Pimpin Demo ke Bawaslu, Kivlan Zen: Kami Ingin Minta Keadilan
A
A
A
JAKARTA - Sekelompok orang yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) mendatangi gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, (9/5/2019) sore. Massa dipimpin oleh Kivlan Zen dan Eggi Sudjana. Adapun tujuan kedatangan mereka guna meminta keadilan dan mengadu mengenai kecurangan Pemilu 2019.
"Hari ini kita minta keadilan dan kebenaran terhadap pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Jokowi. Dan kita meminta kepada Wiranto sebagai Menkopolhukam supaya bertindak adil dan benar, karena selama ini pemerintah tidak ada yang benar," ujar Kivlan di depan Gedung Bawaslu.
Ia menegaskan, mereka mengadu kepada Bawaslu karena terjadi kecurangan di tingkat KPU sama PPS. Ia menilai pemerintah tidak hadir dalam persoalan ini. Beda jika yang membuat masalah adalah dirinya, hukum seakan di proses begitu cepat, sedangkan jika kesalahan dari pemerintah seolah hukum tumpul.
"Tidak adil kalau kita yang kena tidak berbuat dan tidak mendukung kita ditangkap. Tapi kalau mereka termasuk (kubu) Jokowi melanggar hukum, dibiarkan. Dia (Jokowi) bagi-bagi sembako, bagi-bagi duit melanggar, didiamkan saja. Sedangkan kalau kita langsung ditangkap," tandasnya.
Atas ketidakadilan itulah, Kivlan menyimpulkan bahwa Pilpres 2019 ini dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Sandi. Selain itu dirinya bakal terus memperjuangkan keadilan hingga hari pengumunan pada 22 Mei nanti.
"Kelihatan ini siapa yg menang. Saya yakin 02 menang. Maka kita tetap berjuang sampai akhir, mari kita berjuang terus sampai akhir menyampaikan aspirasi ke KPU, Bawaslu, kepada DKPP," tutupnya.
"Hari ini kita minta keadilan dan kebenaran terhadap pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Jokowi. Dan kita meminta kepada Wiranto sebagai Menkopolhukam supaya bertindak adil dan benar, karena selama ini pemerintah tidak ada yang benar," ujar Kivlan di depan Gedung Bawaslu.
Ia menegaskan, mereka mengadu kepada Bawaslu karena terjadi kecurangan di tingkat KPU sama PPS. Ia menilai pemerintah tidak hadir dalam persoalan ini. Beda jika yang membuat masalah adalah dirinya, hukum seakan di proses begitu cepat, sedangkan jika kesalahan dari pemerintah seolah hukum tumpul.
"Tidak adil kalau kita yang kena tidak berbuat dan tidak mendukung kita ditangkap. Tapi kalau mereka termasuk (kubu) Jokowi melanggar hukum, dibiarkan. Dia (Jokowi) bagi-bagi sembako, bagi-bagi duit melanggar, didiamkan saja. Sedangkan kalau kita langsung ditangkap," tandasnya.
Atas ketidakadilan itulah, Kivlan menyimpulkan bahwa Pilpres 2019 ini dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Sandi. Selain itu dirinya bakal terus memperjuangkan keadilan hingga hari pengumunan pada 22 Mei nanti.
"Kelihatan ini siapa yg menang. Saya yakin 02 menang. Maka kita tetap berjuang sampai akhir, mari kita berjuang terus sampai akhir menyampaikan aspirasi ke KPU, Bawaslu, kepada DKPP," tutupnya.
(thm)