Berpacu dengan Waktu untuk Membantu Persalinan

Senin, 27 Mei 2019 - 18:51 WIB
Berpacu dengan Waktu...
Berpacu dengan Waktu untuk Membantu Persalinan
A A A
JAKARTA - Tak pernah terpikir dalam benak Muhamad Roni Mulyawan, Pengemudi Taksi Bluebird dari Pool Siliwangi, Depok. Pasalnya, Roni menghadapi peristiwa yang membuatnya gemetar malam itu dan menjadi catatan sejarah dalam hidupnya.

Pada Senin sore pertengahan Mei 2019 menjelang berbuka puasa, Roni mengantar tamunya ke Terminal II Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Saat itu, ia diberhentikan oleh seorang pria, didampingi sang istri yang sedang hamil besar.

Usai tamunya turun, sang suami bernama Hamzah (38 tahun) langsung masuk ke taksi bernomor lambung SDK 1953 bersama istrinya ditemani seorang wanita. "Pak tolong antarkan istri saya ke RS IMC Tangerang," Harap Hamzah dengan nada panik.
Berpacu dengan Waktu untuk Membantu Persalinan
Roni langsung tancap gas lewat parameter belakang arah Tangerang menuju RS IMC, seperti biasa pada sore hari jalur itu sangat macet ditambah lagi bersamaan dengan buka puasa sehingga banyak pengguna jalan yang memburu waktu agar bisa berbuka puasa di rumah.

Sekitar sepuluh menit perjalanan, kawan istrinya meminta Hamzah untuk pindah ke belakang. Hamzah langsung turun sambil membawa jaket untuk memangku istrinya.

Beberapa menit kemudian terdengar tangisan bayi dan teriakan sang ayah.

"Astagfirullohulazim. Ya Allah... Allahu Akbar anak saya lahir di Taksi. Pak tolong cepat lagi bawa mobilnya," teriak Hamzah, panik.

"Tenang pak, jalan macet sekali, saya harus tetap fokus dan tenang untuk menyetir," jawab Roni memberikan kesadaran kepada Hamzah yang sedang panik.

Melihat kondisi jalan yang macet karena ada pertigaan, Roni keluar dan menghampiri pangkalan ojek untuk meminta bantuan guna membuka jalan. Usaha Roni membuahkan hasil, ternyata ada beberapa pengojek dan satu pengendara motor yang membantu membuka jalan dan akhirnya Taksi dengan Nopol B 1567 UTB lolos dari kepungan macet kembali melanjutkan perjalanan dan di kawal oleh pengendara motor.

Tangisan bayi semakin keras memecah suasana, ketegangan semakin menjadi, namun Roni tetap tenang dan konsentrasi mengendarai mobilnya.

Sekitar sepuluh menit perjalanan mereka tiba di Klinik Bersalin Sintanala di daerah Batuceper, Tangerang. Karena kondisi tidak memungkinkan untuk ke RS IMC Tangerang.

Usai memberhentikan kendaraanya, Roni langsung turun dan berlari menuju pos sekuriti, setelah dijelaskan, petugas satpam mengarahkan ke dokter jaga.

Beberapa saat kemudian dokter yang sedang piket keluar untuk memantau setelah melihat kondisi di taksi, ia kembali lagi dengan membawa perlengkapan medis dan bangsal.

Dengan sigap sang dokter langsung memotong tali pusar dan tindakan medis lainnya, beberapa menit kemudian Sang Bayi langsung di gendong dengan selimut dan sang ibu langsung di angkat ke bangsal untuk dilakukan perawatan intensif.

Alhamdulilah, kata itulah yang terucap Roni yang telah meliwati masa krisis karena telah membantu menyelamatkan dua nyawa seorang ibu dan anak. Rasa kemanusiaan pria asli Sukabumi lebih berbicara daripada niatnya untuk pulang. Serta-merta dia pun memilih menunggu Hamzah karena dikuatirkan masih butuh taksi untuk mengambil perlengkapan sang istri dan bayinya.

Benar saja, ayah sang bayi yang baru lahir di taksinya keluar dengan wajah sukacita dan menghampiri Roni.

"Terimakasih Pak, Alhamdulillah walaupun tidak sampai ke RS IMC, tapi istri dan anak saya bisa di tangani medis keduanya sehat, sang bayi berjenis kelamin wanita dengan berat 2.9 Kg panjang 49 cm," ucap Hamzah

Setelah bercerita sejenak mengenai peristiwa yang baru dialami, Roni meminta izin untuk kembali beroperasi setelah membayar ongkos taksi, taksi SDK 1953 kembali orientasi untuk mencari tamu.

Perasaan senang dan suka cita dan dalam benak Roni dalam batinnya terucap syukur Alhamdulilah di bulan Ramadhan yang penuh berkah, ia diberi kesempatan untuk berbuat baik menolong sesama.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1070 seconds (0.1#10.140)