Mimpi Cinere Jadi Kawasan Bisnis setelah Sudirman & TB Simatupang
A
A
A
DEPOK - Pesona kawasan Cinere sudah dilirik salah satu pengembang besar, yaitu PT Megapolitan Development Tbk. Bukan tanpa alasan karena Cinere saat ini menjadi wilayah yang cukup berkembang selain Margonda.
Pusat perbelanjaan besar, pelayanan rumah sakit ternama hingga hunian mewah ada di wilayah yang berbatasan dengan Jakarta Selatan ini. PT Megapolitan melihat prospek bisnis di Depok sangat menjanjikan. Geliat roda bisnis di Cinere telah berkembang cepat lantaran pemerintah pusat tengah mengebut berbagai proyek infrastruktur, salah satunya tol Depok-Antasari (Desari).
“Tol Desari seksi I membentang dari Jalan Pangeran Antasari di Jakarta Selatan hingga Sawangan, Depok. Jalur bebas hambatan ini juga terhubung dengan tol Jagorawi. Dampaknya kenaikan harga properti di wilayah Cinere mencapai 8,1% dalam periode Maret-Juli 2018. Sementara secara tahunan kenaikannya mencapai 12%,” ujar Direktur Sales & Marketing PT Megapolitan Development Tbk Desi Yuliana kemarin.
Tercatat sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia pada 2011, PT Megapolitan Development tidak pernah berhenti untuk menjadi yang terbaik dalam pengembangan properti. Berbagai kawasan hunian maupun komersial di Cinere, Karawaci, dan Sentul menjadi bukti kapasitas PT Megapolitan dalam menyediakan properti yang prospektif bagi masyarakat Indonesia.
Saat ini Cinere menjadi salah satu wilayah favorit untuk hunian karena lokasinya yang strategis, yaitu dekat Jakarta Selatan dan ditunjang berbagai akses tol serta mass rapid transit (MRT) Lebak Bulus. Seiring pertumbuhan hunian, pihaknya juga melakukan ekspansi pusat perbelanjaan yang nyaman, salah satunya Centro Cinere Central Business District terbesar dan satu-satunya di Cinere. Dibangun di atas lahan seluas 13,8 hektare, Centro Cinere merupakan proyek yang mengusung konsep modern lifestyle, business, dining, dan entertainment .
“Cita-cita kami Cinere menjadi kawasan bisnis setelah Sudirman dan TB Simatupang. Karenanya akses transportasi menjadi sangat penting. Beroperasinya MRT juga berdampak pada bisnis properti,” kata Desi.
Adanya MRT menumbuhkan harapan baru bahwa jenis transportasi satu ini efektif memangkas waktu tempuh dari selatan Jakarta hingga jantung Ibu Kota sebagai tempat pusat bisnis. Rata-rata waktu tempuh perjalanan dari kawasan Cinere menuju Bundaran HI sekitar 1,5 jam dengan kendaraan pribadi. Kehadiran MRT bisa menghemat waktu dan sangat efisien. Dari Centro Cinere menuju Stasiun Lebak Bulus estimasi waktu berkendara sekitar 5-10 menit.
Kemudian dari Stasiun MRT Lebak Bulus hingga Bundaran HI hanya 20 menit. “Coba kalau menggunakan kendaraan pribadi baik motor atau mobil menuju Bundaran HI bisa lebih satu jam,” kata Desi. (R Ratna Purnama)
Pusat perbelanjaan besar, pelayanan rumah sakit ternama hingga hunian mewah ada di wilayah yang berbatasan dengan Jakarta Selatan ini. PT Megapolitan melihat prospek bisnis di Depok sangat menjanjikan. Geliat roda bisnis di Cinere telah berkembang cepat lantaran pemerintah pusat tengah mengebut berbagai proyek infrastruktur, salah satunya tol Depok-Antasari (Desari).
“Tol Desari seksi I membentang dari Jalan Pangeran Antasari di Jakarta Selatan hingga Sawangan, Depok. Jalur bebas hambatan ini juga terhubung dengan tol Jagorawi. Dampaknya kenaikan harga properti di wilayah Cinere mencapai 8,1% dalam periode Maret-Juli 2018. Sementara secara tahunan kenaikannya mencapai 12%,” ujar Direktur Sales & Marketing PT Megapolitan Development Tbk Desi Yuliana kemarin.
Tercatat sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia pada 2011, PT Megapolitan Development tidak pernah berhenti untuk menjadi yang terbaik dalam pengembangan properti. Berbagai kawasan hunian maupun komersial di Cinere, Karawaci, dan Sentul menjadi bukti kapasitas PT Megapolitan dalam menyediakan properti yang prospektif bagi masyarakat Indonesia.
Saat ini Cinere menjadi salah satu wilayah favorit untuk hunian karena lokasinya yang strategis, yaitu dekat Jakarta Selatan dan ditunjang berbagai akses tol serta mass rapid transit (MRT) Lebak Bulus. Seiring pertumbuhan hunian, pihaknya juga melakukan ekspansi pusat perbelanjaan yang nyaman, salah satunya Centro Cinere Central Business District terbesar dan satu-satunya di Cinere. Dibangun di atas lahan seluas 13,8 hektare, Centro Cinere merupakan proyek yang mengusung konsep modern lifestyle, business, dining, dan entertainment .
“Cita-cita kami Cinere menjadi kawasan bisnis setelah Sudirman dan TB Simatupang. Karenanya akses transportasi menjadi sangat penting. Beroperasinya MRT juga berdampak pada bisnis properti,” kata Desi.
Adanya MRT menumbuhkan harapan baru bahwa jenis transportasi satu ini efektif memangkas waktu tempuh dari selatan Jakarta hingga jantung Ibu Kota sebagai tempat pusat bisnis. Rata-rata waktu tempuh perjalanan dari kawasan Cinere menuju Bundaran HI sekitar 1,5 jam dengan kendaraan pribadi. Kehadiran MRT bisa menghemat waktu dan sangat efisien. Dari Centro Cinere menuju Stasiun Lebak Bulus estimasi waktu berkendara sekitar 5-10 menit.
Kemudian dari Stasiun MRT Lebak Bulus hingga Bundaran HI hanya 20 menit. “Coba kalau menggunakan kendaraan pribadi baik motor atau mobil menuju Bundaran HI bisa lebih satu jam,” kata Desi. (R Ratna Purnama)
(nfl)