Syekh Termuda Asal Mesir: Anak Yatim Tanggung Jawab Semua Muslim
A
A
A
JAKARTA - Anak yatim, khususnya yang ditinggal wafat bapaknya dan piatu yang ditinggal wafat kedua orang tuanya, merupakan tanggung jawab seluruh umat Islam, bukan semata-mata tanggung jawab ibunya saja. Bulan suci Ramadhan ini bisa dijadikan momentum untuk memperbanyak membantu anak yatim.
"Jadi jangan disia-siakan anak yatim, Jangan dibiarkan hanya ibunya yang mengurus mereka. Setidaknya kita bantu dengan materi, sedekah untuk mereka. Kita berdosa jika ada tetangga kita yang yatim dan dia hidupnya susah," pesan Syekh Ahmad 'Ishom Abdul Jayyid At-Tamadi dalam tausiahnya saat acara buka puasa bersama di Jakarta.
Utusan dari Al Azhar As Syarif, Kairo, Mesir ini berkesempatan hadir dan memberikan tausiah dalam santunan anak yatim dan berbuka puasa bersama yang dilaksanakan di Musala Al Garuda, Jalan Anggrek Garuda V Blok G, Kelurahan Kemanggisan, Jakarta Barat.
Syekh termuda berusia 30 tahun dan hafiz Alquran sejak usia 7 tahun ini menjelaskan, Islam mengajarkan bahwa sesama muslim adalah bersaudara. Bersaudara bagaikan satu bagian tubuh, bilamana yang satu sakit maka sakitlah seluruh tubuh. Jadi sesama saudara tidak boleh menunggu saudaranya butuh apa.
"Tapi menawarkan Anda butuh apa dari saya. Menawarkan apa yang dibutuhkan saudaranya, Rasullullah Muhammad SAW sudah memberi contoh bagaimana harta beliau pernah diminta oleh seorang badui. Apa yang dimintanya pasti diberi selama itu dimiliki Rasulullah," ungkap Syekh Ahmad.
Di bulan Ramadhan ini, pesan Syekh Ahmad, merupakan kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah. Termasuk untuk bersedekah, seperti memberi makan orang yang berbuka puasa. Di Kairo, Mesir, kata Syekh, setiap kampung menyiapkan bingkisan berisi roti, air minum, biskuit dan kurma. Mereka menghentikan para musafir untuk diberikan bingkisan tersebut.
"Bagaimanapun caranya meminta agar musafir tersebut menerima bingkisan dari mereka. Bulan Ramadhan di Mesir menjadi ladang sedekah orang kaya di sana. Mereka menyiapkan makanan untuk berbuka puasa gratis di sepanjang jalan," tuturnya.
"Jadi jangan disia-siakan anak yatim, Jangan dibiarkan hanya ibunya yang mengurus mereka. Setidaknya kita bantu dengan materi, sedekah untuk mereka. Kita berdosa jika ada tetangga kita yang yatim dan dia hidupnya susah," pesan Syekh Ahmad 'Ishom Abdul Jayyid At-Tamadi dalam tausiahnya saat acara buka puasa bersama di Jakarta.
Utusan dari Al Azhar As Syarif, Kairo, Mesir ini berkesempatan hadir dan memberikan tausiah dalam santunan anak yatim dan berbuka puasa bersama yang dilaksanakan di Musala Al Garuda, Jalan Anggrek Garuda V Blok G, Kelurahan Kemanggisan, Jakarta Barat.
Syekh termuda berusia 30 tahun dan hafiz Alquran sejak usia 7 tahun ini menjelaskan, Islam mengajarkan bahwa sesama muslim adalah bersaudara. Bersaudara bagaikan satu bagian tubuh, bilamana yang satu sakit maka sakitlah seluruh tubuh. Jadi sesama saudara tidak boleh menunggu saudaranya butuh apa.
"Tapi menawarkan Anda butuh apa dari saya. Menawarkan apa yang dibutuhkan saudaranya, Rasullullah Muhammad SAW sudah memberi contoh bagaimana harta beliau pernah diminta oleh seorang badui. Apa yang dimintanya pasti diberi selama itu dimiliki Rasulullah," ungkap Syekh Ahmad.
Di bulan Ramadhan ini, pesan Syekh Ahmad, merupakan kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah. Termasuk untuk bersedekah, seperti memberi makan orang yang berbuka puasa. Di Kairo, Mesir, kata Syekh, setiap kampung menyiapkan bingkisan berisi roti, air minum, biskuit dan kurma. Mereka menghentikan para musafir untuk diberikan bingkisan tersebut.
"Bagaimanapun caranya meminta agar musafir tersebut menerima bingkisan dari mereka. Bulan Ramadhan di Mesir menjadi ladang sedekah orang kaya di sana. Mereka menyiapkan makanan untuk berbuka puasa gratis di sepanjang jalan," tuturnya.
(thm)