Satpol PP Tangerang Kesulitan Bongkar Prostitusi di Hotel Berbintang

Senin, 27 Mei 2019 - 00:16 WIB
Satpol PP Tangerang Kesulitan Bongkar Prostitusi di Hotel Berbintang
Satpol PP Tangerang Kesulitan Bongkar Prostitusi di Hotel Berbintang
A A A
TANGERANG - Praktik pelacuran di kota seribu industri dan jasa, Kota Tangerang, pada Ramadhan ini tetap marak terjadi. Secara kasat mata, praktik pelacuran bisa ditemukan di depan pasar Tanah Tinggi, dan SPBU Grendeng.

Namun, banyak juga yang bergerak secara senyap melalui dunia maya di apartemen dan kamar kos-kosan. Dalam operasi yang dilakukan petugas Satpol PP Kota Tangerang, bisnis lendir itu akhirnya terbongkar melalui pengakuan para pelakunya yang terus dikembangkan.

Kabid Trantib Satpol PP Kota Tangerang Ghufron Falfeli mengatakan, pihaknya terus melakukan penertiban terhadap praktik pelacuran itu sesuai dengan Perda No 8/2005 tentang Larangan Prostitusi.

"Setelah kami tertibkan, sekarang banyak yang sudah pindah ke pinggiran Kota Tangerang," kata Ghufron kepada SINDOnews di Tangerang, Minggu (26/5/2019).

Meski demikian, Ghufron mengaku, sangat kesulitan memberantas pelacuran di kota itu. Apalagi, bisnis esek-esek itu terus berkembang dari konvensional ke digital dan transaksinya di hotel-hotel berbintang.

"Kalau untuk hotel kelas bintang, kita harus kerja sama dengan pihak hotel, karena dia ada izin dari Kementerian Pariwisata. Kalau kelas melati memang masih ranahnya pemda, kita bisa masuk ke situ," terangnya.

Kesulitan lainnya, jumlah kontrakan dan kos-kosan di Kota Tangerang yang sangat banyak dan tidak terawasi seluruhnya. Untuk itu, pihaknya tidak bisa kerja sendiri. "Untuk yang hotel melati, kontrakan, dan kos-kosan, itu sering kita tertibkan. Termasuk juga pijat refleksi yang menjadi membuka praktik pelacuran terselubung, sangat rutin kita tertibkan," sambungnya.

Menurutnya, peran serta masyarakat dalam melakukan pengawasan lingkungannya sangat penting. Terutama dalam penertiban pelacuran yang dilakukan konvensional.

"Kalau yang online, kita penginnya bareng dengan kepolisian. Soalnya kalau polisi, mereka bisa mendalami sampai ke akarnya. Seperti maminya siapa, jaringannya siapa saja, sebarannya di mana saja," paparnya.

Pihaknya pun kini tengah mengawasi lokasi yang diduga kerap dijadikan tampat pelacuran, seperti di kawasan Modern Land, Aeropolis, dan Great Western Resort (GWR)."Modern Land, Aero, dan GWR, itu masih indikasi. Makanya, operasi pertama, mereka diketahui banyak janjian lewat Wechat. Memang, sebagian besar banyak yang enggak nyaman dengan operasi kita," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3196 seconds (0.1#10.140)