Bima Arya Wajibkan PNS Kenakan Batik ASN Khas Kota Bogor
A
A
A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mewajibkan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Bogor mengenakan batik Aparatur Sipil Negara (ASN) khas Kota Bogor, minimal seminggu sekali. Hal itu diungkapkan Bima dihadapan seluruh pejabat organisasi perangkat daerah (OPD), camat, lurah dan ribuan staf PNS Kota Bogor saat launching logo 100% Bogor Pisan dan Batik khas ASN Kota Bogor di Mal Botani Square, Baranangsiang, Kota Bogor, Senin (17/06) malam.
"Jadi tidak ada lagi alasan bagi para ASN Kota Bogor untuk tidak mengenakannya," kata Bima. Menurut dia, identitas yang muncul dari launching logo 100% Bogor Pisan dan batik ASN Kota Bogor akan semakin membanggakan Kota Bogor dan semakin mulia jika ditempatkan pada posisi yang mulia.
Bima menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Dekranasda Kota Bogor dan Badan Kuliner (Bakul) Kota Bogor yang dalam usahanya tidak mengenal lelah memberikan ruang bagi UMKM.
"Secara bertahap kita muliakan mereka (UMKM) agar menjadi tuan rumah di Kota Bogor. Cita-cita, mimpi dan keinginan kita sama, menjadi tuan rumah di rumah sendiri. Artinya ketika rezeki dan keberkahan mengalir di kota ini karena kerja, jerih payah dan ikhtiar kita. Kita gunakan kekuasaan, kewenangan dan hak kita untuk mempercepat dan mendukung cita-cita, mimpi dan keinginan kita," ujar Bima.
Ke depan, lanjut Bima, tantangan yang ada menjadi tanggung jawab semua. "Untuk itu, saya mengajak semua untuk bersama-sama mendorong, memberdayakan dan meningkatkan produk UMKM Kota Bogor," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Bogor, Ganjar Gunawan menjelaskan untuk batik ASN, penentuan motif berawal dari hasil pemenang sayembara pembuatan motif batik Bogor pada kegiatan Bogor Fashion and Food Festival 2015 silam yang diinisiasi Dekranasda Kota Bogor bekerja sama dengan Botani Square Bogor.
"Adapun beberapa gambar yang digunakan pada motif batik ASN Kota Bogor yang didasari warna hitam adalah ikon-ikon Kota Bogor, di antaranya uncal atau rusa, unga bangkai dan Kebun Raya Bogor yang sudah terkenal hingga ke mancanegara dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Hingga Gunung Salak yang menjadi background Kota Bogor," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk filosofi yang terkandung pada motif batik ASN yakni mencerminkan kekayaan alam dan keragaman hayati yang ada di Kota Bogor, diantaranya bunga bangkai jenis amorphophallus titanum dan rafflesia patma di Kebun Raya Bogor, hewan kijang, buah talas atau taleus Bogor, Sungai Cisadane dan Gunung Salak. Serta tidak ketinggalan, warisan budaya berupa pusaka kujang.
"Nantinya, dalam memproduksi batik ASN Kota Bogor akan melibatkan enam perajin batik di Kota Bogor, yakni Batik Bogor Tradisiku, Handayani Geulis, Pancawati, Paniisan, Mago dan Indira," ujarnya.
Langkah ini menurut Ganjar sebagai salah satu cara pemberdayaan IKM Batik Kota Bogor, dengan tujuan jangka panjangnya meningkatkan perekonomian batik dan mendorong serta meningkatkan produksi dan penggunaan produk asli Kota Bogor.
"Jadi tidak ada lagi alasan bagi para ASN Kota Bogor untuk tidak mengenakannya," kata Bima. Menurut dia, identitas yang muncul dari launching logo 100% Bogor Pisan dan batik ASN Kota Bogor akan semakin membanggakan Kota Bogor dan semakin mulia jika ditempatkan pada posisi yang mulia.
Bima menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Dekranasda Kota Bogor dan Badan Kuliner (Bakul) Kota Bogor yang dalam usahanya tidak mengenal lelah memberikan ruang bagi UMKM.
"Secara bertahap kita muliakan mereka (UMKM) agar menjadi tuan rumah di Kota Bogor. Cita-cita, mimpi dan keinginan kita sama, menjadi tuan rumah di rumah sendiri. Artinya ketika rezeki dan keberkahan mengalir di kota ini karena kerja, jerih payah dan ikhtiar kita. Kita gunakan kekuasaan, kewenangan dan hak kita untuk mempercepat dan mendukung cita-cita, mimpi dan keinginan kita," ujar Bima.
Ke depan, lanjut Bima, tantangan yang ada menjadi tanggung jawab semua. "Untuk itu, saya mengajak semua untuk bersama-sama mendorong, memberdayakan dan meningkatkan produk UMKM Kota Bogor," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Bogor, Ganjar Gunawan menjelaskan untuk batik ASN, penentuan motif berawal dari hasil pemenang sayembara pembuatan motif batik Bogor pada kegiatan Bogor Fashion and Food Festival 2015 silam yang diinisiasi Dekranasda Kota Bogor bekerja sama dengan Botani Square Bogor.
"Adapun beberapa gambar yang digunakan pada motif batik ASN Kota Bogor yang didasari warna hitam adalah ikon-ikon Kota Bogor, di antaranya uncal atau rusa, unga bangkai dan Kebun Raya Bogor yang sudah terkenal hingga ke mancanegara dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Hingga Gunung Salak yang menjadi background Kota Bogor," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk filosofi yang terkandung pada motif batik ASN yakni mencerminkan kekayaan alam dan keragaman hayati yang ada di Kota Bogor, diantaranya bunga bangkai jenis amorphophallus titanum dan rafflesia patma di Kebun Raya Bogor, hewan kijang, buah talas atau taleus Bogor, Sungai Cisadane dan Gunung Salak. Serta tidak ketinggalan, warisan budaya berupa pusaka kujang.
"Nantinya, dalam memproduksi batik ASN Kota Bogor akan melibatkan enam perajin batik di Kota Bogor, yakni Batik Bogor Tradisiku, Handayani Geulis, Pancawati, Paniisan, Mago dan Indira," ujarnya.
Langkah ini menurut Ganjar sebagai salah satu cara pemberdayaan IKM Batik Kota Bogor, dengan tujuan jangka panjangnya meningkatkan perekonomian batik dan mendorong serta meningkatkan produksi dan penggunaan produk asli Kota Bogor.
(whb)