Alun-Alun Depok Tahap II Dibangun
A
A
A
DEPOK - Pemkot Depok terus menata dan mempercantik diri. Setelah tahap I selesai, kini pembangunan alun-alun tahap II di atas lahan seluas 2,2 hektare dari total keseluruhan 3,9 hektare sedang dikerjakan.
Ruang terbuka di kawasan Mandiri Grand Depok City (GDC), ini selain menjadi tempat interaksi dan rekreasi, juga menjadi ikon Kota Depok. Untuk pembangunan tahap II ini, Pemkot Depok mengalokasikan anggaran sebesar Rp50,2 miliar.
“Anggaran tahap dua dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok Dudi Miraz. Pembangunan alun-alun tersebut sedang dikerjakan oleh PT Merdeka Inti Persada selaku kontraktor alun-alun tahap 2 sejak 28 Mei 2019. PT Merdeka Inti Persada juga sebagai kontraktor pembangunan tahap I.
“Sebelumnya sudah mulai pembangunan, dimulai dari penegasan batas, pembuatan pagar pembatas, dan memagar penambahan lahan seluas 3.300 hektare dari jalan GDC (Grand Depok City),” katanya.
Pada tahap II ini ada 15 fasilitas yang akan dibangun mulai dari gerbang utama, menara pandang, bike shelter, co-working space, bus shelter, jembatan utama, kolam retensi dan dermaga, Greenhouse and Signage,Taman Lansia, Taman Anak-Anak, gedung pendopo, galeri, dinding mural, Taman Sculpture dan Amphitheater.
“Di sini akan ditampilkan unsur budaya lokal Betawi dan Sunda yang kental. Nanti pendopo akan dibuat unsur Betawinya. Ini akan dijadikan sebagaiikonKotaDe pok,” katanya. Untuk keseluruhan pembangunan alun-alun, kata dia, Pemkot Depok menganggarkan Rp90 miliar.
Seluruhnya diambil dari APBD Kota Depok. “Anggarannya kurang lebih Rp90 miliar memakai dana APBD, ini masih perhitungan kasar, detailnya masih dihitungkan,” kata Kepala Seksi Pembangunan Gedung Pemerintah dan Fasilitas Publik Sriyanto.
Seperti diketahui, pembangunan alun-alun dibagi dalam dua tahap. Tahap I dibangun di lahan seluas 1,8 hektare dengan sejumlah fasilitas publik, antara lain gedung pengelola, musala, toilet, lapangan basket, futsal, gym outdor, BMX and skate board,dan wall climbing. Untuk wall climbing disediakan dalam tiga jenis, yaitu lead, speed,dan bolder. Saat ini fasilitas dialun-alun tersebut sudah mulai dioperasikan.
Banyak warga yang memanfaatkan ruang terbuka publik itu untuk berolahraga dan sebagai ajang pertemuan antar warga. Tidak ada pungutan untuk masuk ke Alun-alun Kota Depok. Warga hanya diminta menjaga fasilitas yang ada karena pembangunan tahap II sudah mulai dikerjakan.
Dalam membangun alun-alun ini, pihak kontraktor juga meminta masukan dari komunitas yang nanti akan menggunakan fasilitas tersebut. Pantauan KORAN SINDO, pengerjaan di proyek ini dilakukan sesuai standar. Bahan yang digunakan pun masuk kelas premium mulai dari tempat duduk terbuat dari beton khusus menyerupai kayu namun padat. Kemudian lantai yang berukir belimbing sebagai ikon Depok serta lapisan yang digunakan untuk jalan pun dibuat dengan material khusus.
Kontraktor menggunakan material jenis permeable concrit yang bisa menyerap air sehingga kalau hujan akan terserap. Dibawahnya ada split yang memisahkan batu dengan tanah. Kemudian ada pipa khusus menyalurkan air yang tidak terserap untuk disalurkan ke drainase. Bahan yang digunakan ini ramah lingkungan karena bisa menjaga kestabilan air dalam tanah.
Di sisi lain, jika musim panas, jalanan dengan material khusus ini tidak akan menimbulkan pantulan sinar dan panas mentereng sehingga pengunjung tidak akan terlalu silau kalau kena panas. Hal ini berbeda jika di buat dengan material dari beton dan aspal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono mengaku bersyukur karena warga Depok sudah bisa me nikmati dan menggunakan alun-alun. Kehadiran alun-alun ini sangat dinantikan warga. “Alhamdulillah warga Depok sudah memiliki alun-alun. Ini sudah kita nantikan bersama,” katanya.
Alun-alun ini merupakan janji dari wali kota dan wakil wali kota kepada masyarakat dan telah masuk RPJMD 2016-2021. Dia mengaku bersyukur karena janji tersebut terpenuhi. “Bersyukur karena janji itu telah ditunaikan, semoga alun-alun ini dapat dimaksimalkan penggunaannya oleh masyarakat,” katanya.
Dia berharap alun-alun tersebut dapat dinikmati semua warga sebagai tempat interaksi sekaligus menjadi lokasi rekreasi warga. “Saya ber harap semoga bisa dimanfaatkan sebaikbaiknya oleh masyarakat, baik untuk melakukan rekreasi den gan keluarga, silaturahmi, olahraga, maupun melakukan aktivitas positif lainnya. Jangan lupa, kita jaga dan rawat selalu kebersihan semuanya,” ucapnya. (R Ratna Purnama)
Ruang terbuka di kawasan Mandiri Grand Depok City (GDC), ini selain menjadi tempat interaksi dan rekreasi, juga menjadi ikon Kota Depok. Untuk pembangunan tahap II ini, Pemkot Depok mengalokasikan anggaran sebesar Rp50,2 miliar.
“Anggaran tahap dua dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok Dudi Miraz. Pembangunan alun-alun tersebut sedang dikerjakan oleh PT Merdeka Inti Persada selaku kontraktor alun-alun tahap 2 sejak 28 Mei 2019. PT Merdeka Inti Persada juga sebagai kontraktor pembangunan tahap I.
“Sebelumnya sudah mulai pembangunan, dimulai dari penegasan batas, pembuatan pagar pembatas, dan memagar penambahan lahan seluas 3.300 hektare dari jalan GDC (Grand Depok City),” katanya.
Pada tahap II ini ada 15 fasilitas yang akan dibangun mulai dari gerbang utama, menara pandang, bike shelter, co-working space, bus shelter, jembatan utama, kolam retensi dan dermaga, Greenhouse and Signage,Taman Lansia, Taman Anak-Anak, gedung pendopo, galeri, dinding mural, Taman Sculpture dan Amphitheater.
“Di sini akan ditampilkan unsur budaya lokal Betawi dan Sunda yang kental. Nanti pendopo akan dibuat unsur Betawinya. Ini akan dijadikan sebagaiikonKotaDe pok,” katanya. Untuk keseluruhan pembangunan alun-alun, kata dia, Pemkot Depok menganggarkan Rp90 miliar.
Seluruhnya diambil dari APBD Kota Depok. “Anggarannya kurang lebih Rp90 miliar memakai dana APBD, ini masih perhitungan kasar, detailnya masih dihitungkan,” kata Kepala Seksi Pembangunan Gedung Pemerintah dan Fasilitas Publik Sriyanto.
Seperti diketahui, pembangunan alun-alun dibagi dalam dua tahap. Tahap I dibangun di lahan seluas 1,8 hektare dengan sejumlah fasilitas publik, antara lain gedung pengelola, musala, toilet, lapangan basket, futsal, gym outdor, BMX and skate board,dan wall climbing. Untuk wall climbing disediakan dalam tiga jenis, yaitu lead, speed,dan bolder. Saat ini fasilitas dialun-alun tersebut sudah mulai dioperasikan.
Banyak warga yang memanfaatkan ruang terbuka publik itu untuk berolahraga dan sebagai ajang pertemuan antar warga. Tidak ada pungutan untuk masuk ke Alun-alun Kota Depok. Warga hanya diminta menjaga fasilitas yang ada karena pembangunan tahap II sudah mulai dikerjakan.
Dalam membangun alun-alun ini, pihak kontraktor juga meminta masukan dari komunitas yang nanti akan menggunakan fasilitas tersebut. Pantauan KORAN SINDO, pengerjaan di proyek ini dilakukan sesuai standar. Bahan yang digunakan pun masuk kelas premium mulai dari tempat duduk terbuat dari beton khusus menyerupai kayu namun padat. Kemudian lantai yang berukir belimbing sebagai ikon Depok serta lapisan yang digunakan untuk jalan pun dibuat dengan material khusus.
Kontraktor menggunakan material jenis permeable concrit yang bisa menyerap air sehingga kalau hujan akan terserap. Dibawahnya ada split yang memisahkan batu dengan tanah. Kemudian ada pipa khusus menyalurkan air yang tidak terserap untuk disalurkan ke drainase. Bahan yang digunakan ini ramah lingkungan karena bisa menjaga kestabilan air dalam tanah.
Di sisi lain, jika musim panas, jalanan dengan material khusus ini tidak akan menimbulkan pantulan sinar dan panas mentereng sehingga pengunjung tidak akan terlalu silau kalau kena panas. Hal ini berbeda jika di buat dengan material dari beton dan aspal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono mengaku bersyukur karena warga Depok sudah bisa me nikmati dan menggunakan alun-alun. Kehadiran alun-alun ini sangat dinantikan warga. “Alhamdulillah warga Depok sudah memiliki alun-alun. Ini sudah kita nantikan bersama,” katanya.
Alun-alun ini merupakan janji dari wali kota dan wakil wali kota kepada masyarakat dan telah masuk RPJMD 2016-2021. Dia mengaku bersyukur karena janji tersebut terpenuhi. “Bersyukur karena janji itu telah ditunaikan, semoga alun-alun ini dapat dimaksimalkan penggunaannya oleh masyarakat,” katanya.
Dia berharap alun-alun tersebut dapat dinikmati semua warga sebagai tempat interaksi sekaligus menjadi lokasi rekreasi warga. “Saya ber harap semoga bisa dimanfaatkan sebaikbaiknya oleh masyarakat, baik untuk melakukan rekreasi den gan keluarga, silaturahmi, olahraga, maupun melakukan aktivitas positif lainnya. Jangan lupa, kita jaga dan rawat selalu kebersihan semuanya,” ucapnya. (R Ratna Purnama)
(nfl)