ini memicu stres dan depresi seseorang. Stres dan depresi yang berat bisa membuat seseorang melukai diri sendiri atau bunuh diri.

Kasus bunuh diri di wilayah Jabodetabek umumnya dilakukan oleh orang-orang dewasa. Namun, beberapa tahun lalu, anak-anak di bawah umur pun ada yang melakukan tindakan tersebut. Permasalahan dengan keluarga terdekat hingga hubungan asmara menjadi motif anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah melakukan bunuh diri.

Berikut tujuh kasus bunuh diri yang dilakukan anak-anak di bawah umur;

1. VT Gadis 16 Tahun Siswi SMK di Tangerang

16 Juni 2013, seorang siswi Kelas XI salah satu SMK swasta Kabupaten Tangerang, VT (16), ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya Perum Dasana Indah, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu 16 Juni 2013. Tak ada yang mengetahui penyebab VT mengakhiri hidupnya.

Anak pasangan suami istri Jo Tjin Kie dan Helen Paulina Saragih ini dikenal sebagai anak yang pendiam dalam lingkungan keluarga dan pertemanannya. Berdasarkan keterangan kakak kelas korban, Merlin (17) saat itu, VT juga sempat melakukan upaya bunuh diri dengan dengan memotong urat nadinya menggunakan silet di lantai atap sekolah.

Namun aksi itu digagalkan oleh sejumlah teman-teman VT. Setelah pulang sekolah, VT pergi ke warnet bersama ibunya. Lalu VT minta izin untuk pulang ke rumah dengan alasan sakit perut. Karena berjam-jam tidak kembali, Helen menghubungi VT, namun tidak ada balasan.

Merasa curiga, Helen langsung pulang ke rumah. Dia pun terkejut menemukan VT sudah tewas tergantung di ventilasi pintu kamarnya. VT gantung diri menggunakan kain seprai dan meninggalkan pesan di kertas berisi tulisan ‘goodbye’.
7 Kasus Bunuh Diri Anak di Bawah Umur di Jabodetabek

2. SN (14) Remaja Lulusan SD Gantung Diri karena Dilarang Pacaran

17 Juni 2014, remaja lulusan SD berinisial SN (14), ditemukan tewas gantung diri di kamar rumahnya Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. SN diduga nekat gantung diri karena dilarang berpacaran oleh orang tuanya.

Kapolsek Karawaci Kompol Jonni Panjaitan, jenazah SN ditemukan keluarganya tergantung di dalam kamarnya menggunakan kain."Korban diduga kecewa dan putus asa setelah dilarang pacaran oleh ibunya," kata Jonni kepada wartawan di Tangerang, Selasa 17 Juni 2014. Hasil pemeriksaan saksi, korban sebelum bunuh diri dimarahi ibunya, karena sering keluar malam bersama pacarnya.

3. RAK (16) Gantung Diri karena Diduga Miliki Masalah di Sekolah

14 Januari 2015, seorang pelajar RAK (16) ditemukan tewas gantung diri di dalam lemari pakaian kamarnya. Jasad pemuda ini pertama kali ditemukan oleh salah seorang anggota keluarganya. Kasi Humas Polsek Pancoran Bripka Rubiyanto saat itu menjelaskan, korban pertama kali ditemukan salah seorang anggota keluarga di Jalan Pancoran Timur VIII, Jakarta Selatan.

Berdasar keterangan salah seorang keluarga korban Wiwi Dwi Winanto (35), keluarga mulai curiga karena korban mengurung diri di kamar sejak kemarin sore. Pagi harinya ketika hendak dibangunkan untuk sekolah, korban tidak juga membuka pintu hingga akhirnya keluarga mendobrak paksa untuk masuk ke kamar korban.

Korban ditemukan sudah tewas gantung diri di dalam lemari pakaian masih mengenakan seragam sekolah putih biru. RAK memiliki keinginan menjadi seperti Harry Potter. Hal itu diketahui, sehari sebelum meninggal dunia.

Hamdan, pengantar jenazah RAK dari pihak RS Fatmawati menuturkan, sempat melihat buku harian korban yang diamankan polisi. Dalam buku diari tersebut, Hamdan mengetahui, kalau RAK ingin menjadi seperti Harry Potter.

"Saya sempat liat diari-nya dan saya baca sewaktu di RS Fatmawati. Isinya 'Saya memang pendiam. Tapi, akhir-akhir ini saya sedang mendapatkan masalah terutama di sekolah. Akhir-akhir ini pun saya punya imajinasi yang tinggi, saya ingin menjadi seperti Harry Potter'. Orangnya saja mirip banget sama tokoh (Harry Potter) itu dandanannya," ucapnya.
7 Kasus Bunuh Diri Anak di Bawah Umur di Jabodetabek

4. AFP (16)

26 April 2015, AFP remaja putri ini ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di pintu belakang rumahnya di Jalan Kebon Kelapa, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat. Kuat dugaan masalah keluarga menjadi penyebab AFP nekat mengakhiri hidup.

Tomi (30), tetangganya mengungkapkan, sudah lima bulan terakhir AFP tinggal di rumah berukuran 20x40 meter itu. Sebelumnya, AFP tinggal di rumahnya neneknya di Talang Pandang, Lampung Selatan. Tomi menduga bunuh diri yang dilakukan AFP disebabkan tidak harmonisnya hubungan AFP dengan ibu tirinya, Rita.

Karena, semenjak kedatangannya, AFP terlihat tidak pernah akrab dengan ibu tirinya itu. Tak aneh, AFP juga kerap curhat kepada sesama temannya, untuk mengakhiri hidupnya.

5. EV (15)

16 November 2015, seorang gadis remaja bernama EV (15) ditemukan tewas dalam posisi leher tergantung di rumah majikannya di Jalan Anggrek IV, 05/07, Setiabudi, Jakarta Selatan. EV diduga memilih mengakhiri hidup karena tak kuat baru saja diputus oleh sang kekasih pujaan hati.

Kapolsek Setiabudi, Kompol Tri Yulianto saat itu mengatakan, EV sehari-hari merupakan pembantu rumah tangga yang sejak beberapa bulan terakhir bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah tersebut. Berdasar keterangan majikan EV diduga korban memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena asmara.
"Infonya korban ini baru saja putus dari pacarnya. Kami masih menyelidiki kasus ini," ungkapnya.

6. NT (15)

13 Juli 2016, seorang remaja berinisial NT (15) yang sering bermain games online didapati tewas tergantung di dalam rumahnya di Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan. Kasubbag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri saat itu mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh ibu dan kakaknya. "Korban ditemukan di loteng rumah dengan seutas tali tambang putih. Tali itu diikat simpul ke plafon lantai tiga rumah korban, " kata Mansuri.

Awalnya, sejumlah anggota keluarga NT sedang berada di luar rumah. Ketika mereka kembali ke rumah, kakak NT mencari adiknya ke setiap kamar, namun tak kunjung ketemu. Berdasarkan informasi warga sekitar, korban kerap bermain games online. Kemarin kebutulan internet di rumah tersebut sedang tidak berfungsi sehingga korban kesal.
7 Kasus Bunuh Diri Anak di Bawah Umur di Jabodetabek

7. AZP Siswi kelas X SMA swasta di Depok

25 Juni 2019, AFP pelajar kelas X SMA swasta di Depok ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Kampung Kebon Duren, Kalimulya, Cilodong, Depok. AZP melakukan tindakan tersebut dengan masih mengenakan seragam sekolah.

Jasad AZP ditemukan kakak korban, Evi dan Fitrisia yang baru saja pulang dari kerja. Sesampainya di rumah tidak dapat membuka pintu lantaran terkunci dari dalam. Meski mereka memiliki kunci cadangan, namun tetap tidak bisa membuka karena kunci tergantung dari dalam.

"Begitu saksi masuk ke dalam melewati jendela namun rumah dalam keadaan gelap. Saksi melihat korban sudah tergantung di palang pintu kamar korban dengan dasi. Lalu korban dibaringkan di lantai hingga ditolong warga," ujar Kapolsek Sukmajaya AKP Supriyadi saat itu. Dugaan sementara motif nekat AZP bunuh diri lantaran HP android miliknya sudah satu minggu tidak diperbaiki oleh orang tuanya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0536 seconds (0.1#10.140)
pixels