Pasar Murah Kemendag di Sawangan, Warga Girang Dapat Harga Miring

Senin, 20 Mei 2019 - 21:03 WIB
Pasar Murah Kemendag...
Pasar Murah Kemendag di Sawangan, Warga Girang Dapat Harga Miring
A A A
DEPOK - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar pasar murah di Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kemendag, Jalan Abdul Wahab, Sawangan, Depok, Senin (20/5/2019). Pasar murah digelar untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok hingga Lebaran.

Pasar murah ini cukup diminati warga Depok. Mereka datang berbondong-bondong sejak pagi hari untuk membeli bahan kebutuhan pokok yang dijual di bawah harga pasar. Seperti bawang putih, biasa dijual di pasar seharga Rp40 ribu per kilogram, di pasar murah ini hanya Rp20 ribu.

Begitu juga harga minyak goreng, hanya dijual Rp30 ribu dari harga normal di pasar Rp50 ribu. Kemudian daging sapi dijual Rp78 ribu, daging kerbau Rp60 ribu, dan kentang Rp50 ribu.

Warga mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah tersebut. Titi, warga Sawangan misalnya, rela datang sejak pagi demi mendapatkan sembako murah. "Ini membantu sekali, harganya jauh lebih murah. Saya bisa belanja untuk kebutuhan keluarga jadi enggak perlu ke pasar lagi," katanya.

Putra, warga lain juga menuturkan, harga jual yang miring membuat dirinya tertarik untuk datang ke pasar murah Kemendag tersebut. "Ini sangat membantu, mudah mudahan ada lagi tahun depan," paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih memastikan, stok pangan dan bahan pokok masyarakat aman hingga Idul Fitri. "Sehingga apabila stok aman, maka tidak ada alasan untuk kenaikan barang," katanya di lokasi pasar murah.

Ia menyebutkan, pasar murah itu terselenggara atas kerja sama pemerintah dengan para pelaku usaha agar menjual barang kebutuhan pokok di bawah harga pasar.

Ia menilai pasar murah sangat efektif dalam menekan kenaikan harga. Strategi tersebut juga dilakukan oleh pihaknya pada dua tahun lalu.

"Ini (pasar murah) adalah salah satu cara (menstabilkan harga). Selain itu kita juga lakukan pantauan ke seluruh wilayah Indonesia. Intinya adalah menjaga stok barang sehingga permintaan pasar dan konsumsi masyarakat tetap stabil," tukasnya.

Ke depan Kementerian Perdagangan masih melakukan pengawasan terhadap lonjakan permintaan masyarakat (deman) ketika Lebaran. Diperkirakan akan ada kenaikan hingga 20 persen. Kondisi tersebut melihat banyaknya produsen yang pegawainya libur.

"Sehingga kami mengimbau kepada produsen makanan dan minuman untuk menambah produksinya. Biasanya ada kendala libur panjang, buruhnya libur Lebaran. Kita antisipasi keliling wilayah agar menjaga stok cukup dan buruhnya tetap bekerja," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0147 seconds (0.1#10.140)